44 4. Menjelaskan kepada pemeran-pemeran mengenai tugas peranannya,
menguasai masalahnya, dan pandai bermimik maupun berdialog. 5. Siswa yang tidak turut dalam memainkan peran harus harus bisa memberi
saran dan kritik pada apa yang akan dilakukan setelah sosiodrama selesai. 6. Setelah sosiodrama mencapai situasi klimaks, maka harus dihentikan, agar
kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara umum.
Berdasarkan pendapat dua pakar di atas, maka dalam penelitian ini peneliti memilih langkah-langkah sosiodrama seperti yang dikemukakan oleh Nana
Sudjana.
E. Penerapan Metode Sosiodrama dalam Pembelajaran Berbicara
Menurut Nana Sudjana 2005: 94 sebelum metode sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali dengan penjelasan oleh guru tentang situasi sosial
yang akan didramatisasikan oleh para pelaku. Tanpa diberikan penjelasan tersebut, anak tidak akan dapat melakukan peranannya dengan baik. Oleh
sebab itu, ceramah mengenai masalah sosial yang akan didemonstrasikan penting sekali dilaksanakan sebelum melakukan sosiodrama.
Langkah-langkah yang mungkin dilakukan dalam menggunakan metode ini adalah sebagai berikut. Dalam persiapan, guru menjelaskan tentang cara
membaca naskah sosiodrama yang benar dan aspek-aspek kebahasaan serta nonkebahasaan dalam berbicara. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 3 siswa.
45 Dalam pelaksanaannya, setiap siswa diberi naskah sosiodrama. Setelah
semua siswa mendapat naskah, setiap kelompok maju satu per satu membaca nyaring naskah tersebut. Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila masih
ada yang belum jelas. Siswa diberi waktu untuk mempelajari naskah sosiodrama
tersebut. Selanjutnya,
setiap kelompok
maju memerankan
sosiodrama. Peneliti menilai setiap penampilan siswa. Di akhir pembelajaran, guru bertanya kepada siswa tentang karakter setiap
tokoh dalam sosiodrama tersebut. Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan dari hasil sosiodrama yang telah dimainkan.
F. Penelitian yang Relevan
Keterampilan berbicara
sangat penting
dan berpengaruh
dalam pengembangan diri setiap siswa. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sujatmi
2009, hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa keterampilan berbicara siswa dapat meningkat setelah proses pembelajaran menggunakan metode
sosiodrama. Sepadan dengan itu, hasil penelitian Siti Khalimah 2010 juga menyimpulkan bahwa pelaksanaan metode sosiodrama dalam pembelajaran
keterampilan berbicara dapat berjalan dengan baik. Pembelajaran keterampilan berbicara melalui metode sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa. Hasil penelitian Wida Astu Mawanti 2011 juga sependapat, bahwasanya
pembelajaran pemeranan tokoh drama menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan
hasil belajar
siswa. Untuk
itu disarankan
agar guru
46 menggunakan
metode sosiodrama, karena selain dapat meningkatkan keterampilan berbicara, sosiodrama juga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
G. Kerangka Pikir