yang lebih kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Hasil
pengujiannya adalah :
Tabel 16. Output Adjusted R Square
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 0,771
0,595 0,582
0,1200055
Sumber Lampiran : 31, halaman 135 Hasil uji Adjusted R Square pada penelitian ini diperoleh
nilai sebesar 0,582. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan utang DAR dipengaruhi oleh free cash flow, pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan sebesar 58,2, sedangkan sisanya sebesar 41,8 dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
C. Pembahasan
1. Uji Secara Parsial
a. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Kebijakan Utang DAR Hasil analisis statistik variabel free cash flow diperoleh t
hitung bernilai 10,723 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa free cash flow memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan utang DAR, sehingga
hipotesis pertama diterima.
Free cash flow bagi perusahaan merupakan gambaran dari arus kas yang tersedia untuk perusahaan dalam suatu
periode akuntansi setelah dikurangi biaya operasional dan pengeluaran lainnya. Free cash flow merefleksikan keadaan
arus kas periode selanjutnya dan tingkat pengembalian bagi penanam modal. Hasil diatas menunjukkan bahwa perusahaan
yang memiliki free cash flow yang tinggi cenderung akan akan meningkatkan utang perusahaan untuk mengatasi konflik
keagenan yang akan terjadi apabila perusahaan memiliki aliran kas yang tinggi. Dengan adanya utang maka manajer tidak
akan melakukan tindakan opportunistic terhadap arus kas yang tersedia, karena harus memikirkan dana untuk membayar
beban bunga dan biaya pinjaman pokok dari utang tersebut. Penelitian ini mendukung penelitian dari Tarjo dan Jogiyanto
2003, Faisal 2004 dan Damayanti 2006, yang menghasilkan kesimpulan free cash flow berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kebijakan utang. b. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Utang
DAR Hasil analisis statistik variabel Pertumbuhan Perusahaan
diperoleh t hitung bernilai positif sebesar 5,156 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05, dapat disimpulkan bahwa growth berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kebijakan utang DAR, sehingga hipotesis kedua diterima.
Perusahaan yang
memiliki growth
yang tinggi
membutuhkan sumber dana yang sangat besar, dimana dana internal tidak dapat mencukupi kebutuhan struktur modal
perusahaan. Berdasarkan pada Pecking Order Theory, perusahaan akan menggunakan opsi dana eksternal utang
dalam memenuhi kebutuhan struktur modal perusahaan. Brigham dan Gapenski 1996 menyatakan bahwa perusahaan
yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung membutuhkan dana dari sumber eksternal yang lebih besar.
Untuk memenuhi dana dari luar, perusahaan lebih memilih sumber dana yang lebih murah. Dalam hal ini perusahaan lebih
memilih menerbitkan surat utang. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan Yeniatie dan Destriana
2010, Milanto 2011. c. Pengaruh Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On
Asset ROA terhadap Kebijakan Utang DAR Hasil analisis statistik variabel ROA diperoleh t hitung
bernilai -7,190 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan utang DAR, sehingga hipotesis ketiga diterima.
Hasil di atas menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif
terhadap DAR.
Semakin tinggi
profitabilitas perusahaan,
maka perusahaan
akan lebih
memilih menggunakan
pendanaan dari
sumber internal
yaitu menggunakan laba yang diperoleh perusahaan. Sesuai dengan
teori kebijakan utang yang digunakan sebagai dasar penelitian yaitu Pecking Order Theory yang menjelaskan perusahaan
akan lebih menyukai sumber pendanaan internal daripada harus menggunakan sumber pendanaan eksternal atau utang.
Penggunaan sumber pendanaan eksternal atau utang hanya digunakan ketika pendanaan dari internal tidak mencukupi
dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan Indahningrum dan
Handayani 2009, Soesetio 2008. d. Pengaruh Ukuran Perusahaan yang diproksikan dengan total
aktiva terhadap kebijakan utang DAR Hasil analisis statistik variabel Size diperoleh t hitung
bernilai 1,561 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,121. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang DAR, sehingga hipotesis keempat ditolak.
Peneliti menduga hasil yang tidak signifikan variabel Size terhadap kebijakan utang DAR dalam penelitian ini
dapat dilihat dari data variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini memiliki perubahan ukuran perusahaan yang
dilihat dari total aktiva perusahaan yang tidak terlalu signifikan pada setiap tahunnya. Data menunjukkan bahwa perubahan
ukuran perusahaan terendah didapatkan pada data ukuran perusahaan yang dimilik oleh PT. Martina Berto Tbk. dengan
aktiva perusahaan
pada tahun
2012 sebesar
Rp.609.494.013.942 yang
meningat menjadi
Rp. 611.769.745.328 pada tahun 2013. Perubahan ukuran
perusahaan tertinggi
di miliki
oleh PT
Yanaprima Hastapersada Tbk. dengan aktiva perusahaan pada tahun 2011
sebesar Rp. 223.509.413.900 yang meningat menjadi Rp. 349.438.243.276 pada tahun 2012. Dari data tersebut dapat
dilihat bahwa peningkatan ukuran perusahaan yang dilihat dari nilai aktiva perusahaan cenderung tidak terlalu signifikan. Hal
tersebut diduga karena perusahaan tidak menggunakan utang secara signifikan sebagai keputusan pendanaan pemenuhan
kebutuhan perusahaan. Penggunaan utang yang kecil oleh perusahaan biasanya dikarenakan oleh meningkatnya resiko
dari penggunaan utang sebagai keputusan pendanaan perusahaan. Penelitian ini tidak sesuai dan tidak mendukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh Faisal 2004 dan Wiliandri 2011.
2. Uji Kesesuaian Model