Observasi Penggunaan Metode Role Playing

80 evaluasi dengan cara membagikan soal tes kepada siswa dan secara lisan. Guru juga menutup pelajaran pada setiap pertemuan dengan salam dan selalu memberikan motivasi kepada siswa. Hasil observasi terhadap guru pada Siklus I menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup. Guru sudah menggunakan metode pembelajaran role playing dalam pembelajaran IPS.

c. Observasi Penggunaan Metode Role Playing

Peneliti juga melakukan observasi terhadap keterlaksanaan metode pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat atau belum. Berikut hasil observasi penggunaan metode role playing pada pembelajaran IPS dengan meteri kegiatan perekonomian di kelas V SD Negeri 2 Kecemen. Tabel 7. Hasil Observasi Pelaksanaan Metode Role Playing No Aspek Yang Diamati Indikator Pelaksanaan Ya Tidak 1 Penggunaan masalah kontekstual Pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual √ Permasalahan mengarah ke tujuan pembelajaran √ Penggunaan masalah realitas dalam soal-soal √ 2 Syarat penggunaan metode role playing Siswa menaruh perhatian atas masalah yang dikemukakan √ Pelaku mempunyai gambaran yang jelas mengenai pokok persoalan yang dihadapi. √ Bermain peran dipandang sebagai alat pelajaran untuk memahami suatu masalah sosial bukan sebagai permainan atau hiburan. √ 81 No Aspek Yang Diamati Indikator Pelaksanaan Ya Tidak 3 Situasi kegiatan dan langkah- langkah kegiatan Menentukan situasi sosial yang akan disosiodramakan. √ Memilih pelaku. √ Mempersiapkan penonton dan pengamat. √ Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa pelaksanaan metode role playing sudah terlaksana dengan cukup baik. Namun, masih ada dua aspek yang belum terlaksana dengan baik, yaitu siswa kurang menaruh perhatian atas masalah yang dikemukakan dan siswa menganggap bermain peran dipandang sebagai alat pelajaran untuk memahami suatu masalah sosial bukan sebagai permainan atau hiburan. Pada pertemuan pertama siswa kebanyakan masih canggung dalam bermain peran, mereka menganggap kegiatan bermain peran sebagai sebuah permainan belaka bukan memahami peran yang dimainkan. Akan tetapi pada pertemuan kedua siswa sudah mengerti apa yang harus dilakukan dalam kegiatan bermain peran walaupun siswa masih terlalu terbawa suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa, guru, dan pelaksanaan metode role playing dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kualitas proses pembelajaran.

5. Refleksi Tindakan Siklus I