Sejarah Singkat Kesenian Jamjaneng
dalam bermain dan kekompakan, juga untuk sarana komunikasi dan bertukar pikiran antar pemainnya.
Warga masyarakat juga menggunakan kesenian Jamjaneng sebagai sarana komunikasi dan berkumpul pada saat pementasannya.
Di sana mereka dapat menikmati kesenian tersebut sekaligus beribadah dan berkumpul satu sama lain. Hal ini seperti pendapat
yang diungkapkan oleh Bapak Sunarto dalam wawancara, beliau menyatakan bahwa;
“… Jamjaneng itu masih digunakan warga utamanya untuk berkomunikasi, bersilaturahim, dan pertemuan saat berlatih
maupun pertunjukannya…”
4. Sebagai pendidikan norma sosial dan norma agama Sebagai pendidikan norma agama, kesenian Jamjaneng menjadi
sarana syiar dan penjelasan ilmu dan norma agama. Selain itu, kesenian Jamjaneng juga menjadi pendidikan norma sosial
masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari syair lagu yang dibuat, syair lagu yang dibuat memiliki ketentuan yang harus mengandung
pesan dan tuntunan tentang pendidikan norma-norma sosial yang baik, sehingga masyarakat yang mendengarkan dan menikmati kesenian
tersebut dapat mempelajari norma-norma agama dan sosial yang baik untuk diamalkan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Hal
tersebut diperkuat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Bapak Muhriyanto dalam wawancara, beliau menyatakan bahwa;
“Jamjaneng tentunya menjadi pendidikan norma bagi masyarakat, hal ini dapat dilihat dari lirik lagunya, selain
diambil dari kitab Al Barjanji, lirik yang dibuat jugaharus mengandung pesan tuntunan atau pendidikan norma-norma
sosial dan agama”.
Salah satu contoh syair musik Jamjaneng mengandung pesan dan pendidikan norma agama yaitu “kaum muslimin wal muslimat,
manggga sami maos sholawat, mugi kita angsal syafa’at, mbenjang wonten dinten kiamat”. Syair tersebut dalam bahasa Indonesia
memiliki arti kaum muslim laki-laki dan perempuan, marilah kita membaca sholawat, agar kita mendapat syafa’at atau pertolongan,
besok ketika hari kiamat. Syair tersebut mengingatkan kita untuk selalu ber-sholawat kepada Nabi sekaligus mengingat Tuhan agar
mendapat pertolongan di hari kiamat. Dalam pendidikan norma sosial salah satu syair dalam lagu
Jamjaneng juga mengajarkan kita tentang bagaimana hidup bersosial yang baik. Syair tersebut yaitu “guyub rukun iku agawe santosa, aja
padha gawe sulaya mring tangga, ngendikane, prilakune, lan ulate tansah bisa nyenengake”, yang memiliki pengertian kerukunan itu
membuat sentosa, jangan membuat perselisihan terhadap tetangga, tutur katanya, perilakunya, wataknya selalu bisa menyenangkan.
5. Sebagai pengiring pembacaan sholawat Nabi Kesenian Jamjaneng di Dusun Pedurenan merupakan kesenian
yang memiliki hubungan erat dengan agama Islam. Terdapat tradisi yang ada dan sudah berjalan dari zaman dahulu di Dusun Pedurenan
Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Tradisi tersebut