Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual Aspek-aspek Kecerdasan Spiritual

43 membuat seseorang utuh, sehingga dapat mengintegrasikan fragmen kehidupan, aktivitas dan keberadaannya. Sementara King 2008 menyatakan bahwa kecerdasan spiritual adalah sekumpulan kapasitas mental adaptif yang didasarkan pada aspek-aspek non material dan transenden dari realitas, secara khusus yang berhubungan dengan critical existential thinking, personal meaning production, transcendental awareness, conscious state expansion. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kualitas nilai-nilai spiritual melalui critical existential thinking, personal meaning production, transcendental awareness, conscious state expansion.

2.3.2. Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual

Berdasarkan teori Zohar dan Marshall 2000 dan Sinetar 2001 ciri-ciri kecerdasan spiritual adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai kesadaran diri. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi dan mendalam sehingga bisa menyadari situasi yang datang dan menanggapinya. 2. Mempunyai visi. Ada pemahaman tentang tujuan hidupnya, mempunyai kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai- nilai. 3. Fleksibel. Kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel, menyesuaikan diri secara spontan dan aktif untuk mencapai hasil yang baik, mempunyai pandangan yang pragmatis sesuai kegunaan dan efisien tentang realitas. 4. Berpandangan holistik. Melihat bahwa diri sendiri dan orang lain saling terkait dan bisa melihat keterkaitan antara 44 berbagai hal. Dapat memandang kehidupan yang lebih besar sehingga memiliki kemampuan dalam menghadapi dan memanfaatkan kesengsaraan sebagai sumber informasi untuk menggali dan menemukan makna dibalik pengalaman tersebut. 5. Melakukan perubahan. Terbuka terhadap perbedaan, memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi dan status quo, menjadi orang yang bebas merdeka. 6. Sumber inspirasi. Mampu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, mempunyai gagasan-gagasan yang segar dan menantang 7. Refleksi diri, mempunyai kecenderungan untuk memikirkan hal yang mendasar dan pokok. Menurut Mahanaya dalam Nggermanto 2002 ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan spitiual yang tinggi adalah 1. Memiliki fisik yang kuat 2. Mampu melihat kesatuan dan keragaman 3. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan 4. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan penderitaan

2.3.3. Aspek-aspek Kecerdasan Spiritual

King 2008 mengelompokan empat aspek utama dari Kecerdasan Spiritual yaitu: 1. Critical existential thinking adalah kapasitas untuk secara kritis merenungkan sifat dari keberadaan, realitas, alam semesta, ruang, waktu, kematian, dan isu-isu eksistensial atau metafisika lainnya. Setiap individu benar-benar harus dapat merenungkan masalah eksistensial dengan 45 menggunakan pemikiran kritis yang akan memberikan kemampuan kepada setiap individu tersebut untuk menerapkan bentuk berpikir kristis tentang pengalaman lainnya dalam kaitannya dengan keberadaan seseorang supaya dapat mengambil suatu simpulan murni yang dapat dijadikan filosofi pribadi tentang keberadaan dan realitas. 2. Personal meaning production adalah kemampuan untuk memperoleh makna pribadi dan tujuan dari semua pengalaman fisikal dan mental, termasuk kapasitas untuk membuat keputusan dan menguasai kehidupan sesuai dengan tujuan hidup. 3. Transcendental awareness adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dimensi transenden atau gambar transenden dari diri sendiri, orang lain dan dunia fisikal yang disertai dengan kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan semua itu dengan diri sendiri dan orang lain secara fisikal dalam kondisi kesadaran normal. 4. Conscious state expansion adalah kemampuan untuk masuk dan keluar kepada keadaan kesadaran spiritual yang lebih tinggi atas kebijaksanaan pribadi perenungan yang dalam atau refleksi, meditasi, doa dan sebagainya. Kesadaran spritual tersebut meliputi kesadaran murni, kesadaran kosmik, kesatuan, keutuhan pada keleluasan seseorang. Amran 2007 mengelompokkan kecerdasan spiritual dalam tujuh dimensi, yakni: 46 1. Conciousness kesadaran meliputi mindfulness, pengetahuan transrasional dan praktek-praktek untuk mengembangkan kualitas spiritual; 2. Grace anugerah adalah kehidupan dalam kesucian yang memanifestasikan kasih dan kepercayaan 3. Meaning makna adalah memaknai aktivitas sehari-hari melalui pengertian tentang tujuan dan panggilan untuk melayani, termasuk dalam penderitaan dan kesakitan 4. Transcendence transendensi adalah masuk dalam inter koneksi dengan keutuhan wholeness, holism 5. Truth kebenaran adalah kehidupan dalam penerimaan yang terbuka dan menaruh kasih terhadap semua ciptaan 6. Peaceful surrender to Self Truth, God, Absolute, true nature adalah kedamaian penyerahan pada Yang Maha Kuasa atau Kuasa yang Absolut 7. Inner directedness mencakup kebebasan, ketajaman dan integritas. Sinetar 2001 menuliskan beberapa aspek dalam kecerdasan spiritual yaitu : 1. Kemampuan untuk memilih merupakan kemampuan untuk memilih dan menata hidup berdasarkan suatu visi batin yang tetap dan kuat yang memungkinkan seseorang hidup mengorganisasikan bakat. 2. Kemampuan untuk melindungi diri. Individu mempelajari keadaan dirinya baik bakat maupun keterbatasannya untuk menciptakan dan menata pilihan terbaiknya. 47 3. Memperlihatkan kedewasaaan. Kedewasaan berarti tidak menyembunyikan kekuatan-kekuatan dan ketakutan dan sebagai konsekuensinya adalah memilih untuk menghindari kemampuan terbaik. 4. Kemampuan mengikuti cinta. Memilih antara harapan-harapan orang lain lebih penting daripada kepentingan diri sendiri. 5. Disiplin pengorbanan diri. Mau berkorban untuk orang lain, pemaaf tidak mudah prasangka buruk terhadap orang lain dan selalu ingin membuat orang lain bahagia. Dari uraian di atas, diketahui bahwa kecerdasan spiritual merupakan pijakkan yang paling dasar dalam mengoptimalkan kecerdasan emosional dan merupakan landasan tertinggi untuk meningkatkan kualitas servant leadership pendeta di dalam pelayanan. Kecerdasan spiritual akan lebih memungkinkan pendeta mengalami transformasi pribadi. Untuk kepentingan penelitian ini peneliti mengadaptasi aspek-aspek kecerdasan spiritual yang dikemukakan oleh King 2008.

2.3.4. Manfaat Kecerdasan Spiritual

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) T2 752010013 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) T2 752010013 BAB II

0 2 49

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) T2 752010013 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah

1 2 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah T2 832009005 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah T2 832009005 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah T2 832009005 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual sebagai Prediktor Servant Leadership Pendeta di Gereja Kristen Sulawesi Tengah

0 0 26

PERILAKU ALTRUIS DITINJAU DARI KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA PENDETA GEREJA KRISTEN JAWA TENGAH UTARA (GKJTU)

0 0 15

PERILAKU ALTRUIS DITINJAU DARI KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA PENDETA GEREJA KRISTEN JAWA TENGAH UTARA (GKJTU) - Unika Repository

0 0 32