BAB V INTERPRETASI DATA
5.1 Karakteristik Informan
Informan menjadi variabel penting dalam sebuah penelitian kualitatif. Informan mampu memberikan informasi yang akurat dan valid bagi permasalahan
penelitian. Penentuan informan di masyarakat juga tidak sembarangan dan harus dilakukan secara tepat. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah informan
sebanyak 10 orang terdiri dari 7 orang informan kunci dan 3 orang informan biasa. Informan kunci terdiri dari 7 orang serta sudah ditentukan kriterianya.
Informan biasa yang terdiri dari 3 diantaranya adalah satu orang dari tokoh masyarakat ingkungan XII, satu orang dari aparatur lingkungan XII, dan satu
orang lagi warga lingkungan XII.
Informan Kunci
Nama : Rima Dani
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Ibu Dani merupakan penduduk pendatang di lingkungan ini, bukan berarti
beliau tidak tahu mengenai latar belakang dilingkungan ini, Beliau sudah 31 tahun tinggal di lingkungan ini di bawa oleh orang tuanya sejak kecil. Selama tinggal di
lingkungan ini beliau nyaman-nyaman saja. Beliau dalam memenuhi kebutuhan keluaraga yang berjumlah 5 orang anak bekerja sebagai pedagang lontong bagi
Universitas Sumatera Utara
beliau penghasilan dari berdagang tersebut sudah cukup untuk kebutuhan keluarganya ditambah lagi penghasilan yang didapat oleh suami ibu tersebut.
Menurut beliau keadaan warga dilingkuangan ini tidak terlepas dari masalah yang beragam ada masalah ekonomi, pendidikan anak, pergaulan anak yang menjurus
kepada kenakalan anak seperti pemakaian narkoba. Ditambah lagi masalah yang senantiasa menghampiri penduduk di lingkungan ini yaitu dengan para depelover.
Mengnai kinerja aparatur lingkungan menurut beliau sudah baik ditambah lagi sarana dan prasarana juga sudah mencukupi.
Menurut beliau solidaritas merupakan kerjasama yang sangat baik dan membantu orang lain yang mengalami masalah, bagi Bu Dani dalam kehidupan
bermasyarakat solidaritas itu sangatlah penting karena setiap warga tidak bisa hidup sendiri. Bila dilihat langsung dilapangn ditambah lagi dengan penuturan Bu
Dani dimana tingkat solidaritas warga baik, beliau membenarkan masih ada warga membantu warga lain yang mengalami masalah tanpa adanya imbalan dan
perintah langsung. Misalnya seperti membantu dalam menyediakan konsumsi ketika ada acara kemalangan dan pesta pernikahan. Menurut beliau dengan adanya
rasa solidaritas yang baik antar warga dapat mengatasi masalah yang ada akan tetapi itu semua tidak terlepas dari besar atau kecilnya suatu masalah yang sedang
di hadapai salah satu warga atau keluaraga dalam masyarakat itu sendiri. Sekian lama tinggal di lingkungan ini hubungan Ibu Dani dengan
tetangganya sangat baik-baik saja ini dikarenakan beliau menjaga baik hubungan yang dijalin meskipun bukan keluarganya sendiri tetapi bagi beliau tetangga itu
sudah menjadi orang terdekat kita dan merekalah yang pertama kali mengetahui bila kita dalam masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat, beliau pernah
Universitas Sumatera Utara
membantu salah satu warga dalam menanganai pengurusan kartu jaminan kesehtan dan tata cara mendaftarkan anak sekolah, meskipun tidak seberapa bagi
beliau itu sudah merupakan suatu hal yang baik bila dilakukan, bagi beliau alasan yang mendasari beliau menolong karena bagi beliau hidup itu pasti berputar hari
ini kita menolong orang insya allah esok hari kita pula yang ditolong. Dalam kehidupan kelompok di lingkung-an ini terdapat STM dan perwiritan Ibu-ibu dan
bapak-bapak, beliau juga turut serta dalam kegitan tersebut. Keberadaan LKMK Keska di lingkungan ini dilatar belakangi oleh
tingginya masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Menurut beliau LKMK Keska merupakan kelompok kaum ibu-ibu yang senasib dan satu pekrjaan
dibidang sektor informal, kenapa terbentuk karena ibu-ibu susah mendapatkan modal usaha. Bisa saja sih didapat dari tempat lain cuman seperti rentenir
bentuknya ditamabah lagi dengan kita menjadai anggota kemudahan dalam mendapatkan modal tidak begitu sulit seperti di bank.Dengan kata lain LKMK ini
dari kita untuk kita. Ibu dani tergabung sebagai anggota LKMK sejak tahun 2000 hingga sekarang menjadi pengurus harian LKMK, selama menjadi anggota dan
saat ini menjadi pengurus kerja sama ibu-ibu menurut beliau baik-baik saja meskipun ada faktor penghambat yakni setiap ibu-ibu tidak memiliki waktu luang
yang banyak selain sebagai anggota LKMK ibu-ibu juga harus mencari nafkah dan mengurus keluarganya. Dengan tergabungnya beliau atau ibu-ibu di
lingkungan ini sangat membantu dalam mengatasi masalah ekonomi meski tidak semuanya tetapi sudah dapat mengurangi masalah tersebut. Dalam sebuah
kelompok rasa kebersamaan itu sangat penting begitu pula yang tercermin pada kelompok LKMK dimana kebersamaan para ibu-ibu baik, meskipun ada sedikit
Universitas Sumatera Utara
ketidak cocokan antar para ibu-ibu tetapi itu bukan hal yang dapat mengurangi kinerja anggota lainnya dan kelompok LKMK itu sendiri.
