Untuk kesenian tradisional, di sini ada apa saja ya pak?

P: Bagaimana fungsi kesenian Jamjaneng sebagai wujud integrasi dan identitas

masyarakat?

N: Jamjaneng di Pedurenan merupakan kesenian tradisional yang ada sejak zaman

dahulu yang memilikiciri khas dan perbedaan dari daerah lain. Perbedaan itu bisa dilihat dari istilah-istilahnya, nama instrumennya, juga dari bahasa yang terdapat dalam syair lagu yang dibuat mas. Hal itu bisa menjadi identitas bagi masyarakat Dusun Pedurenan sendiri.

P: Oh begitu ya pak. Bentuk penyajian dari Jamjaneng yang ada di Dusun

Pedurenan ini, apakah memiliki aturan sendiri pak?

N: Kalau bentuk hampir sama mas, cuma terkadang ada alat musik yang beda

juga nama alat musiknya beda dengan Janeng daerah lain. Contohnya disini ada tambahan tamborin, nama alat musiknya juga mungkin beda dengan desa lain. Tapi untuk Janeng laki-laki dan wanita di sini sama mas. Itu juga karena Jamjaneng wanita dilatih oleh yang laki-laki, terkadang berkolaborasi atau bermain bersama. P: Bagaimana tempat pertunjukan, waktu pertunjukan, dan bloking pemainnya?

N: Tempatnya biasanya di Masjid saat Maulid Nabi, itu dimainkan oleh kaum

laki-laki dari jam 9 malam sampai jam tiga pagi. Untuk acara lain tempat dan waktunya menyesuaikan dengan yang disediakan, bisa dimainkan oleh laki-laki maupun wanita, serta campuran antara pemain laki-laki dan wanita. Bloking pemainnya umumnya lesehan dengan alas tikar atau karpet, alat musik di belakang dan vokalnya di depan. P: Alat musik yang digunakan apa saja pak namanya?

N: Alat yang digunakan ada Gong, Ukel, Kempyang, itu terbangnya dari yang

paling besar urut ke yang kecil, Kendang, Kenting, Tamborin. P: Lagu-lagu yang dibawakan apakah selalu sama dari setiap pertunjukannya pak?

N: Lagunya beda-beda mas, tapi awalnya biasanya dibuka dengan lagu

“Assalamu’alaikum”, dan yang selalu dibawakan atau wajib itu lagu “AnNabi”. Lagu bisa membuat baru mas, bisa itu membuat syairnya saja dengan melodi yang sudah ada, atau membuat syair dengan melodi baru. Tapi dengan ketentuan syair yang dibuat harus dengan tema dakwah Islam atau kebaikan dalam pergaulan antar sesama manusia.

P: Baik pak, saya rasa cukup untuk wawancaranya.

N: Sudah cukup mas?

P: Iya pak , cukup dulu. Nanti kalau ada data yang saya butuhkan, saya sowan ke

bapak lagi. Terimakasih atas informasi dari bapak.

N: Ya mas, sama-sama. Semoga lancar dan cepat selesai, nanti kalau ada yang

kurang ke sini lagi saja, atau nggak ke pak Muhriyanto atau ke latihan lagi.

P: Aamiin, terimakasih pak, mohon maaf sudah mengganggu waktu bapak. Saya

pamit pulang dulu pak.

N: Iya mas, wah santai saja, selama saya bisa bantu dan tidak ada acara. Ya hati-

hati mas.

P: Pareng, Assalamu’alaikum.

N: Wa’alaikumsalam.