Peran Komite Sekolah dalam Manajemen personalia

47 peningkatan SDM. Dalam ketenagaan pegawai dan SDM antara lain perekrutan tenaga pustakawan, guru TIK, tenaga TU, dan guru ekstrakurikuler. Penyusunan manajemen personalia disusun oleh sekolah bersama Komite Sekolah di setiap awal tahun, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada dan disesuaikan anggaran keuangan sekolah atau komite sekolah. Untuk peningkatan SDM pegawai dan tenaga pengajar dilakukan melalui kegiatan supervisi kelas, KKKS, KKG, diklat, seminar, workshop, serta studi banding. Komite Sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah untuk mengurusi penerimaan tenaga pendidik. Komite Sekolah beranggapan bahwa sekolah mempunyai kewenangan penuh untuk menerima ataupun tidak menerima guru yang ingin mendaftar di sekolah. Karena sudah mempercayakan sepenuhnya mengenahi penerimaan tenaga pendidik kepada sekolah. Sebagai badan pendukung supporting agency, Komite Sekolah telah melaksanakan beberapa hal meliputi 1 memantau tenaga kependidikan di sekolah untuk menanggulangi kekurangan guru; 2 memantau tenaga kependidikan non guru untuk mengisi kekurangan di sekolah; 3 memantau kondisi, mengkoordinasi dan mengevaluasi sarana dan prasarana; 4 memantau kondisi anggaran pendidikan dan mengevaluasi dukungan anggaran di sekolah. 48 Berkaitan dengan pemantauan tenaga pendidik, komite sekolah melakukan pemantauan tenaga pendidik setiap akhir tahun pelajaran dan pada waktu awal tahun ajaran baru. Pada akhir tahun pelajaran tersebut, sekolah bersama dengan Komite Sekolah dan wali murid menyelenggarakan rapat untuk menyampaikan hasil pendataan tenaga pendidik yang telah dilaksanakan selama satu tahun.

6. Peran Komite Sekolah dalam Manajemen Hubungan Masyarakat

Manajemen Hubungan masyarakat di SD Negeri Serayu bertujuan untuk menjaga komunikasi yang baik antara sekolah dengan lembaga terkait, khususnya orangtua siswa. menunjukkan bahwa untuk merealisasikan program sekolah khususnya manajemen hubungan masyarakat diperlukan bantuan dari Komite Sekolah sebagai pelaksana teknis dalam setiap kegiatannya. Program humas di SD Negeri Serayu merupakan hasil musyawarah antara sekolah dengan Komite Sekolah sebagai wakil orangtua siswa. Jadi dengan keterlibatan Komite Sekolah dalam manajemen humas maka kebijakan yang disusun menjadi lebih bermakna. Peran Komite Sekolah sebagai pendukung dalam manajemen humas tidak dapat dipisahkan dari peranan orangtua yang ada disetiap kelas dewan kelas, karena dalam praktiknya Komite Sekolah tidak dapat melakukan peranya sendiri disebabkan terbatasnya jumlah pengurus komite. Dewan kelas merupakan organisasi non struktual ditingkat kelas yang ada di SD Negeri Serayu. Keberadaan dewan kelas bertujuan untuk membantu komite 49 dalam menjalankan perannya sebagai pendukung serta pengontrol seluruh pelaksanaan manajemen sekolah. SD Negeri Serayu juga menjalin kerjasama dengan salah satu bimbingan belajar terdekat. Hal ini dimaksudkan agar siswa kelas VI bisa lebih siap dalam menghadapi ujian nasional sehingga mendapatkan nilai seperti yang diharapkan. Ini merupakan salah satu wujud usaha Komite Sekolah yang tidak setengah-setengah dalam mendukung aktivitas pembelajaran siswa. Berdasarkan seluruh pemaparan data dapat dimaknai bahwa adanya peran Komite Sekolah dalam bidang manajemen hubungan masyarakat menjadikan komunikasi antara sekolah dan lembaga-lembaga terkait dapat terjalin dengan harmonis. Orangtua siswa juga mendapatkan informasi tentang seluruh program sekolah. Sekolah, Komite Sekolah, dan masyarakat secara beriringan saling bantu membantu agar pembelajaran siswa dapat berkualitas dan berdampak pada meningkatnya prestasi siswa.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komite Sekolah telah melaksanakan perannya sebagai: 1 badan pemberi pertimbangan advisory agency; 2 pendukung supporting agency; 3 pengontrol controlling agency; 4 mediator dengan masyarakat di satuan pendidikan. Sebagai pemberi pertimbangan, peran Komite Sekolah memberikan masukan dan rekomendasi kepada sekolah tentang prioritas perbaikan atau penambahan sarana prasarana sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keuangan sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Arifian Dwi