Informan Kunci
Nama : Ana Mardiana
Usia : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Ibu Ana Mardiana merupakan seorang ibu yang berusia 48 tahun, ibu Ana
memiliki dua orang anak yaitu laki-laki dan perempuan. Ibu ana tinggal di lingkungan ini sudah dari sejak lahir. Ibu ana pernah pergi merantau dan akhirnya
kembali lagi, dia merasa nyaman tinggal dilingkungan ini walau tidak ada pengeronda malam nya. Ibu ana memperoleh pendidikan sampai sekolah
menengah pertama. Pekerjaan sehari-hari ibu ana yaitu menjadi seorang pembantu rumah, tidak hanya itu saja ibu ana juga mempunyai usaha pembuatan sabun cuci
piring dan kaporit yang biasa digunakan sebagai cairan pemutih baju, pekerjaan bidang informal tersebutlah yang saat ini menjadi salah satu penghasilan untuk
ibu ana dan kedua orang anaknya. Dengan keadaan lingkungan yang nyaman- nyaman saja menjadikan ibu Ana betah tinggal di lingkungan ini. Terlepas dari
hal tersebut masalahkehidupan bagi beliau itu tidak serta merta dapat diatasi dengan mudah, di lingkuangan ini misalnya masalah ekonomi dalam hal lapangan
pekerjaan, modal usaha, air, listrik serta masalah bentuan untuk masyarakat miskin yang tidak merata dalam hal pembagiannya. Keberadaan sarana dan
prasarana ditambah lagi hal tersebut sangat memadai sangatlah penting, tetapi hal itu tidak dirasakan oleh Ibu Ana, memang ada sarana dan prasarana tetapi tidak
Universitas Sumatera Utara
terurus dengan baik ditambah lagi aparatur yang kinerjanya berkesan lamban dalam menangani masalah-masalah yang dirasakan.
Solidaritas sosial menurut Ibu Ana adalah kerja sama yang merakyat meskipun tidak ada ikatan saudara sama lain. Solidaritas sosial di masyarakat bagi
beliau sangat penting karena dapat meringankan masalah-masalah yang ada di masyarkat tersebut meskipun hanya sebatas membantu dengan memiliki batas
kemampuan. Meskipun demikian tingkat solidaritas di lingkungan ini sangat baik menurut beliau ini terbukti dengan rasa kekerabatan yang baik antara Ibu Ana
dengan tetangganya, dalam bertetangga beliau pernah membantu salah satu warga di lingkungan ini dalam hal mencari lowongan kerja meskipun hanya sekedar
informasi saja. Dalam hal membantu warga beliau tidak pilih kasih selagi bisa dibantu pasti dibantu, kenapa demikian karena bagi beliau warga di lingkungan ini
sudah seperti keluarga sendiri. Di lingkungan ini juga terdapat beragam suku meskipun demikian konflik antar suku tidak pernah terjadi. Dalam kehidupan
berkelompok, di lingkungan ini terdapat perwiritan para ibubapak saja. Kegiatan-kegiatan bakti sosial di lingkungan ini dilakukan pada saat hari-hari
besar saja seperti menyambut HUT RI, bulan Ramadhan dan sebagainya. Ibu ana merupakan pengurus harian di LKMK Keska, menurut beliau
LKMK Keska merupakan wadah untuk meminjam uang buat modal usaha, tetapi untuk mendapatkan modal usaha itu harus memenuhi syarat dan ketentuan yang
ada di LKMK Keska. Terhitung sudah 2 tahun Bu Ana menjadi anggota dan pengurus harian di LKMK Keska adapun alasan mengapa Bu Ana tergabung
menjadi anggota atau pengurus harian dikarenakan Bu Ana butuh modal usaha selain modal usaha di LKMK Ibu mendapatkan berbagai macam pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut beliau kerja sama di dalam kelompok LKMK Keska sangat bagus akan tetapi tidak terlepas dari masalah pribadi antara anggota yang satu dengan lainnya.
