Manajemen Hubungan Masyarakat Manajemen Sekolah 1. Pengertian Manajemen Sekolah

30 dan kondisi sekolah ini dapat di informasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua murid , buletin bulanan, penerbitan surat kabar, pameran sekolah, open house, kunjunga ke sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan ke staf sekolah, murid, radio, dan televisi , serta laporan tahunan.

C. Penelitian Relevan

Widi Astuti dalam penelitiannya yang berjudul Partisipasi Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri se Kecamatan Godean. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah Komite Sekolah yang terdiri dari wakil pihak sekolah, wakil dari pihak orang tua siswa, dan perwakilan dari masyarakat di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Godean yang berjumlah 60 orang dimana pengambilan sampel menggunakan proposional sample. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angketkuesioner dan studi dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknis analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa partisipasi Komite Sekolah dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler sudah baik. Hal itu, dapat dilihat dari partisipasi komite sekolah sebagai mediator 70.56, advisory 70.56, supporting 60.7, dan controlling 57.8. Partisipasi Komite Sekolah dalam pelaksanaan program ekstrakulikuler adalah sebagai mediator 67.1, advisory 67.1, supporting 63.3, dan controlling 57.1. Sebagian besar Komite Sekolah ada kecenderungan melakukan partisipasi 31 dalam bentuk sebagai berikut: dana 57.7, ide, anjuran, saran 70.6, tenaga 48.3, dan dalam bentuk alat pendukung 47.8 Widi Astuti, 2007: 101. Hambatan Komite Sekolah dalam berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler adalah kesibukan dari sebagian besar Komite Sekolah dan sebagian besar komite yang berpartisipasi mempunyai rasa memiliki sense of belongingnes terhadap sekolah. Namun, dalam pelaksanaaannya tidak terkait secara langsung dengan sekolah dan lebih banyak memberikan kewenangan sepenuhnya kepada sekolah. Arifian Dwi Cahyanto dalam penelitiannya yang berjudul Peran Komite Sekolah Dalam Menjalankan Tugas Pokok Dan Fungsi di SMA Negeri 1 Sanden. Penelitianya menggunakan pendekatan kualitatif yang hasil dari penelitianya secara keseluruhan peran Komite Sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di SMA Negeri 1 Sanden sudah berjalan, walaupun masih ada beberapa kekurangan. Peran Komite Sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di SMA Negeri 1 Sanden dapat dilihat ketika rapat koordinasi dan pertemuan-pertemuan rutin, seperti dalam penyusunan dan pengesahan RAPBS, program sekolah, perencanaan pembangunan, dan sarana prasarana. Peran Komite Sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di SMA Negeri 1 Sanden yaitu sebagai badan pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan penghubung antara pemerintah dengan orang tua siswa atau masyarakat di satuan pendidikan. Sebagai badan pertimbangan Komite