12 Berdasarkan  pendapat  di  atas  dapat  disimpul-
kan  bahwa  mutu  pendidikan  merupakan  konsep  yang dirancang  berdasarkan  standar  yang  telah  ditetapkan
dan  dilaksanakan  secara  aktif  untuk  membentuk manusia terdidik dan berkarakter yang dikembangkan
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
2.1.1 Pengertian Mutu
Pengertian mutu
memiliki konotasi
yang beragam  tergantung  orang  yang  memakainya.  Kata
mutu  diambil  dari  bahasa  latin  “Qualis”  yang  artinya what  kind  of  tergantung  dengan  kata  apa  yang
mengikutinya.  Pengertian  mutu  sendiri  menurut Deming ialah kesesuaian dengan kebutuhan.
Sedangkan  menurut  Hafid  2011  pengertian mutu  dapat  dilihat  dari  dua  sisi,  yaitu  segi  normatif
dan  segi  deskriptif.  Dalam  arti  normatif,  mutu  diten- tukan  berdasarkan  pertimbangan  instrinsik  dan
ekstrinsik.  Sedangkan  berdasarkan  kriteria  intrinsik, mutu pendidikan merupakan produk pendidikan yakni
“manusia  yang  terdidik”  sesuai  standar  ideal.  Berda- sarkan  kriteria  ekstrinsik,  pendidikan  merupakan
instrumen  untuk  mendidik  tenaga  kerja  yang  terlatih. Adapun dalam arti deksriptif,  mutu ditentukan berda-
sarkan keadaan senyatanya misalnya hasil tes prestasi belajar.  Dengan  demikian,  mutu  pendidikan  adalah
derajat  keunggulan  dalam  pengelolaan  pendidikan secara  efektif  dan  efisien  untuk  melahirkan  keung-
13 gulan  akademis  dan  ekstra  kurikuler  pada  peserta
didik  yang  dinyatakan  lulus  untuk  satu  jenjang  pen- didikan atau menyelesaikan pembelajaran tertentu.
Hal  tersebut  selaras  dengan  pendapat  Danim 2007,  bahwa  mutu  mengandung  makna  derajad
keunggulan  sesuatu  produk  atau  hasil  kerja,  baik berupa  barang  dan  jasa.  Dalam  dunia  pendidikan
barang  dan  jasa  berpengaruh  dan  mempunyai  makna bagi  kelangsungan  program  sekolah.  Pendapat  terse-
but  menunjukkan  bahwa  untuk  mencapai  mutu  di- butuhkan  pengelolaan  sumber  daya  secara    maksimal
termasuk  kualitas  sarana  dan  prasarana  yang  dapat digunakan.
Sementara  itu  menurut  Sallis  2006,  bahwa mutu  adalah  sebuah  filosofis  dan  metodologis  yang
membantu  institusi  untuk  merencanakan  perubahan dan  mengatur  agenda  dalam  menghadapi  tekanan
eksternal  yang  berlebihan.  Mutu  pendidikan  dapat dilihat  dari  proses  dan  hasil  yang  dicapai.  Semakin
ada  perubahan  yang  bersifat  positif  dari  hasil  usaha yang  diprogramkan  maka  semakin  baik  hasil  yang
dicapai  dan  ujungnya  dapat  menghadapi  persaingan yang muncul dikemudian hari.
Mutu  sekolah  tidak  akan  tercapai  apabila pengelolaan  sekolah  tidak  didukung  oleh  berbagai
faktor  yang  dapat  mendorong  meningkatkannya. Dalam upaya meningkatkan mutu sekolah dibutuhkan
manajemen  yang  tepat  sesuai  dengan  kebutuhan.  Hal
14 tersebut  dapat  dilakukan  melalui  pelaksanaan  Mana-
jemen  Berbasis  Sekolah  yang  mencakup  peran stakeholder  yang  ada  di  sekolah,  yakni  peran  kepala
sekolah, guru, dan komite sekolah.
2.1.2 Indikator Mutu