49
dalam menjalankan perannya sebagai pendukung serta pengontrol seluruh pelaksanaan manajemen sekolah.
SD Negeri Serayu juga menjalin kerjasama dengan salah satu bimbingan belajar terdekat. Hal ini dimaksudkan agar siswa kelas VI bisa lebih siap
dalam menghadapi ujian nasional sehingga mendapatkan nilai seperti yang diharapkan. Ini merupakan salah satu wujud usaha Komite Sekolah yang
tidak setengah-setengah dalam mendukung aktivitas pembelajaran siswa. Berdasarkan seluruh pemaparan data dapat dimaknai bahwa adanya
peran Komite Sekolah dalam bidang manajemen hubungan masyarakat menjadikan komunikasi antara sekolah dan lembaga-lembaga terkait dapat
terjalin dengan harmonis. Orangtua siswa juga mendapatkan informasi tentang seluruh program sekolah. Sekolah, Komite Sekolah, dan masyarakat
secara beriringan saling bantu membantu agar pembelajaran siswa dapat berkualitas dan berdampak pada meningkatnya prestasi siswa.
B. Pembahasan
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Komite Sekolah
telah melaksanakan perannya sebagai: 1 badan pemberi pertimbangan advisory
agency; 2 pendukung supporting agency; 3 pengontrol controlling agency; 4 mediator dengan masyarakat di satuan pendidikan.
Sebagai pemberi pertimbangan, peran Komite Sekolah memberikan masukan dan rekomendasi kepada sekolah tentang prioritas perbaikan atau
penambahan sarana prasarana sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keuangan sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Arifian Dwi
50
Cahyanto 2012: 84 yang mengatakan bahwa Komite Sekolah dalam menjalankan peranya sebagai badan pertimbangan yaitu diwujudkan dalam
perumusan program sekolah seperti penentuan besarnya uang SPP, uang sumbangan, perencanaan pembangunan sekolah, perencanaan penambahan
fasilitas sekolah, dengan memberikan pertimbangan berupa masukan, saran, dan pendapat. Pendapat tersebut sama dengan hasil penelitian Rodliyah
2013:117 yang mengatakan bahwa usulan, masukan, dan saran dari walimurid agar sekolah memperbaiki dan mengusahakan sarana prasarana
yang belum memadai kapasitasnya, atau bahkan belum ada sama sekali misalnya 1 kamar kecil yang belum memenuhi standar dan belum
proporsional dengan jumlah siswa, 2 tempat parkir yang sempit 3 tempat ibadah misalnya masjid yang representatif.
Dalam menejemen keuangan, komite sekolah aktif memberikan masukan serta ikut mengesahkan RAPBS. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hamzah B. Uno 2010: 94, RAPBS harus disahkan atas persetujuan pihak sekolah dan komite sekolah dan ditandatangani oleh kepala sekolah sehingga
menjadi APBS yang resmi. Pendapat tersebut sependpat dengan Rodliyah 2013: 112 mengatakan bahwa peran serta komite sekolah dan wali murid
dalam rapat penyususnan RKS dan RAPBS, kemudian menyetujui rencana program tersebut.
Dalam manajemen
kesiswaan, Komite
Sekolah memberikan
pertimbangan dan masukan kepada sekolah mengenai jumlah siswa yang diterima sekolah pada saat penerimaan siswa baru. Hal ini didukung oleh