18
Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang belajar di Perguruan Tinggi adalah sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan
belajar yang mendukung, dan mengetahui tentang cara kerja otak.
2.1.4 Pengukuran Prestasi Akademik
Penilaian akhir prestasi mahasiswa dinyatakan dengan lambang nilai berupa aksara A, AB, B, BC, CD, D, dan E yang dikaitkan dengan
angka kualitas Sistem Penilaian UKSW, 2009. Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana
Nomor : 002KepRekI2009. Tata cara penggolongan nilai pada ayat 4 pasal ini mengacu kepada Lampiran 02 dan Tabel 03 dalam peraturan ini.
Lambang, nilai, arti, dan angka kualitas nilai adalah sebagai berikut :
A =
Bagus sekali, dengan angka kualitas 4,0 per sks AB
= Lebih dari bagus, dengan angka kualitas 3,5 per sks
B =
Bagus, dengan angka kualitas 3,0 per sks BC
= Lebih dari cukup, dengan angka kualitas 2,5 per sks
C =
Cukup, dengan angka kualitas 2,0 per sks CD
= Kurang dari cukup, dengan angka kualitas 1,5 per sks
D =
Kurang, dengan angka kualitas 1,0 per sks E
= Gagaltidak lulus, dengan angka kualitas 0 per sks
L =
Lulus, tanpa angka kualitas TL
= Tidak lulus, tanpa angka kualitas
19
Pengukuran prestasi akademik dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil data nilai IPK dari mahasiswa Bimbingan dan Konseling
angkatan 2013 dengan berdasarkan predikat lulus didasarkan IPK mahasiswa Buku Peraturan Penyelenggara Kegiatan Akademik Dalam
Sisten Kredit Semester UKSW, 2009 yang dinyatakan sebagai berikut : 2,00
– 2,74 = Lulus dengan predikat BAIK
2,75 – 2,99 =
Lulus dengan predikat MEMUASKAN 3,00
– 3,49 = Lulus dengan predikat SANGAT MEMUASKAN
3,50 – 4,0 =
Lulus dengan predikat TERPUJI CUMLAUDE asal
memenuhi persyaratan
2.1.5 Ciri-Ciri Individu Yang Berprestasi
Setiap individu yang telah terpenuhi kebutuhan pokoknya pastilah sedikit banyak memiliki keinginan mencapai prestasi dalam bidang
akademis. Namun yang membedakan antara individu yang memiliki keinginan mencapai prestasi yang tinggi dan rendah adalah keinginan
dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu dengan baik Rola, 2006. Sobur 2006 menyatakan bahwa ciri individu yang memiliki
keinginan berprestasi yang rendah adalah ;
1 Berprestasi dihubungkan dengan seperangkat standar. Seperangkat
standar tersebut dihubungkan dengan prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang sudah pernah diraih.
2 Tidak memiliki tanggung jawab peribadi terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilakukan. 3
Tidak adanya kebutuhan untuk mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukan sehingga dapat diketahui dengan cepat hasil
yang diperoleh dari kegiatannya, lebih baik atau lebih buruk. 4
Menghindari tugas-tugas yang sulit.
20
Sebaliknya individu yang memiliki keinginan mencapai prestasi akademik yang tinggi adalah :
1 Individu yang memiliki standar berprestasi, memiliki tanggung jawab
pribadi atas apa yang dilakukannya, individu lebih suka bekerja pada situasi dimana dirinya mendapat umpan balik sehingga dapat diketahui
seberapa baik tugas yang telah dilakukannya.
2 Individu tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau
karena tindakan orang lain. 3
Individu lebih suka bekerja pada tugas yang tingkat kesulitannya menengah dan realisitis dalam pencapaian tujuannya.
4 Individu bersifat inovatif dimana dalam melakukan tugas selalu
dengan cara yang berbeda, efisien dan lebih baik dari yang sebelumnya, dengan demikian individu merasa lebih dapat menerima
kegagalan atas apa yang dilakukannya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang memiliki keinginan mencapai prestasi akademik dibedakan menjadi dua,
yaitu individu yang berkeinginan mencapai prestasi akademik yang rendah dan individu yang berkeinginan mencapai prestasi akademik yang tinggi.
2.2 Adversity Quotient