Dugaan Melawan Hukum dalam Hubungan Hukum Landlord and

35 Namun, menurut dalil si pihak Tenant, permintaan itu tidak ditanggapi sesuai dengan komitmen. Sebaliknya, si pihak Landlord malah, menurut dalil si pihak Tenant, justru memaksa dirinya membayar sisa cicilan terakhir terlebih dahulu kalau blokir Kartu Halo milik si Tenant hendak dibuka.

2.3.6. Dugaan Melawan Hukum dalam Hubungan Hukum Landlord and

Tenant Selain melakukan breach of contract, bad faith, si pihak Tenant juga mendalilkan bahwa si pihak Landlord melakukan perbuaan melawan hukum PMH, dalam hal ini dapat dikualifikasi telah melakukan perbuatan yang melanggar hak-hak si pihak Tenant selaku konsumen sebagaimana yang diatur secara tegas dalam UU Perlindungan Konsumen, khususnya Pasal 4 huruf a, c, d, dan g. Dengan perbuaan seperti itu si pihak Tenant juga mendalilkan bahwa dia kehilangan hak atas kenyamanan, keamanan dalam mengkonsumsi jasa yang diperdagangkan oleh para Landlord, dia juga tidak mendapat hak informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi jasa yang telah diperjanjikan oleh si pihak Landlord.Si pihak Tenant juga mendalilkan jikalau dia kehilangan hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas jasa yang digunakan serta kehilangan hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur. Menurut dalil si pihak Tenant, perbuatan si Landlord itu tidak memegang komitmen dengan kesepakatan tersebut di atas, jelas telah menginjak-injak hak si Tenantselaku konsumen yang telah beritikad baik dalam penyelesaian pembayaran tagihan Kartu Halo Penggugat, dengan dibuktikannya pembayaran sebagaimana telah diuraikan di atas. 36 Selanjutnya si pihak Tenant juga mendalilkan bahwa kibat perbuatan semena-mena si pihak Landlord yaitu pemblokiran sepihak Kartu Halo tersebut, sangat menimbulkan rasa yang tidak nyaman kepada si pihak Tenant. Didalilkan si pihak Tenant bahwa terlebih-lebih dia adalah termasuk pelanggan corporate dari Kartu Halo dalam jajaran Perwira Tinggi pada Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia. Selanjutnya, nomor Kartu Halo Penggugat sudah lama dikenal di kalangan kolega Penggugat sejak saat Penggugat menjadi Guru Besar sekaligus Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu KepolisianKetua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, dan terlebih lagi nomor Kartu Halo Penggugat pun telah dikenal oleh khalayak ramai karena kedudukan Penggugat yang pernah menjadi staff pada Dewan Pertimbangan Presiden. Bahkan saat ini nomor Kartu Halo Penggugat dikenal lebih luas lagi oleh para kolega, konstituen, serta khalayak umum karena Penggugat saat ini adalah Anggota dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Karena kedudukan Penggugat sebagaimana terurai di atas, maka telah tergambar jelas betapa besar dan betapa penting nomor Kartu Halo milik Penggugat 0811969697 terhadap kelancaran pengabdian si pihak Tenantkepada bangsa dan negara ini, sehingga pemblokiran sepihak terhadap nomor Kartu Halo milik si Tenantyang telah dilakukan oleh si pihak Landlord, semakin nyata menimbulkan kerugian citra bagi si Tenant. Bahkan, seperti yang didalilkan si pihak Tenant, hal itu berpotensi menjadi penghambat tugas-tugas negara yang diemban olehnya sebagai akibat terputusnya saluran komunikasi karena pemblokiran nomor Kartu Halo secara sepihak itu, juga mengakibatkan 37 kerugian selain terhadap si Tenant juga kerugian negara sebagai terhambatnya aktivitas si Tenant karena perbuatan sepihak si Landlorddimaksud. Si pihak Tenant juga mendalilkan bahwa secara nyata, akibat perbuatan semena-mena si pihak Landlord kepada si Tenant, dengan pemblokiran sepihak Kartu Halo tersebut, si pihak Tenantsebagai public figure yang mempunyai citra baik pada jaringan –jaringan perkenalannya telah kehilangan opportunitykesempatanpeluang untuk mendapatkan penguatan dukungan- dukungan moril sebagai public figure yang kredibel. Hal ini terjadi karena si pihak Tenantyang sudah memang sering kali menjadi nara sumber bagi media baik cetak maupun elektronik, akibat perbuatan si pihak Landlordseperti yang dimaksud dalam gugatan tesebut, sejak pemblokiran nomor Kartu Halo sepihak oleh si pihak Landlord, hingga saat ini banyak media baik cetak maupun elektronik yang tidak dapat menghubungi si pihak