Lingkungan kerja yang kondusif baik lingkungan fisik, sosial maupun psikologis dapat menumbuhkan dan mengembangkan motif
untuk berperilaku dengan baik dan produktif. Untuk itu dapat diciptakan lingkungan fisik yang sebaik mungkin, misal : kebersihan kelas, tata
letak, fasilitas yang mendukung, dsb. Dari ketujuh prinsip yang telah disebutkan di atas, maka motivasi
belajar sangatlah didukung oleh beberapa prinsip di atas agar peserta didik termotivasi dengan baik dalam proses pembelajaran.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Dalyono berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu :
28
a. Faktor Intern yang berasal dari dalam diri orang yang belajar 1. Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang yang tidak selalu sehat, sakit
kepala, demam, pilek batuk dan sebagainya dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan
rohani jiwa kurang baik. 2. Intelegensi dan Bakat
Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang mempunyai intelegensi baik IQ-
nya tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik.
28
Dalyono, M dan TIM MKDK IKIP Semarang. Psikologi Pendidikan. Semarang. IKIP Semarang Press, 1997., h. 55-60
Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Jika seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan
bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajar akan lebih mudah dibandingkan orang yang hanya memiliki intelegansi
tinggi saja atau bakat saja. 3. Minat dan Motivasi
Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan beberapa
hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang atau
bahagia. Begitu pula seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-
sungguh, penuh gairah dan semangat. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong.
4. Cara belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil
belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang.
b. Faktor Eksternal yang berasal dari luar diri orang belajar
29
1. Keluarga
29
Raymond j.wlodkowski dan Judith h.jaynes. Hasrat untuk belajar membantu anak-anak termotivasi dan mencintai belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004., h. 24-40
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar
kecilnya penghasilan dan perhatian. 2. Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian
kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah dan sebagainya, semua ini mempengaruhi
keberhasilan belajar. 3. Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang
berpendidikan, terutama anak-anaknya, rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak giat belajar.
4. Lingkungan sekitar Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat mempengaruhi
hasil belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya semua ini akan mempengaruhi
kegairahan belajar. Dari paparan tentang faktor pendorong terbentuknya motivasi
dalam diri peserta didik di atas, sudah jelas bahwa semua yang berasal dari dalam dan luar diri peserta didik juga berperan aktif guna
terdorongnya motivasi belajar pada diri siswa.
7. Bentuk Motivasi
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik instrinsik maupun ekstrisnsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat
mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu, perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik
kadang-kadang tepat, dan terkadang tidak. Hal ini guru harus berhati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak
didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yakni :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai
yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.