N: Kesenian tradisional yang ada di sini yaitu ada Jamjaneng itu mas, ada ebeg
atau ebleg atau kuda lumping, rebana atau hadroh. Ada juga kesenian keterampilan dari bahan ijuk kelapa.
P: Dalam hal kesenian Jamjaneng, bagaimana antusiasme masyarakat terhadap
kesenian tersebut?
N: Warga sini sangat menjunjung tinggi adat atau tradisi yang ada, termasuk
dalam hal kesenian khususnya kesenian Jamjaneng. Ada warga yang aktif mengikuti ada juga yang sekedar menikmati saja. Tapi anak muda sekarang
kurang begitu tertarik, banyak yang menganggap ketinggalan zaman. Kebanyakan yang aktif dari kaum orang tua, ya 30 tahun ke atas mas.
P: Apakah ada lebih dari satu grup di dusun ini pak?
N: Grup Jamjaneng ada dua mas, yang sebenarnya awalnya hanya bapak-bapak
sekarang nambah ibu-ibu juga ikut memainkan Jamjaneng. Namun yang sekarang lebih aktif atau rutin latihan ibu-ibu, walaupun yang laki-laki juga
terkadang ikut latihan bersama atau bergantian. Yang kemarin latihan itu ibu- ibu kan mas?
P: Iya pak, banyak ibu-ibunya, tapi ada bapak-bapknya juga sedikit. Untuk
sejarahnya disini bagaimana pak?
N: Kalau sejarah Jamjaneng di Pedurenan sudah ada sejak dulu mas, dari setelah
zaman Syeikh Jamjani di Krakal sudah ada, baru setelah itu masing-masing dusun membentuk sendiri-sendiri. Awlanya hanya kaum laki-laki itu, tapi
sekarang juga ada Janeng kaum wanita.
P: Tentang fungsi dari kesenian Jamjaneng, menurut bapak, apakah fungsi seni
Jamjaneng sebagai ekspresi perasaan?
N: Fungsi Jamjaneng sebagai ekspresi perasaan ya karena Jamjaneng kan salah
satu kesenian mas, kesenian itu kan bisa menjadi wadah untuk berekspresi bagi para pelakunya. Untuk berkreasi juga.
P: Apakah fungsi Jamjaneng sebagai penghayatan estetis?
N: Kembali lagi, seni itu juga berisi tentang keindahan atau nilai estetis.
P: Apakah fungsi Jamjaneng sebagai hiburan pak?
N: Iya mas tentunya. Kesenian Jamjaneng selain sebagai media dakwah seperti
tujuan awalnya, juga sebagai media atau sarana hiburan bagi masyarakat. Selain sebagai saat acara sholawatan atau pengajian dalam acara peringatan
hari besar Islam, Jamjaneng juga bisa diundang sebagia hiburan dalam acara hajatan masyarakat. Tentunya harus menjadi tontonan yang sekaligus menjadi
tuntunan bagi masyarakat.
P: Iya pak, selanjutnya, apakah fungsi Jamjaneng sebagai sarana komunikasi?
N: Kesenian Jamjaneng menjadi saran komunikasi bagi masyarakat baik dalam
pertunjukannya maupun saat berlatih bersama. Saat pertunjukan Jamjaneng bisa menjadi sara komunikasi antara pemain dengan penonton dalam
menyampaikan makna dari lagunya. Sedangkan saat berlatih, Jamjaneng menjadi sarana orang untuk berkumpul secara rutin, selain berlatih, bisa juga
diselingi dengan berdiskusi, bertukar pikiran dan bermusyawarah.
P: Apakah fungsi kesenian Jamjaneng sebagai representasi simbolis?