berperan dalam peningkatan atau penurunan kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh seorang guru. Jadi, guru tersebut mau tidak mau harus
professional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik agar dapat mencerdaskan dan dapat memaksimalkan transfer of knowledge pada peserta
didiknya.
B. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut
Woodworth Marques motif adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan-tujuan tertentu
terhadap situasi disekitarnya.
17
Sedangkan menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc Donald ini mengandung tiga
elemen penting:
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa perubahan energy di dalam sistem neurophysicological yang ada pada
oraganisme manusia. Karena menyangkut perubahan energy manusia
17
Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 72.
walaupun motivasi
itu muncul
dari dalam
diri manusia,
penampakannnya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2.
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan
emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 3.
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Motivasi juga dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
18
Dari berbagai pendapat mengenai teori motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai
keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan baik dari dalam maupun dari luar dalam rangka mencapai tujuan.
18
Lefranois, Guy R. Psichology For Teaching, California : Wadsworth Publishimg Company, 1971., h. 70
Sedangkan belajar sendiri dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Banyak ahli yang
mengemukakan tentang teori belajar, diantaranya adalah: 1
Menurut Thorndike yang dikutip oleh Hamzah Uno, mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus yang berupa
pikiran, perasaan, atau gerakan dan respons juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan. Jelasnya, menurut Thorndike
perubahan tingkah laku dapat dilihat secara konkret dapat diamati atau abstrak tidak dapat diamati.
19
2 Pendapat senada dikemukakan oleh Gallow yang menyatakan bahwa
belajar sebagai suatu perubahan perilaku seseorang yang relatif cenderung tetap sebagai akibat adanya penguatan.
20
Perubahan perilaku akibat perilaku ini, dapat terjadi apabila proses belajar
mengajar peserta didik diberi pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhannya.
3 Clifford T Morgan memberikan batasan bahwa : “Learning may be
defined as any relatively permanent change in behavior which occurs as a result of experience or practice”.
21
Belajar bisa diartikan sebagai setiap perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku yang terjadi
dari hasil pengalaman atau latihan.
19
Hamzah B. Uno. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet.3. h. 11.
20
Ibid ., h. 15
21
Clifford T. Morgan and Richard A. King. Introduction to Psychology, New York: Congress Catalog Card, 1971., h. 63.
5 Menurut Lester D. Crow and Alice Crow “Learning is a modification
of behavior accompanying growth processes that are brought about through
adjustment to
tensions initiated
through sensory
stimulation”.
22
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang diiringi dengan proses pertumbuhan yang ditimbulkan melalui penyesuaian
diri terhadap keadaan lewat rangsangan atau dorongan. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses
dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu obyek atau melalui suatu penguatan dalam bentuk pengalaman terhadap suatu obyek yang
ada dalam lingkungan belajar. Jadi motivasi belajar adalah suatu keadaan yang mendorong
peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan.
Dalam hal ini motivasi belajar dapat dikatakan sebagai daya penggerak di dalam peserta didik yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
2. Teori-teori tentang motivasi
Adapun teori tentang motivasi adalah sebagai berikut : a.
Teori insting
22
Lester D. Crow and Alice Crow , Human Development and Learning, New York : American Book Company, 1956., h. 215.