Kebersamaan yang terjalin di dalam kelompok LKMK Keska menurut beliau terjaga dengan baik karena kelompok ini sudah terbentuk sejak lama ditambah
lagi anggota dan pengurus hariannya orang terdekat Ibu Ana juga.
Informan Kunci
Nama : Eli Marlina
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Ibu Eli merupakan warga yang sudah lama menduduki lingkungan ini
terbilang sejak lahir Bu Eli tinggal disini dan sampai beranak cucu. Ibu yang memiliki 3 orang anak ini bekerja sebagai IRT ditambah lagi ibu Eli menjual
agar-agar, bila dilihat penghasilan dari penjualan tersebut tidak akan cukup untuk ketiga anaknya akan tetapi keuda anak Bu Eli sudah bekerja dan hanya satu anak
saya yang menjadi tanggungan ditambah lagi suami beliau bekerja sebagai buruh bangunan. Adapun alasan Bu Eli tinggal dilingkuangan ini karena warga di
lingkungan ini sudah seperti keluaraga sendiri ditambah lagi lingkungan ini sudah seperti kampung halaman sendiri dan keamanan di lingkungan ini selalu terjaga
dengan baik. Bagi beliau hal yang paling ditakutinya tentang masalah kenakalan anak sekarang ini yang memakai narkoba jadi genk motor.
Mengenai sarana dan prasarana dilingkungan ini sudah memadai hanya saja kurang perhatiannya warga dalam menjaga dan merawat sarana dan prasaana
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Menurut beliau peran aparatur di lingkungan ini baik-baik saja tidak ada warga yang mendapatkan hambatan dalam mengurus keperluan di kantor
lingkungan. Solidaritas menurut beliau merupakan kerjasama antar warga yang saling
membantu satu sama lainnya, karena solidaritas itu penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Di lingkungan ini tingkat solidaritas warganya sangat tinggi
karena ditanamkan rasa kekeluargaan tanpa ada batasan antar warga yang lainnya. Manusia selaku makhluk sosial selalu hidup berkelompok, begitu juga Ibu Eli,
beliau dalam berhubungan dengan tetangganya dilihat sangat baik-baik saja. Dalam penuturan Ibu Eli, Ibu sudah pernah membantu orang sangkin banyaknya
tidak tahu lagi yang mana mau diceritakan. Menurut beliau bentu tolong menolong yang dilakukan warga berupa tenaga dalam hal membantu semisal ada
warga yang pesta pernikahan dan pesta lainnya, kalau kemalangan warga di sini paling nyumbang saja.
Ibu Eli merupakan anggota dan pengurus harian di kelompok LKMK Keska, bagi beliau LKMK keska itu adalah tempat ibu-ibu yang berniat untuk
membuka usaha ekonomi informal, bukan hanya itu saja LKMK juga menyediakan bimbingan belajar bagi anak-anak yang ingin belajar khususnya
anak-anak sei mati dengan iuran yang murah serta pengajarnya itu dari mahasiswa USU. Ibu eli sudah termasuk orang lama di LKMK Keska ini, menurut beliau
alasan mengapa beliau bergabung di LKMK Keska ini untuk menambah pengetahuan. Menurut beliau faktor yang paling menghambat kerjasama anggota
LKMK Keska adalah bialamana ibu-ibu anggota sibuk mengurus pekerjaan dirumah sebagai ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Informan Kunci
Nama : Masitah
Usia : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Ibu masih adalah penduduk pendatang di lingkungan ini beliau tinggal di
lingkungan ini dikarenkan ikut menikah dengan warga lingkungan ini. Dalam kesehariannya beliau berdagang aneka makanan dan minuman yang dibukanya di
deapan rumahnya. Penghasilan yang di dapat beliau bekisar Rp. 1.000.000bulan. Ibu Masitah memiliki tiga orang anak, dengan penghasilan demikian menurut
beliau sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun penghasilan tersebut belum mencukupi suami beliau juga dapat menambahi
penghasilan keluarga mereka. Menurut beliau solidaritas itu adalah tindakan yang saling tolong
menolong atar sesama warga yang tidak kita kenal sama sekali tetapi memiliki rasa kepedulian sebagai sesama warga yang kita anggap sudah seperti saudara kita
sendiri dan juga rasa iklas dalam menolong tersebut juga ada. Ibu Masitah sudah terdaftar sebagai anggota LKMK Keska kurang lebih 3 tahun dimana awal
mulanya beliau tergabung sebagai anggota LKMK dikarenakan usaha beliau yang membutuhkan modal dalam menggerakkan usaha yang di jalankan Ibu Masitah.
