yang ada pada masyarakat tersebut. Solidaritas tidak dapat dengan seketika diamati secara efektif, maka diperlukan suatu indeks extern. Menurut Durkheim
indeks extern adalah peraturan-peraturan hukum. Solidaritas sosial terwujud dalam hubungan timbal balik, yang mendapat persyaratan dalam sifat dan jumlah
peraaturan-peraturan hukum yang berlaku. Solidarits mekanis didasarkan pada persamaan, dalam suatu masyarakat
yang ditandai oleh solidaritas ini semua anggotanya mempunyai kesadaran kolektif yang sama. Kesadaran kolektif adalah keseluruhan keyakinan dan
perasaan yang membentuk sistem tertentu yang mempunyai kehidupan tersendiri dan dimiliki bersama oleh anggota masyarakat. Kesadaran kolektif memiliki sifat
keagamaan, karena mengharuskan rasa hormat dan ketaatan.
5.3 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Marginal
Di dalam proses kehidupan, kelompok tidak pernah terpisahkan dengan masyarakat. Kelompok muncul karena bentukan dari masyarakat itu sendiri.
Begitu juga dengan LKMK Keska, kelompok ini merupakan bentukan dari masyarakat yang ada di Kelurahan Sei Mati Lingkungan XII. Kelompok ini
dibentuk karena adanya peran dari salah satu anggota masyarakat luar yang bisa dikatakan sebagai agen perubahan agent of change. Beliau mencoba untuk
mengadakan suatu pembaharuan di sektor ekonomi informal dan tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat. Kelompok ini masih tergolong muda, hambatan-
hambatan yang dihadapi banyak mengarah kepada pengembangan kelompok. Munculnya hambatan-hambatan itu tidak menjadikan kelompok ini menyerah di
tengah jalan. Para pengurus kelompok ingin terus mengembangkan kelompok
Universitas Sumatera Utara
agar eksis di masyarakat. Hal tersebut dapat dipertegas dengan pernyataan dari Ibu dani, Yaitu:
“Menurut beliau LKMK Keska merupakan kelompok kaum ibu-ibu yang senasib dan satu pekrjaan dibidang sektor informal, kenapa
terbentuk karena ibu-ibu susah mendapatkan modal usaha”.
Untuk lebih jelasnya, hal diatas dipertegas kembali oleh Ibu ana, yaitu:
“LKMK Keska merupakan wadah untuk meminjam uang buat modal usaha, tetapi untuk mendapatkan modal usaha itu harus memenuhi
syarat dan ketentuan yang ada di LKMK Keska”.
Ibu Dani menjelaskan bahwa di Kelurahan Sei Mati Lingkungan XII, nilai-nilai kekeluargaan masih sangat terjaga dan masyarakat tetap melestarikan
nilai-nilai ini. Di dalam pembentukan kelompok, LKMK Keska juga mengadopsi nilai-nilai kekeluargaan ini. Maksud dari nilai kekeluargaan disini adalah bukan
bermula dari anggota keluarga sendiri untuk pengembangan kelompok, tetapi menginternalisasikan nilai-nilai kekeluargaan seperti rasa kebersamaan yang
tinggi, solidaritas yang masih terjaga dan sifat gotong royong yang diterapkan ke anggota kelompok. Nilai-nilai kekeluargaan ini bisa menjadi model atau dasar
pembentukan kelompok lokal. Terkait dengan LKMK Keska, nilai-nilai kekeluargaan sudah berhasil terinternalisasi ke dalam kelompok, tetapi masih ada
sedikit hambatan di dalamnya yaitu faktor ekonomi. Masyarakat mau bergabung ke dalam kelompok jika modal usaha yang di banyak, bunga pinjaman rendah
serta waktu pengembalian pinjaman relatif lama. Ibu Dani menjelaskan bahwa ada beberapa upaya-upaya yang dilakukan
oleh kelompok untuk membuat anggota lebih berdaya. Upaya-upaya tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Mengikuti beberapa pelatihan kelembagaan.
2. Pelatihan teknis dalam pembuatan kerajinan tangan.
3. Memberikan motivasi bagi anggota kelompok.
Upaya-upaya yang dilakukan diatas bukan terjadi dengan sendirinya, melainkan belajar dari pengalaman-pengalaman selama kelompok berdiri.
Dari ketiga upaya-upaya di atas, Ibu Dani lebih menekankan kepada pemberian motivasi kepada setiap anggota kelompok dan masyarakat di luar
kelompok. Proses sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat memang tidak segencar ketika LKMK Keska baru dibentuk. Intensitas sosialisasinya mulai
berkurang. Untuk kondisi sekarang ini, pemberian motivasi secara terus menerus harus digiatkan. Alasan ini dilakukan agar anggota kelompok tetap berada
dijalurnya dan tidak merasa jenuh. Rasa jenuh yang muncul dikarenakan harus membayara lunas semua pinjaman dan kemudian bisa melakukan pinjaman
kembali sesuai dengan peraturan yang di tetapkan. Untuk mencegah hal itu, maka pemberian motivasi menjadi sangat perlu menurut Ibu Dani.
5.4 Kekerasan Dalam Masyarakat Marginal