20
dengan minat dan kemampuannya Hamdani, 2011: 23. Ahli lain mnejelaskan bahwa pembelajaran adalah kemampuan dalam mengelola
secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar Martinis Yamin, 2008: 22.
Lebih lanjut, menurut Martinis Yamin menjelaskan bahwa ada beberapa komponen yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu:
a. Siswa, meliputi lingkungan, budaya, geografis, intelegensi,
kepribadian, bakat dan minat. b.
Guru, meliputi latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, beban mengajar, kondisi ekonomi, motivasi kerja, komitmen terhadap tugas,
disiplin, dan kreatif c.
Kurikulum d.
Sarana dan prasarana pendidikan, meliputi alat peraga, laboratorium, perpustakaan, ruang keterampilan, ruang BKBP, ruang UKS, dan lain-
lain e.
Pengelolaan sekolah, meliputi pengelolaan kelas, pengelolaan guru, pengelolaan siswa, sarana dan prasarana, peningkatan tata
tertibdisiplin, kepemimpinan f.
Pengelolaan proses pembelajaran, meliputi penampilan guru, penguasaan
materikurikulum, penggunaan
metodestrategi pembelajaran, dan pemanfaatan fasilitas pembelajaran
g. Pengelolaan dana, meliputi perencanaan anggaran RAPBS, sumber
dana, penggunaan dana, laporan dan pengawasan h.
Monitoring dan evaluasi, meliputi kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah, pengawas sekolah dan komite sekolah
i. Kemitraan, meliputi hubungan sekolah dengan instansi pemerintah,
hubungan dengan dunia usaha, dan tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan lainnya.
3. Motivasi Belajar
Sanford Filmore dalam Hadiwinarto, 2009: 11, motivasi berasal dari kata motive atau motif, maka motivasi diartikan sebagai suatu kondisi
kekuatan dan dorongan yang menggerakkan individu untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu. Stanley Vance
21
dalam Sudarwan, 2004: 15, menambahkan bahwa pada hakikatnya motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan
bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi dan terutama organisasi.
Sementara itu Oemar Hamalik 2011: 158 menyebutkan ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: 1 motivasi
dipandang sebagai suatu proses dan 2 menentukan karakter-karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah laku.
Persoalan motivasi bisa juga dikaitkan dengan persoalan minat. Menurut Sardiman 2007: 76, minat diartikan sebagai suatu kondisi yang
terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara yang dihubungkan dengan keinginan serta kebutuhan kehidupannya sendiri.
Sementara itu, Bernard dalam Sardiman, 2007: 76 menjelaskan bahwa minat tidak muncul secara tiba-tiba atau spontan, melainkan muncul
karena adanya partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Penjelasan di atas memperjelas bahwa persoalan minat akan
selalu berkaitan dengan kebutuhan atau keinginan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang di maksud motivasi dalam
penelitian ini adalah suatu kekuatan kompleks yang terdapat dalam diri individu serta dorongan yang menggerakkan individu pada kondisi tertentu
untuk memulai dan menjaga kondisi dalam mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu yang menguntungkan. Dimana
dengan adanya motivasi tersebut individu tersebut akan mampu bekerja
22
dengan lebih semangat sehingga menjadikan hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.
Sardiman 2007: 75 menjelaskan bahwa motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau serta ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelak perasaan tidak
suka tersebut. Kekurangan atau ketidakadaan motivasi dalam belajar, baik yang bersifat internal maupun eksternal, akan menyebabkan kurangnya
semangat siswa didalam melakukan proses pembelajaran baik di rumah maupun dirumah. Sardiman 2007: 89-91 membagi motivasi belajar
menjadi dua yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
daya dorong atau penggerak baik yang berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar diri untuk dapat mencapai hasil belajar yang
diinginkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi belajar memegang peranan penting untuk memberikan gairah serta semangat dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan demikian siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi saat proses pembelajaran, akan berdampak positif terhadap
hasil belajarnya.
23
4. Hasil Belajar IPS