Bagi beliau keberadaan LKMK Keska ini sangat berarti bagi ibu-ibu yang membutuhkan apalagi ibu-ibu yang memiliki usaha yang membutuhkan modal
usaha untuk meningkatkan usahanya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Informan Kunci
Nama : Dewi
Usia : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Menurut beliau LKMK Keska adalah tempat bagi ibu-ibu yang ingin
mendapatkan modal usaha dan menambah pengalaman.Alasan beliau bergabung menjadi anggota LKMK Mencari pengalaman serta untuk meringankan kebutuhan
ekonomi keluarga ibu. Baik-bak saja yang ibu rasa, meskipun terkadang ada masalah yang kita hadapi pasti dapat terselesaikan dengan mudah. Menurut beliau
dengan adanya LKMK Keska dapat membantu masyarakat ini sesuai dengan pernyataan beliau; Ibu rasa dapat mengurangilah dari pada kita meminjam kepada
rentenir, bukan malah selesai masalahnya malahan jadi nambah pun. Rasa kebersamaan dalam LKMK Keska menurut beliau masih kurang sebenarnya tapi
mau kayak mana lagi dibuat kan ibu-ibu anggotanya juga kan bukan itu saja kerjaannya ada juga lagi kerjaan yang lain dikerjainnya makanya kalau ada acara
rapat-rapat pengurus sama anggota tidak banyak ibu-ibu anggota yang datang. Beliau yang sudah tergabung sejak dua tahun yang lalu merasa dengan adanya
LKMK Keska ini sangat membantu warga di daerah ini termasuk juga Ibu. Akan tetapi perlu sebuah perkembang yang lebih baik lagi agar anggota dan pengurus
dapat bekerja sama dengan baik serta ditambah lagi ibu-ibu yang meminjam modal usaha dapat meningkatkan pendapatan ekonominya.
Universitas Sumatera Utara
Informan Kunci
Nama : Juli
Usia : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Ibu Juli sudah terdaftar sebagai anggota LKMK Keska kurang lebih 3
tahun dimana awal mulanya beliau tergabung sebagai anggota LKMK dikarenakan usaha beliau yang membutuhkan modal dalam menggerakkan usaha
yang di jalankan Ibu Juli. Bagi beliau keberadaan LKMK Keska ini sangat berarti bagi ibu-ibu yang membutuhkan apalagi ibu-ibu yang memiliki usaha yang
membutuhkan modal usaha untuk meningkatkan usahanya tersebut. Ibu Juli yang berdagang lontong merasa dapat terbantu setelah bergabung pada LKMK Keska
tersebut.
Informan Kunci
Nama : Tipah
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Ibu tipah merupakan salah satu warga lingkungan XII, beliau sudah berada
di daerah ini sejak kecil. Ibu Tipah dalam memenuhi kebutuhan keluaraganya bekerja sebagai pengrajin keset kaki yang berpenghasilan 500.000bulannya.
Menurut beliau masalah yang dihadapi warga di daerah ini kebanayakan masalah ekonomi dan pendidikan anak yang semakin hari semakin banyak dan mahal,
Universitas Sumatera Utara
untung-untung anak bisa sekolah di sekolah negeri jadi biayanya tidak banyak, begitu ungkap ibu tipah. Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan warga menurut
beliau gotong royong bila mau menyambut hari-hari besar saja. Kalau ada warga yang pesta dan kemalangan semua warga di daerah ini pasti membantu tetapi
kalau di suruh oleh pihak yang memiliki acara tersebut. Beliau merupakan anggota LKMK Keska, beliau sedah bergagung selama
dua tahun di LKMK Keska tersebut. Menurut beliau LKMK Keska adalah tempat bagi ibu-ibu yang ingin mendapatkan modal usaha dan menambah
pengalaman.Alasan beliau bergabung menjadi anggota LKMK Mencari pengalaman serta untuk meringankan kebutuhan ekonomi keluarga ibu. Baik-bak
saja yang ibu rasa, meskipun terkadang ada masalah yang kita hadapi pasti dapat terselesaikan dengan mudah. Menurut beliau dengan adanya LKMK Keska dapat
membantu masyarakat ini sesuai dengan pernyataan beliau; Ibu rasa dapat mengurangilah dari pada kita meminjam kepada rentenir, bukan malah selesai
masalahnya malahan jadi nambah pun. Rasa kebersamaan dalam LKMK Keska menurut beliau masih kurang sebenarnya tapi mau kayak mana lagi dibuat kan
ibu-ibu anggotanya juga kan bukan itu saja kerjaannya ada juga lagi kerjaan yang lain dikerjainnya makanya kalau ada acra rapat-rapat pengurus sama anggota tidak
banyak ibu-ibu anggota yang datang.
