17 Manajemen yang efektif dan efisien diperlukan
dalam usaha mencapai tujuan. Efektivitas dan efisi- ensi dalam manajemen pengelolaan berkaitan dengan
ketersediaan waktu dan biaya yang dapat mencakup keseluruhan proses kegiatan yang berkaitan dengan
usaha untuk mencapai tujuan. Manajemen yang efektif dan efisien berkaitan dengan standar isi,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Kondisi sarana dan sumber belajar harus diprio-
ritaskan keberadaannya dan disesuaikan dengan ke- butuhan. Hal tersebut dapat mendorong meningkat-
kan minat siswa dan kemudahan bagi guru dan siswa dalam mencapai prestasi atau hasil yang diharapkan.
Sarana dan sumber belajar berkaitan dengan standar proses, standar sarana dan prasarana, dan standar
penilaian. Kondisi fisik dan penampilan sekolah secara
keseluruhan sangat berpengaruh terhadap penilaian pendidikan. Kondisi fisik dan penampilan menunjuk-
kan eksistensi dan profesionalisme pengelola pendi- dikan termasuk kelengkapan fisik. Kondisi fisik dan
penampilanan berkaitan dengan standar sarana prasa- rana dan standar pengelolaan.
2.2 Peningkatan Mutu Pendidikan
Peningkatan mutu
pendidikan mencakup
peningkatan mutu sekolah yang didukung oleh manajemen yang tepat yang implementasinya bersifat
18 efektif dan efisien
.
Peningkatan mutu sekolah tidak lepas dari bagaimana upaya meraih prestasi suatu
sekolah yang didukung oleh berbagai macam sarana kebutuhan. Hasil prestasi dapat diukur melalui ber-
bagai macam kegiatan, yaitu kegiatan lomba akade- mik, non akademik, dan hasil Ujian. Prestasi belajar
ditunjukkan adanya perubahan mental dan sikap siswa dalam menghadapi situasi di lingkungannya,
selaras dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono 2010: 4-5, prestasi belajar adalah suatu pencapaian tujuan
pengajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan mental siswa.
Untuk mencapai tujuan pengajaran dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan
kebutuhan. Hal tersebut selaras dengan pendapat Gie 2002: 33 yang menyatakan bahwa belajar yang baik
hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai antara lain tempat belajar, alat, waktu dan lain-lain.
Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharap- kan siswa akan memperoleh hasil yang baik. Prestasi
sekolah yang baik berpengaruh pada mutu sekolah. Sedangkan sekolah yang bermutu identik dengan
sekolah yang mampu berfungsi sebagai wadah proses edukasi, wadah proses sosialisasi, dan proses trans-
formasi sehingga mampu mengantarkan siswa menjadi manusia terdidik, memiliki kedewasaan mental sosial,
memiliki kemampuan IPTEK, dan berbudaya.
19 Sedangkan Danim 2007 berpendapat bahwa
untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah menyarankan dengan melibatkan lima faktor dominan,
yaitu kepemimpinan kepala sekolah, siswa, guru, kurikulum, dan jaringan kerjasama.
Kepala sekolah sebagai pelaksana EMASLIM dituntut mempunyai visi dan memahami visi, misi,
profesional, tekun dan tabah, mampu memberikan pelayanan optimal, dan disiplin tinggi. Sedangkan
siswa merupakan input yang berperan meningkatkan kualitas mutu pendidikan dengan menekankan siswa
sebagai subjek pembelajar sehingga kompetensi individual secara maksimal dapat digali dan dikem-
bangkan. Dalam usaha meningkatkan mutu pendi- dikan, guru dituntut mampu terlibat aktif dan mak-
simal sehingga tertantang untuk meningkatkan kom- petensi dan profesionalisme kerjanya sehingga mem-
punyai andil kuat dalam meningkatkan mutu sekolah. Kurikulum hendaknya terus berkembang secara
dinamis sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman sehingga tujuan dapat tercapai secara maksi-
mal. Sedangkan jaringan kerjasama sangat dibutuh- kan, tidak terbatas pada lingkungan setempat melain-
kan dengan organisasi lain dan bersifat luas sehingga diharapkan keluaran dapat terserap dalam dunia
kerja. Dari 5 komponen tersebut menunjukkan bahwa
terdapat keterkaitan antar komponen dalam pening-
20 katan mutu yang sesuai dengan 8 standar nasional
pendidikan. Di samping itu peningkatan mutu pendi- dikan dapat dilihat dari mutu siswa dalam hal kreati-
vitas, nilai, dan out put; mutu guru yang meliputi kemampuan mengajar, kompetensi akademik, motivasi
kerja, dan melakukan pengembangan kurikulum; mutu pembelajaran yang mengarah pada perbaikan
proses belajar di kelas dan di luar kelas; mutu belajar siswa melalui pelaksanaan perbaikan berkesinam-
bungan dalam berbagai aspek pendidikan; dan mutu manajerial yang menjadi bagian dari pelaksanaan
EMASLIM di sekolah. Djauzak 1996 mengenai peningkatan mutu,
adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen
yang ada di sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma
standar yang berlaku. Standar pendidikan yang ber- laku yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Standar
Nasional Pendidikan digunakan sebagai standar yang harus terpenuhi dalam mengelola pendidikan di
sekolah dengan menggunakan model manajemen yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Sementara menu-
rut pandangan Zamroni 2007, peningkatan mutu sangat berkaitan dengan target yang akan dicapai,
proses untuk mencapai, dan faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu aspek proses sangat berpe-
ran dalam mencapai kualitas hasil.
21
2.3 Strategi Peningkatan Mutu dan MBS