31
yang tepat, kepatutan secara sosial, dan keberanian untuk mengakui kelemahan, menyatakan dan menghormati perbedaan. Bar-on
menjelaskan bahwa kecerdasan emosional merupakan serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non kognitif yang
memengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan Stein dan Book, 2002.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menciptakan
resonansi keselarasan emosi diri sendiri dan orang lain dan menjadikan hal tersebut sebagai sarana untuk menumbuhkan dan
mengembangkan kualitas hubungan intrapersonal dan interpersonal melalui kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan
manajemen relasi.
2.2.2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
Dulewicz dan Higgs 2000 dalam tinjauan kecerdasan emosional mengidentifikasi ada tujuh aspek utama kecerdasan
emosional dan susunan secara keseluruhan ditunjukkan dalam studi empiris sebagai berikut:
1. Kesadaran diri self-awareness adalah kesadaran terhadap
perasaan diri sendiri dan kemampuan untuk mengenali dan mengelola atau mengatur perasaan tersebut.
2. Ketahanan emosional emotional resilience adalah
kemampuan melakukan tindakan dengan baik dan konsisten dalam setiap situasi bahkan ketika berada di bawah tekanan.
3. Motivasi motivation adalah suatu energi yang dimiliki
seseorang yang mendorong untuk mencapai hasil, membuat keseimbangan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
32
untuk mengejar tujuan ketika diperhadapkan dengan tantangan dan penolakan.
4. Sensitivitas interpersonal interpersonal sensitivity adalah
kemampuan memahami kebutuhan orang lain dan perasaan orang lain serta menggunakan kesadaran tersebut secara
efektif dalam berinteraksi dengan orang lain untuk mencapai keputusan yang bermanfaat bagi orang lain.
5. Pengaruh influence adalah kemampuan untuk membujuk
orang lain supaya mau mengubah sudut pandang mereka pada masalah atau keputusan.
6. Intuitif intuitiveness adalah kemampuan menggunakan
wawasan dan interaksi untuk mencapai dan melaksanakan keputusan ketika menghadapi informasi yang ambigu.
7. Kesadaran dan integritas conscientiousness and integrity
adalah kemampuan menampilkan komitmen pada tindakan dalam menghadapi tantangan, untuk bertindak secara
konsisten dan sejalan dengan nilai-nilai etis. Sementara Langley 2000 mengelompokkan kecerdasan
emosional ke dalam empat aspek, yaitu: 1.
Pengelolaandan pengaturan emosi, 2.
Pengertiandan pertimbangan mengenai emosidasar 3.
Penerimaanpengalaman emosional 4.
Perasaandan penilaian emosi Goleman 2007 mengelompokkan kecerdasan emosional ke
dalam lima aspek utama, yaitu: 1.
Kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui perasaan dalam dirinya dan efeknya serta
33
menggunakannya untuk membuat keputusan bagi diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis akan kemampuan
diri sendiri dan mempunyai kepercayaan diri yang kuat lalu mengaitkannya dengan sumber penyebabnya.
2. Pengaturan diri adalah kemampuan menangani emosi,
mengekspresikan emosi, mengendalikan emosi, memiliki kepekaan terhadap kata hati serta menggunakan hal tersebut
dalam hubungan dan tindakan sehari-hari. 3.
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat untuk membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai
keadaan yang lebih baik serta kemampuan mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, kemampuan untuk
bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. 4.
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dialami oleh orang lain, kemampuan memahami perspektif orang lain, ini
menimbulkan hubungan saling percaya serta kemampuan menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu.
5. Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk menangani
emosi diri sendiri dengan baik pada saat membangun hubungan
dengan orang
lain, menciptakan
dan mempertahankan hubungan, bisa memengaruhi, memimpin,
bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan dan bekerja sama dalam tim.
