Penarikan Kesimpulan Teknik Analisis Data

39 Untuk mempermudah dalam memahami analisis ini dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2 . Analisis Data Interaktif Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data kualitatif merupakan analisis merupayakan upaya yang berkelanjutan dan berulang secara terus menerus. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi menjadi menjadi gambaran secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Pengumpulan Data Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan Verifikasi Penyajian data 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara tentang peran Komite Sekolah dalam proses manajemen sekolah di SD Negeri Serayu dengan pengurus komite sekolah, kepala sekolah, guru kelas, dewan kelas, orang tua, serta observasi dan dokumentasi didapatkan data sebagai berikut:

1. Peran Komite Sekolah dalam Manajemen Sarana Prasarana

Dalam manajemen sarana prasarana di SD Negeri Serayu ada 3 hal pokok yang dilakukan yaitu pengadaan, perawatan, dan penataan. Kebijakan manajemen sarana prasarana selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk: 1 perawatan alat-alat perlengkapan sekolah; 2 pengadaan alat, yaitu terealisasinya 22 unit komputer; 3 pengadaan gedung untuk ruang kelas; 4 perawatan komputer, taman sekolah, kamar mandi, dan listrik. Sarana prasarana di SD Negeri Serayu sudah cukup lengkap, pengadaan media yang diperlukan sekolah selalu koordinasi dengan Komite Sekolah disesuaikan dengan kebutuhannya. Keadaan sarana prasarana yang lengkap, memadai, dan terawat dengan baik tidak terlepas dari campur tangan Komite Sekolah dalam proses manajemen sarana prasarana. Penentuan kebijakan dalam manajemen sarana prasarana diputuskan oleh sekolah bersama komite sekolah, karena biaya untuk merealisasikan rencana tersebut juga berasal dari partisipasi orangtua siswa. Keterbatasan dana dari pemerintah BOS, membuat SD Negeri Serayu tidak dapat melakukan 41 perbaikan besar maupun penambahan fasilitas sekolah tanpa partisipasi orangtua siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa komite sekolah secara langsung dilibatkan oleh sekolah dalam penyusunan manajemen bidang sarana prasarana. Komite Sekolah berperan dalam memberikan masukan setiap rapat. Masukan-masukan tersebut ditampung sekolah sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Sekolah memposisikan komite sekolah sebagai badan mediasi yaitu menetukan kebijakan bersama mengembangkan kualitas maupun mutu sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Keterlibatan komite sekolah ini bertujuan agar manajemen sarana prasarana yang disusun oleh sekolah dapat didukung pula oleh seluruh orangtua siswa, baik dukungan moral maupun material. Pelaksanaan manajemen sarana prasarana diwujudkan sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati sekolah bersama komite sekolah. Rencana-rencana tersebut akan sulit terealisasi tanpa adanya peran Komite Sekolah dan orangtua siswa. Komite Sekolah sangat berperan dalam pengadaan gedung kelas baru. Dalam hal dukungan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, Komite Sekolah dengan sukarela turut membantu mencari donatur untuk selanjutnya bantuan yang diperoleh disalurkan kepada sekolah. Pencarian donatur tersebut dengan mengirimkan surat permohonan bantuan kepada alumni sekolah, tokoh masyarakat, pengusaha, dan juga dinas pendidikan. Komite Sekolah menyadari bahwa dana yang berasal dari BOS tidak dapat dingunakan dalam pembangunan sarana prasarana dan dana