Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru

Menurut Zakiyah Darajat yang dikutip oleh Muhammad Nurdin menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua. Orang tua tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti telah melimpahkan pendidikan anaknya kepada guru. Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru, karena tidak sembarang orang menjadi guru. 3 Guru dalam Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik. Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohani agar mencapai tingkat kedewasaan, serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah. Di samping itu ia mampu sebagai makhluk sosial dan makhluk individu yang mandiri. Allah berfirman dalam Q.S. al- Imron3: 164 Artinya : Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat 3 Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta: Ruzz Media, 2008, h. 127. Allah, membersihkan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah, dan Sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Q.S. Al- Imron3:164. Allah benar- benar memberi keuntungan dan nikmat kepada semua mukmin umumnya dan kepada orang- orang yang beriman bersama- sama Rosulullah khususnya, karena Allah telah mengutus seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, sehingga mereka mudah memahami tutur katanya dan dapat menyaksikan tingkah lakunya untuk diikuti dan dicontoh amal- amal perbuatannya. Nabi Muhammad langsung membacakan ayat- ayat kebesaran Allah menyucikan mereka dalam amal dan iktikad, dan mengajarkan kepada mereka al- kitab dan al- hikmah. Adapun yang dimaksudkan al- kitab adalah suatu kompendium semua pengetahuan yang diwahyukan revaled knowledge, sedangkan al- hikmah mencakup semua pengetahuan perolehan acquired knowledge. 4 Dari ayat di atas dapat ditarik kesimpulan yang utama bahwa tugas Rasulullah selain sebagai Nabi, juga sebagai pendidik guru. Oleh karena itu, tugas utama guru menurut ayat tersebut adalah: 1 Penyucian, yakni pengembangan, pembersihan dan pengangkatan jiwa kepada penciptaan- Nya, menjauhkan diri dari kejahatan dan menjaga diri agar tetap berada pada fitrah. 4 Kementerian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta: Lentera Abadi, 2010.,h. 72- 73. 2 Pengajaran yakni, pengalihan berbagai pengetahuan dan akidah kepada akal dan hati kaum Muslim agar mereka merealisasikannya dalam tingkah laku kehidupan. Jadi, jelas bahwa tugas guru dalam Islam tidak hanya mengajar dalam kelas, tetapi juga sebagai pembawa norma agama di tengah- tengah masyarakat. Selanjutnya dalam Undang- Undang RI No.14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 juga tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 5 Dari berbagai pengertian mengenai guru di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional yaitu orang yang mampu menguasai ilmu pengetahuan sekaligus mampu melakukan transfer ilmu atau pengetahuan, internalisasi atau amaliah implementasi, mampu menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang kecerdasan dan kreasinya untuk kemaslahatan diri dan masyarakatnya, mampu menjadi model dan sentral identifikasi diri dan mampu mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik. Seorang dikatakan guru juga harus memiliki prinsip-prinsip tertentu. Adapun prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 5 DPR RI, “Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen” ., h. 3 7 ayat 1, dikemukakan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut. 6 1 Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme 2 Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia 3 Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya 4 Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang dan tugas 5 Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 6 Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja 7 Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat 8 Memiliki jaminan perlindungan hukum dan melaksanakan tugas keprofesionalan 9 Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Guru memiliki pengaruh luas dalam dunia pendidikan. Di sekolah ia adalah pelaksana administrasi pendidikan yaitu bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi dalam mengajar. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah 6 Ibid ., h. 9- 10 kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Istilah kompetensi memiliki banyak makna, ada beberapa definisi tentang pengertian kompetensi yaitu: a. Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan. b. Dalam UU RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tertulis bahwa : “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. c. Menurut Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. yang berjudul Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan di jelaskan bahwa : Kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugaspekerjaannya. 7 d. Pemaknaan kompetensi dari sudut istilah mencakup beragam aspek, tidak saja terkait dengan fisik dan mental, tetapi juga aspek spiritual. Menurut mulyasa kompetensi guru merupakan perpaduan kemampuan personal keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, 7 Dr. H. Syaiful Sagala. Kemampuan Professional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta, 2009 h. 29 yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalitas. Dari uraian di atas nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi guru menunjuk kepada performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tujuan, sedangkan performance adalah perilaku nyata dalam arti tidak hanya diamati tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata. Menurut Gordon sebagaimana yang dikutip oleh E. Mulyasa, bahwa ada enam aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu sebagai berikut : 8 a. Pengetahuan knowledge, yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya. b. Pemahaman understanding, yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu, misalnya seorang guru yang 8 E. Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 38 akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik. c. Kemampuan skill, adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya, misalnya kemampuan guru dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana untuk memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik. d. Nilai value, adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain. e. Sikap attitude, yaitu perasaan senang, tak senang, suka, tidak suka atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan gaji, dan lain-lain. f. Minat interest, adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan, misalnya minat untuk melakukan sesuatu atau untuk mempelajari sesuatu. Dari keenam aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi di atas, jika ditelaah secara mendalam hal itu mencakup empat bidang kompetensi yang pokok bagi seorang guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat jenis kompetensi tersebut harus sepenuhnya dikuasai oleh guru. 9 Namun diantara keempat kompetensi yang telah disebutkan di atas, kompetensi yang menonjol atau kompetensi yang menjadikan berbeda dengan kompetensi yang dimiliki oleh profesi lain adalah kompetensi pedagogik. Istilah pedagogik sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu paidagogeo. Paidagogeo terdiri dari dua kata, yaitu pais atau paidos yang berarti anak dan ago yang berarti mengarahkan. Dengan demikian, kata paidagogeo berarti mengarahkan anak. 10 Secara harfiah, pedagogik merupakan ilmu yang mempelajari masalah mendidik atau mengarahkan anak kearah tujuan tertentu. Jadi, seorang guru harus mempunyai kompetensi tersebut saat proses pembelajaran di dalam kelas. Hal ini perlu diperhatikan karena pengajaran yang terjadi selama ini dinilai kering dari aspek pedagogik, sekolah nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cenderung kerdil tidak mempunyai dunianya sendiri. Pengelolaan kelas adalah tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik sehingga tercapai tujuan pengajaran 9 Ibid, h.40 10 Jamaris, Martini. 2013, Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia., hlm. 242 secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi proses belajar mengajar. Jadi, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Indikator Kompetensi Pedagogik Guru

