biaya emisi yang lebih besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap
kebijakan utang, karena semakin tinggi pertumbuhan perusahaan, maka utang yang akan digunakan perusahaan semakin meningkat.
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Utang
Profitabilitas Profitability
adalah kemampuan
suatu perusahaan dalam memperoleh laba Munawir, 2002. Dalam hal ini
profitabilitas akan menambahkan dana bagi perusahaan yang kemudian akan digunakan untuk invstasi maupun laba ditahan.
Menurut Myers 1984, menyarankan kepada manajer untuk menggunakan Pecking Order Theory dalam melakukan keputusan
pendanaan. Pecking Order merupakan urutan penggunaan dana untuk investasi yaitu laba ditahan sebagai urutan pertama, kemudian diikuti
oleh utang dan ekuitas. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi memiliki nominal dana internal yang tinggi pula. Semakin tinggi
nominal dana internal perusahaan berdasarkan pada Pecking Order Theory, maka perusahaan akan menggunakan dana internal laba
ditahan dalam memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas akan berpengaruh
negatif terhadap kebijakan utang. Jadi semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan mengakibatkan semakin rendah utang yang akan
digunakan.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang
Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya sebuah perusahaan yang dapat dilihat melalui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan perusahaan melalui sumber daya yang dimiliki. Besar atau kecilnya perusahaan dapat dilihat dari total aktiva,
jumlah penjualan, rata-rata penjualan, nilai pasar atas saham perusahaan tersebut, dan lain-lain. Milianto 2011 menyatakan bahwa
perusahaan besar cenderung memiliki pasar saham yang lebih luas sehingga penggunaan modal sendiri dalam struktur modal juga cukup
besar. Pada kondisi dana internal tidak dapat mencukupi kebutuhan struktur modal perusahaan, berdasarkan pada Pecking Order Theory,
perusahaan akan menggunakan opsi dana eksternal utang dalam memenuhi kebutuhan struktur modal perusahaan. Selain itu ukuran
perusahaan juga sangat berpengaruh terhadap struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan
besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank juga lebih
tinggi. Selain itu semakin besar ukuran perusahaan maka semakin mudah pula perusahaan tersebut mendapatkan akses ke pasar modal
yang memudahkan perusahaan tersebut mendapatkan dana dari pihak eksternal atau utang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan utang,
karena semakin tinggi ukuran perusahaan, maka utang yang akan digunakan perusahaan semakin meningkat.
D. Paradigma Penelitian