25 kota pelajar. Untuk itu, dibutuhkan sebuah ciri yang akan menunjukan hal
tersebut. Jam belajar masyarakat merupakan salah satu ciri yang akan mewujudkan daerah Yogyakarta menjadi kota pendidikan yang
berkualitas. Hal ini karena dapat menyediakan sebuah program yang menunjang kualitas pendidikan masyarakatnya.
3. Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat
Pelaksanaan jam belajar masyarakat terbagi dalam empat kategori dimana dimulai dari tingkat provinsi, tingkat kabupatenkota, tingkat
kecamatan, dan tingkat kelurahan. Pada tingkat provinsi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta bertindak sebagai koordinir. Sedangkan pelaksana
teknis dilaksanakan oleh Dinas Pelaksanaan dan Pengajaan Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta pada Sub Dinas Pendidikan Kurikulum dan
Luar Sekolah
PKLS Dinas
PK, 2001:11.
Pada tingkat
KabupatenKota tim jam belajar masyarakat dibentuk melalui Surat keputusan BupatiWalikota. Begitu seterusnya hingga tingkat kelurahan
atau desa yang dibentuk melalui surat keputusan kepala desa kelurahan. Semua tim jam belajar masyarakat yang telah dibentuk mulai dari
tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan akan melaksanakan tugasnya dalam upaya mengembangkan program jam belajar masyarakat. Adapun
tugas tim JBM Kelurahan adalah sebagai berikut Dinas PK, 2001:12- 14.
26 a.
Tugas tim JBM tingkat kelurahandesa 1
Mengadakan rapat koordinasi tingkat kelurahandesa dengan menghadirkan pamong, aparat kantibmas maupun tokoh masyarakat
dalam rangka penjelasan JBM. 2
Memberikan petunjuk pendataan terhadap warga masyarakat tentang keberadaan siswa, mahasiswa dan mereka yang sudah tidak sekolah.
3 15 lima belas hari setelah rapat ditingkat kelurahandesa, pamong
di tingkat dusun dan RW segera menindaklanjuti dengan mengadakan rapat ditingkat dusunRW dengan menghadirkan
seluruh jajaran RT, untuk diberi penjelasan tentang program JBM.
4 7 tujuh hari 1 minggu setelah rapat ditingkat RT dengan
menghadirkan warga masyarakat, maka ketua RT segera melaporkannya ke dusunRW dengan membawa hasil pendataan dan
selanjutnya dari tingkat dusunRW melaporkannya ke tingkat kelurahandesa, demikian seterusnya.
Pelaksana tim JBM ditingkat kelurahan lebih didominsi oleh aparat kelurahan dan juga tokoh masyarakat. Dalam hal ini RW hanya
memberikan laporan atau pun pendataan tentang keberadaan siswa, mahasiswa dan mereka yang sudah tidak sekolah. Akan tetapi dalam
perwal Nomor 53 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jam Belajar Masyarakat di Kota Yogyakarta, pelaksanaan jam belajar masyarakat lebih
diperinci hingga dalam lingkup RW dimana dalam lingkup RW di bentuk Pokja yang akan mengawal pelaksanaan jam belajar masyarakat di
masing-masing RW.
4. Indikator Keberhasilan Jam Belajar Masyarakat