52
Selanjutnya Schutte 2001 dalam penelitiannya menemukan hubungan yang erat antara kecerdasan emosional dengan pelayanan.
2.4.2. Kecerdasan Spiritual dan Servant Leadership
Reave 2005 melakukan tinjauan literatur menemukan kecerdasan spiritual secara konsisten mempengaruhi efektivitas
kepemimpinan. Servant leader yang cerdas secara spiritual akan menunjukkan nilai-nilai spiritual melalui, integritas, kepercayaan,
pengaruh transformasi etika, komunikasi yang jujur, kerendahan hati sekaligus menunjukkan perilaku spiritual melalui menghormati dan
menghargai orang lain, memperlakukan orang lain dengan lebih baik, mengungkapkan kepedulian dan perhatian, mendengarkan
secara responsif, menghargai kontribusi orang lain, dan terlibat dalam praktek spiritual. Delbecq 1999 melaporkan pengaruh dari
sebuah kursus pengembangan spiritual untuk pemimpin-pemimpin bisnis yang terdiri dari 9 CEO dan 9 MBA di Silicon Valley. Kursus
tersebut berfokus pada integrasi kepemimpinan bisnis sebagai sebuah panggilan, mendengarkan suara batin di tengah pergolakan,
integrasi diri untuk menanggapi tantangan-tantangan serta hambatan dalam kepemimpinan. Delbecq melaporkan feedback yang positif
dari kebanyakan partisipan tentang pengaruh kursus ini dalam praktek kepemimpinan bisnis mereka.
Selanjutnya hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan pentingnya kecerdasan spiritual dalam kehidupan manusia
diantaranya: kecerdasan spiritual erat kaitannya dengan tujuan hidup, kepuasan, dan kesehatan George, Larson, Koening, dan
McCullough, 2000; membuat seseorang bertahan hidup lebih lama Elmer, Lori, McDonald, Douglas, Friedman, dan Haris, 2003;
53
membuat seseorang memaknai masalah dan mengatasi trauma dengan lebih baik Emmons, 2000; dan memiliki tingkat depresi
yang rendah McDonald, douglas, Friedman, dan Haris, 2002. Hasil penelitian Hendrik dan Luderman 1997 menunjukkan
bahwa pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kualitas kecerdasan spiritual yang baik. Pemimpin yang cerdas
secara spiritual memiliki integritas, terbuka, menerima kritik, rendah hati, mengenal dirinya sendiri dengan baik, memahami orang lain
dengan baik, terinspirasi oleh visi, dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain. Demikian
juga Samiyanto 2011 melalui hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan spiritual pemimpin manajer berpengaruh
secara positif signifikan terhadap perilaku servant leadership manajer. Semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual manajer akan
berpengaruh pada meningkatnya perilaku servant leadership. khususnya perilaku cinta kasih dan rasa kemanusiaan, kepercayaan,
pemberian kewenangan kepada anggota, perhatian terhadap visi organisasi dan anggota, dan kesederhanaan. Andree Kristyanti
2007 melakukan penelitian tentang gambaran peranan kecerdasan spiritual dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin terhadap
dua orang manajerial tingkat atas masing-masing manajer diwakili oleh satu orang pengikutnya, menggunakan model penelitian
kualitatif, pengambilan data dengan metode wawancara. Hasil wawancara di interpretasi dengan analisis induktif dan pendekatan
holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua pemimpin memiliki kualitas kecerdasan spiritual yang dibutuhkan dalam
menjalankan organisasinya yang ditunjukkan melalui adanya visi,
54
makna dan nilai yang di anut oleh masing-masing pemimpin. Visi, makna dan nilai di peroleh para pemimpin dalam kehidupannya
sehari-hari yang dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Kedua pemimpin yang menjadi responden terlihat mengandalkan
kecerdasan spiritual dalam pengambilan keputusan. Dua faktor utama dari kecerdasan spiritual yang sangat terlihat peranannya
dalam pengambilan keputusan adalah visi pemimpin untuk organisasinya serta nilai hidup yang dipegang teguh.
2.5. LANDASAN TEORI