Informan Tambahan
Nama : Nazarrudin
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas Sumatera Utara
Pak Nazaruddin usia 45 tahun, adalah seorang pedagang kelontong, pendidikan terakhirnya SMA bekerja wiraswasta ruko. Penghasilan kira-kira Rp
4000.000bulan ia warga pendatang dari daerah kisaran ia sudah 15 tahun tinggal di desa sei mati.Berdasarkan penuturannya kehidupan sehari-hari ini berjalan
biasa-biasa saja seperti kelurahan lainnya. Perbedaan suku atau etnis tidak menimbulkan pengkategorian antara kaum minoritas dan kaum mayoritas.
Kehidupan warga juga berjalan rukun dan damai-damai saja. Dalam kegiatan gotong royong seperti membersihakan pekarangan lingkungan menurutnya kurang
di samping dikarena kerja sama antara perangkat desa dan warga kurang terjadi komunikasi rutin sehingga menghasilkan partisipasi yang rendah bahkan sama
sekali. Solidaritas masyarakat di lingkungan ini menurut beliau sangat baik terbukti bila ada warga yang kemalangan seperti sakit atau ada warga yang
meninggal dunia warga sekitar pasti membantu begitu juga bila ada pesta. Menurut beliau dengan adanya keberadaan LKMK Keska di lingkungan ini
sangat membantu para ibu-ibu yang memiliki usaha kecil-kecilan dalam hal mendapatkan modal usaha, meskipun istri beliau tidak ikut serta sedagai anggota
LKMK Keska tapi bagi beliau kegiatan-kegiatan yang dilakukan LKMK Keska sangat berguna bagi warga di lingkungan ini khususnya ibu-ibu.
Informan Kepala Lingkungan XII Kel. Sei Mati
Nama : Budi
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas Sumatera Utara
Pak Budi merupakan kepala lingkungan di daerah ini, beliau yang sudah dari kecil tinggal di lingkungan ini adalah tamatan SMA yang berpenghasilan
1.000.000bulan, beliau memiliki dua orang anak. Selaku Kepala Lingkungan disini beliau melihat bahwa keadaan dan kenyamana warga dapat dijamin oleh
beliau bahwa tidak akan ada masalah yang menggangu istirahat warga kalau dimalam hari atau pekerjaan warga disini, karena hampir setiap malam beliau
akan memantau keadaan lingkungan ini, kalau masih ada beliau lihat anak-anak lajang yang pacaran sampai malam kali akan di suruh beliau pulang, kalau tidak
bapak marahin, bapak berikan juga ancaman. Tetapi bukan ancaman yang membahayakan dirinya
Masalah yang dirasakan oleh warganya menurut beliau masalah pekerjaan karena kebanyakan disini warga buka usaha kecil-kecilan bapak lihat dari yang
jualan lontong samapai kelontong. Ada juga masalah pergaulan anak-anak juga yang sudah mulai bahaya, kenapa bapak bilang seperti iyu karena daerah ini
narkoba sudah banyak beredar. Ketika saya menanyakan mengenai peran aparatur lingkungan beliau menjawab; Bapak rasa baik-baik saja, terkadang ada juga sih
yang tidak baik. Kalau bapak misalanya mengerjakan suatau hal pasti nanti sudah menjadi bahan bicaraan ibu-ibu dilingkungan ini, yang bapak kerjakan juga pun
demi warga ini juganya tetapi kayak mana lah dibilang namanya juga manusia, seribu kali nanti kita kerjakan yang baik kalau misalnya ada satu saja kesalahan
kita pasti yang seribu tadi tidak dianggap sama mereka. Menurut beliau solidaritas merupakan sebuah rasa kebersamaan antar
warga yang dilakaukan secara bersama-sama dalam membantu warga yang kesulitan, tetapi bukan hanya dalam masa kesulitan saja baru dibantu sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kesadaran kita masing-masing saja kalau memang mau dibantu kan tidak ditunggu harus dalam kesulitan dulu.
Ketika saya menanyakan pernahkah Bapak menolong tetangga atau warga di lingkungan ini, Pak Budi menjawab; Pernah, warga bapak paling terutama
bapak tolong setelah keluarga bapak ya. Misalnya seperti mereka masuk rumah sakit atau perlu surat agar mereka dapat berobat secara gratis bapak buatkan dan
juga pengurusan dirumah sakitnya juga bapak turun tangan sampai sembuh pun bapak mau nungguinnya, itu karena mereka sudah bapak anggap sebagai
tanggung jawab yang harus bapak lakukan kalau di luar sebagai Kepling bapak anggap merek sudah kayak saudara kandung sendiri.
