35
metode  mengajar  lainnya.  Peserta  didik  langusng  secara  cepat dioraganisir  secara  berpasangan  oleh  guru,  peserta  didik  juga  diberi
peran-peran  khusus  dan  seperangkat  skenario  kemudian  diminta memerankan  secara  spontan  problem  atau  dilema  kemanusiaan  yang
telah ditentukan. b.
Role  Playing  sebagai  latihan  Role  Playing  Exercises,  tipe  ini merupakan  role  playing  berbasis  keterampilan  dan  menuntut  suatu
persiapan.  Peserta  didik  akan  membutuhkan  sejumlah  informasi  atau latar  belakang  faktual  sebelum  memasuki  role  playing.  Peserta
membutuhkan sejumlah waktu untuk membayangkan dirinya ke dalam situasi tertentu.
c. Role playing yang diperpanjang Extended Role Playing. Pada tipe ini
peserta  membutuhkan  briefing  tentang  problem  atau  skenario  serta briefing tentang peran mereka sendiri. Peserta mungkin mengandaikan
peran komunitas dan atau peran profesional. Waktu pelaksanaan yang sesungguhnya  dari  role  playing  yang  diperpanjang  ini  dapat  berkisar
dari satu jam sehari atau penuh atau lebih lama lagi.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1.
Penelitian Adelia Shinta Dewi Skripsi, 2010  yang berjudul  “Penerapan Model  Role  Playing  pada  Mata  Pelajaran  IPS  untuk  Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Purwodadi 3, Kecamatan Kecamatan  Blimbing,  Kota  Malang.  Hasil  penelitian  berupa  kesimpukan
36
bahwa penerapan model role playing telah berhasil meningkatkan aktivitas dan  hasil  belajar    siswa  kelas  IV  SDN  Purwodadi  3.  Hal  ini  tampak  dari
peroleh  observasi  tentang  aktivitas  siswa  serta  rata-rata  postes  yang  terus meningkat. Dan dari hasil evaluasi belajar pada siklus I diperoleh rata-rata
74,48  menjadi  83,21.  Prosentasi  ketuntasan  siklus  I  sebesar  55,17 menjadi 82,76 pada siklus II.
2. Penelitian  Rulasmini  Khotimah  Skripsi,  2009  yang  berjudul
“Penggunaan  metode  Role  Playing  untuk  Meningkatkan  Hasil  Belajar Siswa  pada  Mata  Pelajaran  PKn  Kelas  II  SDN  Benerwojo,  Kecamatan
Kejayan  Kabupaten  Pasuruan”.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa pelaksanaan  pembelajaran  PKn  mengalami  peningkatan.  Pada  hasil
aktivitas belajar siswa, dimana pada siklus I diperoleh hasil sebesar 66,67 dengan  kriteria  cukup,  dan  pada  siklus  II  menjadi  83,3  dengan  kriteria
baik.    Jadi  dengan  menerapkan  metode  role  playing  dapat  meningkatkan kualitas  pembelajaran  dan  hahsil  belajar  PKN  siswa  kelas  II  SDN
Benerwojo, Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Penelitian  ini  berbeda  dengan  penelitian-penelitian  sebelumnya
seperti  yang  telah  disebutkan  di  atas,  akan  tetapi  saling  terkait  dan mendukung.  Pada  penelitian  Adelia  Shinta  Dewi  penerapan  metode  bermain
peran role playing berhasil untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas  IV  Sekolah  Dasar,  sedangkan  pada  penelitian  Rulasmini  Khotimah
penerapan  metode  bermain  peran  tersebut  berhasil  untuk  meningkatkan  hasil
37
belajar  PKn  pada  siswa  kelas  II  Sekolah  Dasar.  Penelitian  ini  sendiri  untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V Sekolah Dasar.
B. Karakteristik Siswa kelas V Sekolah Dasar