Subjek dan Objek Penelitian Definisi Operasional

∑ Keterangan : = koefisien Alpha R = jumlah butir soal = varian butir soal = varian skor total Untuk butir soal yang bersifat dikotomi seperti pilihan ganda, varian soal diperoleh dengan rumus: = P i q i Keterangan: P i adalah tingkat kesukaran dan q i adalah 1-P i Zainal Arifin, 2013: 264 Reliabilitas soal ditunjukkan dengan nilai Alpha pada output program komputer ITEMAN versi 3.00. Patokan untuk menginterpretasi reliabilitas terhadap nilai Alpha, adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria Interpretasi Reliabilitas Besarnya nilai r Kriteria Interpretasi 0,80 - 1,00 Sangat tinggi 0,60 - 0,79 Tinggi 0,40 - 0,59 Sedang 0,20 - 0,39 Rendah 0,00 - 0,19 Sangat rendah Sukiman, 2012: 235 3. Tingkat Kesukaran Indeks kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar butir soal pada tingkat kemampuan tertentu. Soal dikatakan baik apabila soal tersebut tidak mudah dan tidak juga sukar. Kriteria soal yang baik memiliki indeks kesukaran sedang sebesar 0,31-0,70. Rumus indeks kesukaran butir soal, yaitu: P = Keterangan: P = indeks kesukaran soal B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = jumlah seluruh peserta tes Suharsimi Arikunto, 2013: 223 Tingkat kesukaran soal ditunjukkan dengan Prop. Correct pada output program ITEMAN versi 3.00. Kriteria interpretasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: Tabel 3. Kriteria Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Kriteria 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Suharsimi Arikunto, 2013: 225 4. Daya Pembeda Agar butir soal dapat membedakan kemampuan siswa yang pintar dan kurang pintar setelah diadakannya tes maka soal tersebut perlu dianalisis indeks daya bedanya. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks daya beda sebagai berikut: D = - = - Keterangan: D = daya pembeda yang dicari J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi Arikunto, 2013: 228 Pada penelitian ini indeks daya pembeda dilihat dari nilai Biser pada output program komputer. Kriteria yang digunakan untuk interpretasi daya pembeda soal, adalah: Tabel 4. Kriteria Interpretasi Daya Pembeda Kategori Kriteria 0,00 – 0,20 Tidak baik 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali Negatif Semuanya tidak baiksoal dibuang Suharsimi Arikunto, 2013: 232 5. Keefektifan Penggunaan Distractor Analisis distraktor berlaku apabila soal tes berbentuk pilihan ganda baik soal tersebut memiliki opsi 3, 4, maupun 5. Distraktor dikatakan berfungsi efektif ketika pegecoh soal dipilih paling sedikit 5 dari peserta tes, atau lebih banyak dipilih oleh siswa berkemampuan rendah. Keefektifan penggunaan distraktor pada penelitian ini diketahui dengan melihat nilai Prop. Endorsing hasil output program ITEMAN versi 3.00. Patokan yang digunakan untuk interpretasi keefektifan penggunaan distraktor diadaptasi dari Skala Likert diantaranya sebagai berikut: Tabel 5. Kriteria Interpretasi Keefektifan penggunaan Distraktor Pengecoh yang berfungsi Kriteria Tidak baik 1 Kurang baik 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat baik