57
E. Metode Pengumpulan Data
Sugiyono 2007: 62 menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah langkah-langkah yang paling utama dari penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Hamzah, dkk. 2011: 89 mengungkapkan beberapa alat yang dapat dipakai sebagai metode pengumpulan data adalah
observasi, interview, kuesioner, tes, jurnal siswa, catatan lapangan, dan dokumentasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2006: 185 teknik
pengumpulan data
dapat diartikan
sebagai cara
yang dipakai dalam
mengumpulkan data, seperti melalui tes, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut. 1. Tes
Menurut Suharsimi
Arikunto 2006:
127 tes
adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok. Wina Sanjaya 2009: 235 menambahkan tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa
mengenai kompetensi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes perbuatan berupa
penilaian saat siswa memainkan sosiodrama. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan metode
sosiodrama. Ahmad
Rofi’uddin dan
Darmiyati Zuhdi
2001: 169
berpendapat bahwa tes kemampuan berbicara merupakan tes berbahasa yang
58 difungsikan untuk mengukur kemampuan testi dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa lisan. Tes dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara
siswa sesudah tindakan. Metode tes diberikan kepada siswa kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta. Metode tes ini diarahkan pada rendahnya
keterampilan berbicara siswa. Hasil dari penelitian ini dapat ditunjukkan pada hasil nilai siklus I dan nilai siklus II bahwa pada setiap siklus tersebut
akan diketahui ada tidaknya peningkatan keterampilan berbicara siswa. Dari hasil tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data ini dianalisis
secara deskriptif, baik dari nilai tes berbicara siswa sebelum mengalami tindakan, sampai pada nilai tes berbicara siswa setelah mengalami tindakan
yang dilangsungkan di kedua siklusnya. Dengan diketahuinya hasil tes tersebut, maka selanjutnya dapat merencanakan kegiatan yang dilakukan
untuk dapat memperbaiki proses pembelajaran. Selain itu, tes juga digunakan untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan
tindakan saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Observasi
Hasil Observasi dalam penelitian ini berupa catatan lapangan. Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2002: 153 menjelaskan bahwa catatan
lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data.
Hobri 2007: 15 menjelaskan catatan lapangan adalah sebuah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan difikirkan dalam
59 rangka pegumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. Dalam
hal ini, catatan lapangan sangat penting untuk mencatat berbagai peristiwa yang terjadi pada siswa disaat proses pembelajaran sedang berlangsung.
Hal-hal yang dicatat meliputi berbagai aktivitas siswa ketika menerapkan merode sosiodrama,
kesan-kesan siswa
setelah menerapkan
metode sosiodrama, serta hasil yang diperoleh siswa setelah menerapkan metode
sosiodrama. Dalam sebuah penelitian, tidak dapat hanya mengandalkan ingatan untuk
menuangkannya dalam sebuah laporan yang baik. Namun dalam sebuah penelitian tersebut perlu adanya bukti-bukti konkret yang menggambarkan
kejadian nyata di lapangan. Oleh karena itu, peneliti membutuhkan sebuah catatan yang dapat menggambarkan kejadian konkret di lapangan. Bentuk
catatan lapangan dalam penelitian ini adalah catatan pengamatan kegiatan guru dan siswa selama proses tindakan penelitian berlangsung.
3. Dokumentasi Dokumentasi
adalah sebuah
objek yang
menyajikan informasi.
Dokumentasi juga merupakan wahana wadah pengetahuan dan ingatan manusia, karena dalam dokumen disimpan pengetahuan yang diperoleh
manusia serta segala yang diingat manusia dituangkan ke dalam dokumen Basuki Sulistyo, 1992: 12.
Dokumentasi dalam penelitian ini yang berupa data siswa kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta, data nilai pretest, dan silabus merupakan
data awal dalam proses pelaksanaan penelitian. Sedangkan beberapa arsip
60 perencanaan pembelajaran, daftar nilai hasil belajar siswa, dan foto aktivitas
siswa pada saat pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode sosiodrama merupakan dokumen yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan siswa
selama proses
pembelajaran ketika
tindakan berlangsung.
F. Instrumen Penelitian