Pengertian Landlord dan Tenant the Parties to Contract

8 menyewa Landlord and Tenant dan juga semua ketentuan khusus yang mengatur mengenai kedua bidang itu di dalam kedua undang-undang tersebut dan di dalam kaitannya dengan ketentuan-ketentuan lainnya di dalam sistem hukum positif yang berlaku di Indonesia. Unsur dalam hubungan hukum sewa menyewa dalam telekomunikasi adalah suatu perjanjian a contract, jaringan telekomunikasi, tarif sewa jaringan, dan jangka waktu sewa jaringan serta yang tidak kalah penting adalah para pihak yang mempunyai kecakapan capacity dan kekuasaan power untuk melakukan hubungan hukum tersebut.Perjanjian sewa menyewa jaringan telekomunikasi merupakan suatu perjanjian antara penyelenggara telekomunikasi dan pelanggan.Dengan adanya perjanjian di antara para pihak tersebut maka terdapat keharusan yang melekat pada kedua pihak yang telah mengikatkan diri.Keharusan disini adalah keharusan bagi penyelenggara jaringan telekomunikasi untuk memberikan hak atas kenikmatan dari jaringanjasa telekomunikasi yang disewakan dan sekaligus keharusan bagi pelanggan untuk membayar sewa tarif jaringan tersebut sebagai kontra prestasi dalam jangka waktu yang telah disepakati kedua pihak atau berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagai hukum positif. 9

2.1.1. Pengertian Landlord dan Tenant the Parties to Contract

Dalam penelitian ini, Penulis hendak mengatakan bahwa hubungan antara landlord dan tenant adalah juga merupakan hubungan hukum antara pelaku usaha di satu sisi dengan pihak konsumen di sisi yang lain. Dalam hal ini 9 Caesar,op cit., hal.,38. 9 penyelenggara telekomunikasi berkedudukan selaku pelaku usaha adalah Landlorddan pelanggan sebagai konsumen adalah pihak Tenant.Dalam kaitan dengan itu penyelidikan Penulis atas Blacks Law sebagai suatu kepustakaan, ditemukan penjelasan mengenai pengertian landlord 10 yaitu who are leases real property to another dan tenant 11 one who holds or possesses lands or tenements by any kind of right or title. Dijelaskan pula mengenai hubungan antara landlord dan tenant, yaitu: ―The legal relationship between the lessor and lessee of real estate. The relationship is contractual, created by a lease or agreement for lease for a term of years, from year to year, for life, or at will, and exists when one person occupies the premises of another with the lessors permission or consent, subordinated to the lessor’s title or rights. There must be a landlord’s resersion, a tenant’s estate, transfer of possession and control of the premises, and generally an express or implied contract”. 12 Sebagaimana telah Penulis kemukakan di atas, hubungan hukum sewa- menyewa tersebut, secara konstruktif dapat pula ditemukan dalam rumusan ketentuan Pasal 9 Ayat 2 UU Telekomunikasi yang menjelaskan bahwa:―Penyelenggara jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Ayat 1 dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi, menggunakan 10 Black, Henry Campbell, ” Black’s Law Dictionary“, St Paul Minn: West Publishing Co.,1990. Hal., 878. 11 Ibid.,hal.,1466. 12 Ibid.,hal.,878. 10 jasa danatau menyewa jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi ‖ Selanjutnya, dalam bagian penjelasan Pasal 9 2 UU tersebut di atas dikatakan bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi yang memerlukan jaringan telekomunikasi dapat menggunakan jaringan yang dimilikinya atau menyewa dari penyelenggara jasa telekomunikasi lainnya.Jaringan telekomunikasi yang disewa pada dasarnya digunakkan untuk keperluan sendiri, namun apabila disewakan kembali sub-lease kepada pihak lain, maka yang menyewakan kembali tersebut harus mempunyai ijin sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi. 13 Sedangkan pengertian Pelanggan dalam UU Telekomunikasi adalah Perseorangan, Badan Hukum, Instansi Pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontak. 14 Dalam pengertian ini, dapat diketahui bahwa hubungan hukum yang terjadi antara penyelenggara operator dan pelanggan adalah hubungan kontrak, dalam hal ini kontrak perjanjian sewa-menyewa atau ditransposisikan sebagai hubungan hukum Landlord and Tenant. 13 Lihat Penjelasan Pasal 9 ayat 2 UU Telekomunikasi.Dalam hal ini, penulis berpendapat bahwa yang dimaksud dengan pihak lainnya diantaranya adalah pihak Pelanggan jasa telekomunikasi. 14 Lihat Pasal 1 Angka 9 UU No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. 11

2.1.2. Tinjauan Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa