14
Mengembangkan keprofesionalan secara bekelanjutan dengan
melakukan tindakan
reflektif, dan
5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Jika kita disimak lebih lanjut, Permendiknas No.
162007 bersifat terbuka dan dinamis. Artinya, meskipun
peraturan mengatur
standar minimal
kompetensi yang
harus dimiliki
oleh seorang
pendidikguru, tetapi tidak terdapat ukuran baku yang menyatakan bahwa seorang pendidikguru dinyatakan
telah kompeten atau profesional. Peraturan tersebut adalah rambu-rambu yang di dalamnya mengandung
tuntutan agar pendidikguru senantiasa mampu mewujudkan pengembangan diri untuk meningkatkan
kompetensi dan profesional kerja.
2.2.2. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru
Globalisasi sebagai suatu konsep yang mau tidak mau terjadi akan membawa berbagai dampak,
dan diyakini akan menimbulkan keadaan yang penuh persaingan dan tantangan dalam berbagai hal,
termasuk di dunia pendidikan. Dalam kondisi yang demikian guru dituntut untuk lebih kreatif, responsif
dan inovatif. Hal ini dikemukakan oleh Daryanto 2013:122. Dijelaskan lebih lanjut bahwa kreatif
menuntut para guru untuk mencari dan menemukan cara-cara yang terbaik dalam meningkatkan kualitas
anak didik. Responsif menuntut para guru untuk cepat tanggap terhadap segala permasalahan yang timbul,
sedangkan inovatif menuntut para guru untuk selalu
15
mencarai dan
mengembangkan cara-cara
untuk meningkatkan kualitas anak didiknya. Jika kita
perhatikan dengan seksama, hal-hal di atas berkaitan erat dengan profesionalisme guru.
UU Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru merupakan suatu profesi tersendiri di masyarakat yang
setara dengan profesi-profesi lain seperti dokter, akuntan, notaris, pengacara, atau apoteker. Ditegaskan
dalam UU tersebut bahwa guru adalah pendidik profesional. Di dalam Permendikas No. 16 tahun 2007
ditetapkan Standar
Kompetensi Guru,
yang menyebutkan bahwa guru harus memiliki 4 kompetensi
yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dan sesuai dengan kebijakan pembangunan di negara
kita yang meletakkan pengembangan sumber daya manusia
SDM sebagai
prioritas pembangunan
nasional, maka kedudukan dan peran guru bermakna sangat strategis. Jadi kebutuhan guru-guru yang
berkualitas sangat diperlukan demi mempersiapkan SDM yang berkualitas.
Tingkat kualitas kompetensi profesi seseorang itu tergantung kepada tingkat penguasaan kompetensi
kinerja performance
competence, hal
tersebut dikemukakan oleh Mudlofir 2012:66. Kompetensi
kinerja lebih ditunjukkan dengan unjuk kerja dalam melakukan profesi, atau dalam hal mengajar lebih
mengacu kepada
kompetensi profesional
atau penguasaan materi meskipun dalam hal ini kompetensi
yang lain, misalnya kompetensi pedagogik juga turut mendukung.
16
2.2.3. Aspek-aspek Kompetensi Profesional Guru