yang tinggi cenderung memiliki tingkat utang yang tinggi dikarenakan para pemegang saham mengkhawatirkan dengan adanya free cash
flow yang besar akan mendorong manajer menggunakan dana tersebut untuk membiayai kegiatan perusahaan yang tidak memberikan nilai
tambah bagi perusahaan dan pemegang saham. Perusahaan yang memiliki free cash flow yang tinggi akan
memiliki tingkat utang yang tinggi khususnya ketika perusahaan memiliki investment opportunity set IOS rendah. Dengan adanya
utang maka free cash flow yang tersedia akan berkurang, sehingga mengurangi konflik antara manajer dan pemegang saham. Penggunaan
utang memungkinkan manajer untuk secara efektif mengikat janji mereka untuk mengeluarkan arus kas di masa depan guna membayar
kewajiban atas biaya pokok dan beban bunga dari utang. Utang dapat merupakan suatu substitusi yang efektif untuk dividen yang mampu
menekan beban pajak perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa free cash flow berpengaruh positif terhadap
kebijakan utang.
2. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Utang
Pertumbuhan perusahaan adalah salah satu tujuan yang sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal suatu perusahaan
karena memberikan suatu dampak yang baik bagi perusahaan maupun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yaitu investor,
kreditur dan pemegang saham. Pertumbuhan perusahaan merupakan
dampak dari arus dana perusahaan dari perubahan operasional yang disebabkan oleh pertumbuhan atau penurunan volume usaha, Helfert,
1997. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan
merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan mereka mengharapkan rate of return tingkat
pengembalian dari investasi mereka memberikan hasil yang lebih baik. Sedangkan bagi pihak internal sendiri pertumbuhan perusahaan
yang positif menandakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tetap terjamin. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan semakin
besar pula struktur modal yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membiayai pertumbuhan tersebut. Perusahaan yang memiliki
pertumbuhan perusahaan yang tinggi membutuhkan sumber dana yang sangat besar, dimana dana internal tidak dapat mencukupi kebutuhan
struktur modal perusahaan. Berdasarkan pada Pecking Order Theory, perusahaan akan menggunakan opsi dana eksternal utang dalam
memenuhi kebutuhan struktur modal perusahaan. Hal tersebut sejalan
dengan pernyataan Brigham dan Gapenski 1996 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung
membutuhkan dana dari sumber ekstern yang lebih besar. Untuk memenuhi dana dari luar, perusahaan lebih memilih sumber dana yang
lebih murah. Dalam hal ini perusahaan lebih memilih menerbitkan surat utang dibandingkan membuka saham baru yang membutuhkan
biaya emisi yang lebih besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap
kebijakan utang, karena semakin tinggi pertumbuhan perusahaan, maka utang yang akan digunakan perusahaan semakin meningkat.
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Utang