Tenant untuk dimintai pendapatnya akan kasus-kasus atau isu-isu yang sedang hangat dalam pemberitaan Pers, sehingga, menurut apa yang didalilkan si pihak Tenant, dia itu kehilangan peluang untuk memperkuat dukungan publik yang telah menimbulkan potensi dampak politik akan menurunnya popularitas dan kredibilitas citra dihadapan umum. Selanjutnya, sejalan dengan itu juga dia telah kehilangan peluang popularitas di mata para orang-orang penting VIPVery Important Person, para pejabat yang menjabat pada lembaga eksekutif, lembaga legislatif, maupun lembaga yudikatif yang selama ini telah mempunyai hubungan baik dan hubungan yang sangat spesifik dengannya. Lagi-lagi tindakan sepihak si pihak Landlord telah menimbulkan dampak negatif terhadap 38 citra si pihak Tenant, pada hal justru dia tengah membangun penguatan citra akan kredibilitas dan popularitasnya juga di hadapan orang-orang penting VIP. Si pihak Tenant selanjutnya mendalilkan bahwa lebih parah lagi, sampai saat ini, sebagai akibat pemblokiran sepihak Kartu Halo itu, sangat susah menghubungi kolega sejawatnya baik yang berada dan menjabat pada lembaga eksekutif, lembaga legislatif, maupun lembaga yudikatif, yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Hal ini terjadi karena Penggugat sudah tidak dapat lagi menghubungi koleganya dimaksud melalui nomor Kartu Halo yang diblokir.Padahal, menurut dalil si Tenant,hanya nomor Kartu Halo dimaksud lah, yang dikenal oleh kolega- koleganya. Selanjutnya didalilkan bahwa walaupun si Tenant sudah memberitahukan koleganya melalui sms akan nomor barunya, akan tetapi karena si Tenant tetap mengalami kesulitan bahwa koleganya mau membaca atau menerima pesan dari nomor baru karena merupakan nomor yang tidak dikenal ataupun yang bukan terdaftar pada koleganya. Begitu juga sebaliknya, keluhan datang dari kolega si pihak Tenant yang tidak dapat menghubungi si Tenantke nomor Kartu Halo si pihak Tenant dimaksud.Berdasarkan itulah, kata si Tenant, semakin jelas akibat perbuatan semena-mena Landlord kepada si pihak Tenant, dengan pemblokiran sepihak Kartu Halo tersebut. Menurut dalil si pihak Tenant, ia telah mengalami kerugian immaterial yang sangat besar, bahkan kehilangan potensipeluang mempertahankan citra bahkan memperkuat citranya sebagai seorang public figure yang akan didapatnya jika nomor Kartu Halo Penggugat tidak diblokir sepihak itu, sehingga perbuatan si pihak Landlordpun telah menimbulkan image negatif tehadap si pihak Tenant, sehingga timbul perasaan 39 tidak nyaman dan bahkan kerugian immateril yang sangat besar. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perbuatan si pihak Landlordyang telah memblokir secara sepihak Kartu Halo milik Penggugat tanpa ada alasan yang jelas, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, serta tanpa dasar hukum yang kuat, maka Perbuatan si pihak Landlord merupakan wanprestasicedera janji terhadap Penggugat selaku Konsumen sebagaimana yang diisyaratkan oleh UU Perlindungan Konsumen. Masih di dalam konteks dalil bahwa si pihak Landlord melakukan perbuaan melawan hukum, si pihak Tenant mengatakan di dalam gugatannya itu bahwa selain itu si pihak Landlord selaku penyelenggara telekomunikasi di Indonesia juga telah melanggar ketentuan seperti yang diisyaratkan Pasal 7 huruf a, b, dan c jo. Pasal 26 UU Perlindungan Konsumen jo.Pasal 17 huruf a. UU Telekomunikasi;Pasal 7 huruf a UU Perlindungan Konsumen, yaitu: si pihak Landlord harus: beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. Pasal 7 huruf b UU Perlindungan Konsumen:memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. Pasal 7 huruf c UU Perlindungan Konsumen:memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif dan Pasal 26 UU Perlindungan Konsumen di mana di dalamnya diatur bahwa: “pelaku usaha yang memperdagangkan jasa wajib memenuhi jaminan danatau garansi yang disepakati danatau yang diperjanjikan.”Pasal 17 huruf a Undang-undang No. 36 Tahun 40 1999 tentang Telekomunikasi: “Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggaraan jasa telekomunikasi wajib menyediakan pelayanan telekomunikasi berdasarkan prinsip: a. perlakuan yang sama dan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi semua pengguna.”

2.3.7. PSAdalam Hubungan Hukum Landlord and Tenant