41
C. Kerangka Berpikir
Siswa yang kreatif memiliki rasa humor yang tinggi, dapat memandang suatu masalah dari berbagai sudut pandang, dan memiliki
kemampuan untuk menciptakan ide sesuai dengan yang dikhayalkan. Setiap siswa memiliki potensi kreatif, namun perkembangan selanjutnya
tergantung pada faktor dari diri sendiri secara keseluruhan sehingga diperlukan dasar-dasar pengetahuan dan pengalaman untuk lahirnya
kreativitas. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah memberikan dasar
pengetahuan dan pengalaman guna mendukung lahirnya kreativitas siswa. Kreativitas dapat dikembangkan melalui beberapa sarana pendidikan
jasmani, diantaranya adalah simpai, gada, tongkat, tali, dsb. Penelitian ini diawali dari SDN Pandanrejo dipilih sebagai tempat
penelitian karena berdasarkan observasi awal diketahui bahwa pada saat pembelajaran pendidikan jasmani, siswa dirasa kurang kreatif saat
menggunakan alat yang ada untuk digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terbukti ketika siswa diberikan bola plastik, sebagian siswa hanya berpikir
bahwa penggunaan bola plastik tersebut hanya digunakan untuk permainan sepakbola dan voli. Padahal banyak permainan lain yang bisa dilakukan
menggunakan satu alat tersebut. Hal ini juga terjadi ketika siswa diberikan simpai. Rata-rata siswa hanya menggunakannya untuk permainan
relay
tanpa memiliki pemikiran bahwa simpai dapat digunakan untuk berbagai macam permainan terutama permainan yag bersifat kompetitif. Dengan
42 demikian siswa di sekolah dasar tersebut perlu untuk mendapatkan suatu
metode yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam penggunakan sarana pendidikan jasmani. Metode pengembang kreativitas yang dipilih
adalah penggunaan metode
brain gym
. Gerakan-gerakan dalam
brain gym
yang dapat mengoptimalkan kemampuan otak diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kreativitas siswa
Brain gym
memiliki pengaruh yang positif terhadap kreativitas seseorang. Kreativitas ini akan meningkat apabila seseorang memiliki
badan yang sehat.
Brain gym
akan mampu membuat kreativitas siswa menjadi lebih meningkat karena menyegarkan kembali pikiran siswa yang
selalu aktif dan energik. Selain itu,
brain gym
juga mampu membuat perasaan senang dan bahagia sehingga akan memacu siswa untuk
melakukan gerak yang dapat meningkatkan kebugaran jasmaniah. Gerakan yang dilakukan dalam senam kebugaran otak ini mudah dan dapat
dilakukan sambil duduk maupun berdiri. Senam ini dilakukan dengan pernafasan, senang, rileks, serta tidak menahan nafas.
Brain gym
akan mampu menyuplai oksigen dengan lancar ke dalam tubuh sehingga
kebugaran jasmani akan membuat kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugasnya sehari-hari tidak tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti.
43
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho Hipotesis nihil apabila tidak ada pengaruh positif
brain gym
terhadap tingkat kreativitas senam dengan alat smpai siswa kelas V SD N Pandanrejo Purworejo Tahun 2013.
2. Ha Hipotesis kerja Terdapat pengaruh positif
brain gym
terhadap tingkat kreativitas senam dengan alat simpai siswa kelas V SD N
Pandanrejo Purworejo Tahun 2013.