Adapun indikator kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru, khususnya guru fiqih meliputi :

a. Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

Seorang guru harus memahami hakikat pendidikan dan konsep yang terkait dengannya. Diantaranya yaitu fungsi dan peran lembaga pendidikan, konsep pendidikan seumur hidup dan berbagai implikasinya, peranan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan, pengaruh timbal balik antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, sistem pendidikan nasional, dan inovasi pendidikan. 11 Pemahaman yang benar tentang konsep pendidikan tersebut akan membuat guru sadar akan posisinya di tengah masyarakat dan peranannya yang besar bagi upaya pencerdasan generasi bangsa. Oleh 11 Jejen Musfah. Peningkatan Kompetensi Guru, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012., h. 31 karena itu, mereka juga harus sadar bagaimana guru harus bersikap di sekolah dan masyarakat, dan bagaimana cara memenuhi kualifikasi statusnya, yaitu sebagai guru profesional.

b. Pemahaman Terhadap Peserta Didik

Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru. Sedikitnya ada empat hal yang harus difahami guru dari peserta didiknya, yaitu: 1 Tingkat Kecerdasan Kecerdasan seseorang terdiri dari beberapa tingkat yaitu : golongan terendah adalah mereka yang IQ-nya antara 0-50 dan dikatakan idiot. Golongan kedua adalah mereka yang ber-IQ antara 50-70 yang dikenal dengan golongan moron yaitu keterbatasan mental. Golongan ketiga yaitu mereka yang ber-IQ antara 70-90 disebut sebagai anak lambat atau bodoh. Golongan menengah merupakan bagian yang besar jumlahnya yaitu golongan yang ber-IQ 90-110. Mereka bisa belajar secara normal. Sedangkan yang ber IQ 140 ke atas disebut genius, mereka mampu belajar jauh lebih cepat dari golongan lainnya. 12 Perbedaan inilah yang menjadikan guru harus bisa mengetahui potensi atau tingkat kecerdasan peserta didiknya agar pembelajaran di dalam kelas terkondisikan dengan baik. 2 Kreativitas 12 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru ., h. 79- 89 Setiap orang memiliki perbedaan dalam kreativitas baik intern maupun intra individu. Orang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru disebut dengan orang kreatif. Kreativitas erat hubungannya dengan intelegensi dan kepribadian. Seseorang yang kreatif pada umumnya memiliki intelegensi yang cukup tinggi dan suka hal-hal yang baru. Sedangkan seseorang yang tingkat intelegensinya rendah, maka kreativitasnya kurang dan suka hal-hal yang biasa. 3 Cacat Fisik Kondisi fisik berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pincang kaki, lumpuh karena kerusakan otak. Guru harus memberikan layanan yang berbeda terhadap peserta didik yang memiliki kelainan seperti diatas dalam rangka membantu perkembangan pribadi mereka. Dengan menggunakan berbagai metode, strategi, media, maupun pendekatan Misalnya dalam hal jenis media yang digunakan, membantu dan mengatur posisi duduk dan lain sebagainya. 4 Perkembangan Kognitif Pertumbuhan dan perkembangan dapat diklasifikasikan atas kognitif, psikologis dan fisik. Pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi karakteristik manusia. Perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan yang mantap dan merupakan proses kematangan. Perubahan ini merupakan hasil interaksi dari potensi bawaan dan lingkungan. 13 Dari pemaparan di atas tentang keempat pemahaman yang harus dimiliki seorang guru terhadap peserta didiknya, maka di sini tanggung jawab seorang guru adalah mencerdaskan peserta didiknya guna mencapai ketuntasan dalam belajar. Dengan tugas yang diemban ini, maka guru terlebih dahulu haruslah memahami berbagai aspek ataupun karakter yang dimiliki peserta didiknya, dengan cara itu maka akan lebih memudahkan guru dalam membawakan pembelajaran yang tepat, meskipun dengan berbagai latar belakang aspek ataupun karakter yang berbeda.

c. Perancangan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogi yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dipandang sebagai suatu alat yang dapat membantu guru untuk menjadi berdaya guna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Perencanaan dapat menolong pencapaian suatu sasaran secara lebih ekonomis, tepat waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah dikontrol dan dimonitor dalam pelaksanaannya. 14 Dengan perancangan pembelajaran tersebut, maka akan memudahkan guru dalam membawakan diri dalam proses pembelajaran 13 Ibid., h. 95 14 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010., h. 22.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

0 4 103

Efektifitas metode demonstrasi terhadap pembelaaran bidang studi Fiqih pada Siswa kelas VII di MTS al Falah

1 9 118

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIJAYAKUSUMA JATILAWANG

1 16 162

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo

0 2 14

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo Ta

0 5 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Banyud

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Banyud

0 1 14

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMAN 21 BANDUNG.

0 4 52

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AGAMA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS NU MU’ALLIMAT KUDUS, - STAIN Kudus Repository

0 0 159