Bapak Budi tidak tergabung dalam keanggotaan LKMK keska tetapi beliau mengetahui keberadaan LKMK yang berda dilingkuangannya ini, serta
menurut penuturan beliau keberadaan LKMK ini juga membantu masalah yang dihadapi ibu-ibu yang ingin membuat usaha yang membutuhkan modal usaha.
Lebih jelas mengenai LKMK keska ini beliau tidak ddapat menjelaskan karena beliau anggap kegiatan yang dilakukan pun bukan hal yang buruk bagi warga
disini malahan membantu warga-warga yang membutuhkan Menurut Pak Budi, keberadaaan LKMK keska ini dapat mengurangi
masalah yang dihadapi oleh ibu-ibu dapat teratasi meskipun tidak secara keseluruhan dan yang terpenting adalah warga atau ibu-ibu yang tergabung
sebagai anggota tidak meminjam kepada rentenir, serta yang bapak dengar proses pencairan dananya juga tidak begitu sulit seperti di bank atau di unit-unit lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Informan Tokoh Masyarakat
Nama : Nurbaiti
Usia : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Untuk mengetahui awal mula dari keberadaan gang kesatria peneliti
mengajukan pertanyaan kepada nek Inong. Nek Inong menjelsakan bahwa gang kesatria berawal dari penduduk yang menetap di gang ini merupakan penjaga
istana maimun pada zaman penjajahan belanda, serta penduduknya yang berjiwa kesstria. Gang kestria yang dulu bernama pawang lela dimana penduduknya yang
bekerja di usaha sektor ekonomi informal atau pekerja home industri seperti kudi, sendok. Masyarakat gang ini yang memiliki jiwa kesatria menjadikan gang ini
bernama kesatria yang artinya penduduk penjaga istana maimun berjiwa kesatria. Menurut beliau masa dulu di daerah ini lebih baik dari sekarang ini dimana
warga di daerah ini dulu rajin-rajin dalam mencari kebutuhan ekonominya sekarang ini sudah mulai bekurang, malahan banyak yang terbelit dengan masalah
hutang, kenakalan anak-anak dan pekrjaan yang sulit didapatkan. 5.2 Solidaritas Masyarakat Marginal
Durkheim mendiskusikan tentang dua tipe masyarakat, yaitu masyarakat yang berlandaskan solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Masyarakat yang
berlandaskan solidaritas mekanik ditandai oleh pembagian kerja yang rendah, kesadaran kolektif yang kuat, hukum refresif dominan, individualitas rendah, pola
normatif sebagai consensus terpenting dalam komunitas, dan saling ketergantung-
Universitas Sumatera Utara
an rendah. Sebaliknya pada masyarakat yang berlandasan solidaritas organik di ceritakan oleh pembagian kerja yang tinggi, kesadaran kolektif yang lemah,
hokum retitutif dominan, individualitas tinggi, nilai abstrak dan umum sebagai konsensus terpenting dalam komunitas, dan saling ketergantungan tinggi.
Perbedaan antara solidaritas mekanik dan solidaritas secara garis besar, dapat dijelaskan melalui antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Solidaritas mekanik dapat di rujuk pada masyarakat pedesaan, sedangkan solidaritas organik pada masyarakat perkotaan.
Potret solidaritas sosial dalam konteks masyarakat dapat muncul dalam berbagai kategori atas dasar karakteristik sifat atau unsur yang membentuk
solidaritas itu sendiri. Veeger, K.J. 1992 mengutip pendapat Durkheim yang membedakan solidaritas sosial dalam dua kategoritipe; pertama, solidaritas
mekanis, terjadi dalam masyarakat yang diciri-khaskan oleh keseragaman pola- pola relasi sosial, yang dilatarbelakangi kesamaan pekerjaan dan kedudukan
semua anggota. Jika nilai-nilai budaya yang melandasi relasi mereka, menyatukan mereka secara menyeluruh, maka akan memunculkan ikatan sosial diantara
mereka kuat sekali yang ditandai dengan munculnya identitas sosial yang demikian kuat. Individu meleburkan diri dalam kebersamaan, hingga tidak ada
bidang kehidupan yang tidak diseragamkan oleh relasi-relasi sosial yang sama. Individu melibatkan diri secara penuh dalam kebersamaan pada masyarakat
hingga tidak terbayang bahwa hidup mereka masih berarti atau dapat berlangsung, apabila salah satu aspek kehidupan diceraikan dari kebersamaan. Hal tersebut
dapat di pertegas dengan pernyataan Ibu Dani, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
“Solidaritas merupakan kerjasama yang sangat baik dan membantu orang lain yang mengalami masalah serta kehidupan
bermasyara- kat solidaritas itu sangatlah penting karena setiap warga tidak bisa
hidup sendiri”.
