Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

40 2009 2010. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kreativitas memainkan bola siswa kelas IV 1 Gedong Jetis Tulung Klaten angkatan 2009 2010 dengan z hitung sebesar 3, 633 lebih besar tabel sebesar 1,6 pada taraf kesalahan 0,05 ,dan pengaruh yang positif dan signifikan pada kreativitas memainkan bola siswa kelas V 1 Gedong Jetis Tulung Klaten angkatan 2009 2010 dengan z hitung sebesar 4,301 lebih besar dari z tabel sebesar 1,64 pada taraf kesalahan 0,05. 2. Penelitian dari Muhammad Iqbal yang berjudul Pengaruh Senam otak Terhadap Peningkatan Kemampuan Koordinasi Motorik Pada Anak Tunagrahita Ringan di SMPLB-SMALB-C YPLBSLB Cipaganti Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan kemampuan koordinasi motorik pada anak tunagrahita ringan di SMPLB-SMALB-C YPLBSLB Cipaganti Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 siswa SMPLB- SMALB-C YPLBSLB Cipaganti Bandung. Dengan rincian 5 orang siswa SMPLB-C dan 5 orang SMALB-C. Hasil perhitungan uji signifikansi senam otak brain gym menunjukan t hitung = 11.08 dan t tabel = 2.26 pada peluang 0.975 dengan dk= 9. Dengan demikian t hitung tidak berada pada daerah H . Kesimpulannya adalah latihan senam otak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan koordinasi motorik pada anak tunagrahita ringan. 41

C. Kerangka Berpikir

Siswa yang kreatif memiliki rasa humor yang tinggi, dapat memandang suatu masalah dari berbagai sudut pandang, dan memiliki kemampuan untuk menciptakan ide sesuai dengan yang dikhayalkan. Setiap siswa memiliki potensi kreatif, namun perkembangan selanjutnya tergantung pada faktor dari diri sendiri secara keseluruhan sehingga diperlukan dasar-dasar pengetahuan dan pengalaman untuk lahirnya kreativitas. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah memberikan dasar pengetahuan dan pengalaman guna mendukung lahirnya kreativitas siswa. Kreativitas dapat dikembangkan melalui beberapa sarana pendidikan jasmani, diantaranya adalah simpai, gada, tongkat, tali, dsb. Penelitian ini diawali dari SDN Pandanrejo dipilih sebagai tempat penelitian karena berdasarkan observasi awal diketahui bahwa pada saat pembelajaran pendidikan jasmani, siswa dirasa kurang kreatif saat menggunakan alat yang ada untuk digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terbukti ketika siswa diberikan bola plastik, sebagian siswa hanya berpikir bahwa penggunaan bola plastik tersebut hanya digunakan untuk permainan sepakbola dan voli. Padahal banyak permainan lain yang bisa dilakukan menggunakan satu alat tersebut. Hal ini juga terjadi ketika siswa diberikan simpai. Rata-rata siswa hanya menggunakannya untuk permainan relay tanpa memiliki pemikiran bahwa simpai dapat digunakan untuk berbagai macam permainan terutama permainan yag bersifat kompetitif. Dengan