Namun dalam buku kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosi, Goleman, Boyatzis, McKee 2005 lebih mempertegas
sekaligus menyerdahanakan bingkai kerja kecerdasan emosionalnya menjadi empat aspek utama, yaitu:
34
1. Kesadaran diri
2. Manajemen diri
3. Kesadaran sosial
4. Manajemen relasi
Keempat aspek kecerdasan emosional tersebut di atas bekerja bersama-sama dibawah dua kompetensi utama yaitu: kompetensi
pribadi terdiri dari kesadaran diri, manajemen diri; dan kompetensi sosial terdiri dari kesadaran sosial dan manajemen relasi yang
ditransformasikan pemimpin melalui delapan belas indikator berikut ini:
1. Kesadaran diri emosi yaitu kecakapan pemimpin dalam
mendeteksi sinyal emosi diri sendiri, mengenali bagaimana emosi memengaruhi diri dan kinerja, menyelaraskan diri
dengan nilai-nilai yang membimbingnya dan secara naluriah dapat menentukan tindakan terbaik, melihat gambaran yang
besar dalam situasi yang kompleks, tegas dan otentik, berbicara terbuka tentang emosinya dan keyakinan visi yang
membimbingnya. 2.
Penilaian diri yang akurat yaitu kecakapan pemimpin dalam memahami kelemahan dan kekuatan diri, menunjukkan
citarasa humor diri sendiri, menunjukkan pembelajaran yang cerdas tentang apa yang perlu diperbaiki, menerima kritik
dan umpan balik yang membangun, mengetahui kapan harus meminta bantuan, dan dimana harus memusatkan diri untuk
menumbuhkan kekuatan kepemimpinan yang baru. 3.
Kepercayaan diri yaitu kecakapan bermain dengan kekuatannya, menerima tugas yang sulit, memiliki kepekaan
35
akan kehadiran dirinya suatu keyakinan diri yang membuatnya menonjol dalam kelompok.
4. Pengendalian diri yaitu kecakapan pemimpin dalam
mengelola atau mengatur dirinya supaya menemukan cara- cara untuk mengatur emosi dan motivasi diri yang sedang
terganggu dan menyalurkannya melalui cara-cara yang bermanfaat. Bersikap tenang dan berpikiran jernih dibawah
tekanan yang tinggi atau selama situasi krisis. 5.
Transparansi yaitu kecakapan dalam menghidupi nilai-nilai hidup, keterbukaan yang otentik kepada orang lain tentang
perasaan, keyakinan,
tindakan yang
memungkinkan integritas.
Secara terbuka
mengakui kesalahannya,
menentang perilaku yang tidak etis pada orang lain dan tidak munafik.
6. Kemampuan menyesuaikan diri yaitu kecakapan pemimpin
menyesuaikan diri dalam menghadapi berbagai tuntutan tanpa kehilangan fokus atau energi, tetap nyaman dengan
situasi yang mendua yang tidak terhindarkan dalam kehidupan organisasi, fleksibel dalam menyesuaikan diri
dengan tantangan baru, cekatan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat, dan berpikiran gesit ketika
menghadapi realita baru. 7.
Prestasi yaitu kecakapan pemimpin dalam meningkatkan prestasi dengan standar pribadi yang tinggi yang mendorong
pemimpin untuk terus mencari perbaikan kinerja baik bagi dirinya maupun para pengikutnya, menetapkan tujuan yang
terukur tetapi sangat menantang, pragmatis, mampu
36
memperhitungkan resiko sehingga tujuan yang telah ditetapkan layak untuk dicapai, terus belajar dan mengajar
cara-cara untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik. 8.
Inisiatif yaitu kecakapan pemimpin dalam meningkatkan kepekaan akan keberhasilan, memiliki apa yang diperlukan
untuk mengendalikan nasib sendiri, unggul dalam inisiatif, menangkap sekaligus menciptakan kesempatan, tidak ragu
menerobos halangan bahkan berani menyimpang dari aturan jika diperlukan untuk menciptakan kemungkinan yang lebih
baik bagi masa depan. 9.