Pernyataan Ibu Dani tersebut dipertegas oleh Bapak Budi selaku kepala Lingkungan XII
“Solidaritas merupakan sebuah rasa kebersamaan antar warga yang dilakaukan secara bersama-sama dalam membantu warga yang
kesulitan, tetapi bukan hanya dalam masa kesulitan saja baru dibantu sesuai dengan kesadaran kita masing-masing saja kalau memang mau
dibantu kan tidak ditunggu harus dalam kesulitan dulu”.
Solidaritas mekanik memperlihatkan berbagai komponen atau indikator penting, seperti; adanya kesadaran kolektif yang didasarkan pada sifat
ketergantungan individu yang memiliki kepercayaan dan pola normatif yang sama. Individualitas tidak berkembang karena dilumpuhkan oleh tekanan
aturanhukum yang bersifat represif. Sifat hukuman cenderung mencerminkan dan menyatakan kemarahan kolektif yang muncul atas penyimpangan atau
pelanggaran kesadaran kolektif dalam kelompok sosialnya. Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu “kesadaran kolektif” collective consciousness yang
dipraktikkan masyarakat dalam bentuk kepercayaan dan sentimen total diantara para warga masyarakat. Individu dalam masyarakat seperti ini cenderung
homogen dalam banyak hal. Keseragaman tersebut berlangsung terjadi dalam seluruh aspek kehidupan, baik social, politik bahkan kepercayaan atau agama.
Sementara itu solidaritas organik terjadi dalam masyarakat yang relatif kompleks kehidupan sosialnya namun terdapat kepentingan bersama atas dasar
tertentu. Dalam kelompok sosial terdapat pola antar-relasi yang parsial dan fungsional, terdapat pembagian kerja yang spesifik, yang pada gilirannya
Universitas Sumatera Utara
memunculkan perbedaan kepentingan, status, pemikiran dan sebagainya. Perbedaan pola relasi-relasi, dapat membentuk ikatan sosial dan persatuan melalui
pemikiran perlunya kebutuhan kebersamaan yang diikat dengan kaidah moral, norma, undang-undang, atau seperangkat nilai yang bersifat universal. Oleh
karena itu ikatan solider tidak lagi menyeluruh, melainkan terbatas pada kepentingan bersama yang bersifat parsial.
Solidaritas organik muncul karena pembagian kerja bertambah besar. Solidaritas ini didasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang tinggi.
Ketergantungan ini diakibatakan karena spesialisasi yang tinggi diantara keahlian individu. Spesialisasi ini juga sekaligus merombak kesadaran kolektif yang ada
dalam masyarakat mekanis. Akibatnya kesadaran dan homogenitas dalam kehiduan sosial tergeser. Karena keahlian yang berbeda dan spesialisasi itu,
munculah ketergantungan fungsional yang bertambah antara individu-idividu yang memiliki spesialisasi dan secara relatif lebih otonom sifatnya. Menurut
Durkheim itulah pembagian kerja yang mengambil alih peran yang semula disandang oleh kesadaran kolektif.
Solidaritas di masyarakat marginal dalam menghadapi masalah-masalah sosial di tengah masyarakat perkotaan dapat timbul akibat persamaan nasib yang
dihadapi. Dalam menghadapi masalah kemiskinan misalnya yang terus-menerus dialami oleh masyarakat tersebut, mereka memiki cara atau strategi untuk
menghadapi masalah tersebut, salah satunya adalah tindakan coping behaviour. Tindakan ini terdiri dari beberapa strategi yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Bereaksi dengan menciptakan makna positif yang bertujuan untuk
mengembangkan diri termasuk melibatkan diri dalam hal- hal yang religius. Contohnya adalah seseorang yang melakukan tindakan ini akan selalu berpikir
positif dan mengambil hikmahnya atas segala sesuatu yang terjadi dan tidak pernah menyalahkan orang lain serta bersyukur dengan apa yang masih
dimilikinya. 2.
Masyarakat menumbuhkan kesadaran akan peran diri dalam permasalahan yang dihadapi dan berusaha mendudukkan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
Contohnya adalah seseorang yang melakukan tindakan ini akan menerima segala sesuatu yang sedang terjadi dan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang
sedang dialaminya. 3.
