64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penjabaran hasil penelitian pada siswa kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta dalam pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode
sosiodrama dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian diawali dengan pengamatan peneliti di kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia,
khususnya pada keterampilan berbicara siswa. Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta untuk
mengetahui kondisi awal keterampilan berbicara siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran tersebut adalah dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menulis deskripsi tentang diri
sendiri. Kemudian siswa diminta untuk membacanya dalam hati. Setelah itu, satu per satu dari siswa maju ke depan mendeskripsikan diri siswa secara lisan
tanpa membawa teks yang telah siswa buat sebelumnya. Berdasarkan
pengamatan tersebut,
ditemukan permasalahan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam hal berbicara. Banyak siswa
yang masih mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pendapat ke dalam kalimat yang benar. Siswa cenderung malu dan kurang percaya diri karena
belum terbiasa berbicara di depan umum. Siswa merasa takut salah dan minat
65 siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara pun masih rendah. Saat
siswa tidak maju, siswa sibuk bercanda dan bermain sendiri. Siswa tidak memperhatikan apa yang disampaikan temannya yang sedang maju. Siswa
merasa pembelajaran keterampilan berbicara kurang penting karena tidak ada di dalam ujian maupun ulangan. Sehingga pembelajaran keterampilan
berbicara dianggap angin lalu oleh para siswa. Guru masih kurang memaksimalkan penggunaan metode pembelajaran
yang tepat. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah daripada menggunakan metode sosiodrama dalam pembelajaran keterampilan berbicara.
Kurangnya pemberian motivasi dari guru terhadap keberanian siswa untuk berbicara juga menjadi salah satu indikator rendahnya keterampilan berbicara
siswa. Siswa kurang terlatih berbicara di depan umum atau bahkan belum pernah mendapat tugas berbicara. Selain itu, siswa juga kurang menguasai
aspek-aspek kebahasaan dan nonkebahasaan dalam pembelajaran berbicara. Hal tersebut dikarenakan guru hanya mengajarkan tentang tata bahasa, struktur
kalimat, membaca, serta menjawab pertanyaan saja. Nilai rerata keterampilan berbicara pada pratindakan dapat dilihat dalam tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Nilai Rerata Keterampilan Berbicara Siswa pada Pratindakan Kelas
Nilai Rerata
VB 60,35
Berdasarkan hasil pratindakan, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rerata keterampilan berbicara siswa kelas VB SD Negeri Keputran I
Yogyakarta masih rendah, hanya sebesar 60,35. Nilai tersebut belum mencapai
66 nilai kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan yakni 70. Oleh
karena itu, diperlukan metode pembelajaran keterampilan berbicara yang dapat meningkatkan
keterampilan berbicara
siswa dan
dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa dapat berperan aktif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran
sosiodrama. Upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara menggunakan metode sosiodrama diharapkan dapat mengatasi permasalahan siswa dalam
keterampilan berbicara.
Dengan metode
sosiodrama, diharapkan
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VB SD Negeri Keputran I
Yogyakarta.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I