Optimisme yaitu kecakapan pemimpin mengelola dirinya sendiri bisa bertahan sekalipun di tengah kepungan, melihat
kesempatan didalam kesulitan, melihat orang lain secara positif, mengharapkan apa yang terbaik dari orang lain dan
mengharapkan perubahan di masa depan demi sesuatu yang lebih baik.
10. Empati yaitu kecakapan pemimpin untuk berempati terhadap
orang lain, mampu menangkap sinyal emosi, membiarkan diri merasakan emosi yang dirasakan tetapi tidak dikatakan
oleh seseorang atau kelompok, mendengarkan dengan cermat dan bisa menangkap sudut pandang orang lain, bisa berelasi
dengan orang-orang dari berbagai latar belakang suku atau budaya lain.
11. Kesadaran berorganisasi yaitu kecakapan pemimpin dalam
berpolitik, mendeteksi jaringan sosial kerja yang krusial dan membaca relasi-relasi yang penting. Memahami nilai-nilai
37
yang membimbing, memahami aturan-aturan nonverbal yang beroperasi dalam organisasi.
12. Pelayanan yaitu kecakapan pemimpin dalam menumbuhkan
semangat pelayanan yang tinggi, menumbuhkan iklim emosi yang membuat para pengikutnya berkontak langsung dengan
orang lain di luar organisasi, menjaga relasi di jalan yang benar. Memastikan bahwa para pengikutnya mendapatkan
apa yang dibutuhkannya dan menyediakan diri ketika diperlukan.
13. Inspirasi yaitu kecakapan pemimpin dalam mengelola relasi,
menginspirasi orang lain untuk menciptakan resonansi, menggerakkan orang lain dengan visi atau misi bersama.
Melakukan apa yang dimintanya dari orang lain, mengartikulasikan suatu misi bersama dengan cara
membangkitkan inspirasi orang untuk mengikutinya. 14.
Pengaruh yaitu kecakapan pemimpin dalam memengaruhi orang lain melalui mengelola relasi supaya menemukan daya
tarik pendengar sampai mengetahui cara mendapatkan persetujuan dari orang penting dan jaringan pendukung untuk
suatu inisiatif. 15.
Mengembangkan orang lain yaitu kecakapan pemimpin dalam melakukan pendekatan persuasi guna memberdayakan
orang lain
dalam kelompok,
menumbuhkan dan
mengembangkan kemampuan orang lain, menunjukkan minat yang murni dalam membantu orang lain, memahami
tujuan, kekuatan serta kelemahan orang lain, memberikan
38
umpan balik yang membangun pada waktu yang tepat dan menjadi pembimbing yang alami.
16. Katalisator perubahan yaitu kecakapanpemimpin untuk
mengenali kebutuhan akan perubahan, menentang status quo, dan memenangkan aturan baru, menjadi penasihat yang kuat
terhadap perubahan,
membuat argumentasi
yang menyemangati bahkan menemukan cara-cara praktis untuk
mengatasi hambatan. 17.
Pengelolaan konflik yaitu kecakapan pemimpin dalam mengelola konflik dengan cara mengumpulkan semua pihak,
mengangkat konflik kepermukaan, mengerti sudut pandang yang berbeda, mengakui perasaan dan pandangan dari semua
pihak kemudian menemukan dan mengarahkan energi ke arah cita-cita bersama yang dapat disepakati oleh setiap
orang. 18.
Kerjasama tim dan kolaborasi yaitu kecakapan pemimpin dalam menumbuhkan suasana kekerabatan yang ramah dan
memberikan teladan dalam memberikan penghargaan melalui sikap bersedia membantu dan kerjasama, menarik
orang lain dalam komitmen yang aktif dan antusias bagi usaha bersama, dan membangun semangat serta identitas.
2.2.3. Manfaat Kecerdasan Emosional