Tindakan masyarakat yang melakukan regulasi baik dalam perasaan maupun tindakan. Contohnya adalah seseorang dalam menyelesaikan masalah akan selalu
berfikir sebelum berbuat sesuatu dan menghindari untuk melakukan tindakan secara tergesa-gesa, hal ini nampak pada tindakan warga yang membantu warga
lain dalam mengatasi masalah keuangan. Kerjasama yang dilakuka secara bersama-sama di sebut gotong royong.
Dan gotong royong sendiri sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan
kelompok, sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan.
Kegiatan gotong-royong di lakukan warga komunitas, baik yang berada di pedesaan maupun di perkotaan, yang penting mereka dalam kehidupannya
Universitas Sumatera Utara
senantiasa memerlukan orang lain. Di perkotaan nilai gotong-royong sangat berbeda dengan gotong-royong di pedesaan, karena di perkotaan segala sesuatu
sudah banyak dipengaruhi oleh materi dan system upah, sehingga akan di perhitungkan untung ruginya dalam melakukan gotong royong, sedangkan di
pedesaan gotong-royong belum banyak dipengaruhi oleh materi dan system upah sehingga kegiatan gotong-royong di perlukan sebagai suatu solidaritas antar
sesama dalam satu kesatuan wilayah atau kekerabatan. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Ibu Ana, yakni:
“Dalam kehidupan berkelompok, di lingkungan ini terdapat perwiritan para ibubapak saja. Kegiatan-kegiatan bakti sosial di lingkungan ini
dilakukan pada saat hari-hari besar saja seperti menyambut HUT RI, bulan Ramadhan dan sebagainya”.
Menurut Kentjaraningrat dalam Gurniawan 2012 mengemukakan gotong
royong memiliki beberapa bentuk sebagai berikut:
1. Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang
menderita itu mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga- tetangganya dan orang di sekelilingnya.
2. Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah,
mengganti dinding rumah, membersihkan rumah, menggali sumur, dsb., untuk mana pemilik rumah dapat meminta bantua tetangga-tetangganya yang dekat
dengan member bantuan makanan; 3.
Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantua tidak hanya dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya,
untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan pesta. Hal ini dapat dipertegas dengan pernyatan Ibu dani yaitu:
Universitas Sumatera Utara
“seperti membantu dalam menyediakan konsumsi ketika ada acara kemalangan dan pesta pernikahan”.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat dipertegas dengan pernyataan oleh Ibu Eli,
yang mana beliau menuturkan: “Bentuk tolong menolong yang dilakukan warga berupa tenaga dalam
hal membantu semisal ada warga yang pesta pernikahan dan pesta lainnya, kalau kemalangan warga di sini paling nyumbang saja”.
Solidaritas sosial merupakan suatu keadaan hubungan antara individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut
bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas menekankan pada keadaan hhubungan antar individu dan kelmpok dan mendasari
keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari hubungann bersama
akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memeperkuat hbungan antar mereka. Menurut Durkheim berdasarkan hasilnya, solidaritas dapat dibedakan
antara Solidaritas organik dan solidaritas Mekanik. Solidaritas Organik tidak menghasilakan integrasi apaun, dan dengan demikian tidak memiliki kekhususan,
sedangkan solidaritas organik dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri: 1.
Menikat individu pada masyarakat secara langsung, tanpa perantara
2. Suatu sistem-sistem funsi yang berbeda dan khusus , yang menyatukan hubungan-
hubungan yang tetap. 3.
Tidak terspesialisasi
Solidaritas dipertahankan sejauh kesadaran pada individu pada masyarkat sama kuatnya, dengan sendirinya akan memelihara unsur-unsur pengintegrasian
Universitas Sumatera Utara
yang ada pada masyarakat tersebut. Solidaritas tidak dapat dengan seketika diamati secara efektif, maka diperlukan suatu indeks extern. Menurut Durkheim
indeks extern adalah peraturan-peraturan hukum. Solidaritas sosial terwujud dalam hubungan timbal balik, yang mendapat persyaratan dalam sifat dan jumlah
peraaturan-peraturan hukum yang berlaku. Solidarits mekanis didasarkan pada persamaan, dalam suatu masyarakat
yang ditandai oleh solidaritas ini semua anggotanya mempunyai kesadaran kolektif yang sama. Kesadaran kolektif adalah keseluruhan keyakinan dan
perasaan yang membentuk sistem tertentu yang mempunyai kehidupan tersendiri dan dimiliki bersama oleh anggota masyarakat. Kesadaran kolektif memiliki sifat
keagamaan, karena mengharuskan rasa hormat dan ketaatan.
5.3 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Marginal