Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN
25 ppm, karena pada dosis 25 ppm kekeruhannya dibawah 2 NTU sedangkan uji post-Hoc pada koagulan Tawas menggunakan turkey dapat disimpulkan bahwa
rata-rata di setiap dosis kekeruhannya di atas 2 NTU sehingga masih menyimpang syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak. Oleh karena
itu yang menjadi penentuan dosis yang digunakan diambil dari dosis rata-rata koagulan PAC yang memenuhi syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan
Perak yaitu di dosis 25 ppm. Syarat sasaran mutu PDAM Tirtanadi Hamparan Perak adalah di bawah 2 NTU. Dengan dosis yang optimum koagulan PAC dan
Tawas sama-sama memberikan pengaruh terhadap logam mangan yaitu mengalami penurunan. Kemampuan koagulan tawas dalam menurunkan logam
mangan pada air tidak terlalu baik dibandingkan koagulan PAC. Hal ini tampak jelas pada rata-rata kadar mangan kelima sampel sebelum penambahan koagulan
adalah 0,1266 mgL dan SD-nya ± 0,05621. Hasil pengujian rata-rata kelima sampel air baku dengan menggunakan koagulan Tawas memiliki kadar mangan
0,1174 mgL dan SD-nya ± 0,0575, dengan kata lain penurunannya hanya 7,83, sedangkan pada koagulan PAC kadar mangan rata-rata kelima sampel air baku
dengan menggunakan koagulan PAC 0,0904 mgL dan SD-nya ± 0,0237, dengan kata lain penurunannya hanya 40,04. Hal ini disebabkan karena koagulan PAC
mengalami hidrolisis lebih mudah dibandingkan Tawas. Pembentukan flok dengan PAC termasuk cepat dan lumpur yang muncul lebih padat dengan volume
yang lebih kecil dibandingkan dengan Tawas. Oleh karenanya PAC merupakan pengganti Tawas padat yang efektif dan berguna karena dapat
menghasilkan koagulasi air dengan kekeruhan yang berbeda dengan cepat,
menggenerasi lumpur lebih sedikit, dan meninggalkan lebih sedikit residu aluminium pada air yang diolah Prima Kristijarti dkk, 2013. Selain itu pada
Tawas semakin banyak ikatan molekul hidratnya maka semakin banyak ion lawan yang nantinya akan di tangkap akan tetapi umumnya tidak stabil.
Dari pengujian data statistika yang telah di lakukan di dapat hasil bahwa koagulan PAC dan Tawas Untuk hasil uji variasi mengandung
signifikan variasi kedua sampel adalah sama tidak bermakna. Uji independen test di dapat signifikan 0,00 yang menunjukkan bahwa kedua variasi memberikan
perbedaan yang bermakna di lihat dari mean yaitu pada PAC meannya adalah 0,09 mgL sedangkan Tawas 0,12 mgL. Sehingga dari data di atas dapat disimpulkan
bahwa koagulan PAC efektif dalam penurunan logam mangan dibandingkan koagulan Tawas.
Hal ini disebabkan karena koagulan PAC mengalami hidrolisis lebih mudah dibandingkan Tawas, mengeluarkan polihidroksida yang memiliki rantai molekul
panjang dan muatan listrik besar dari larutan sehingga membantu memaksimalkan gaya fisis dalam proses flokulasi. Pembentukan flok dengan PAC termasuk cepat
dan lumpur yang muncul lebih padat dengan volume yang lebih kecil dibandingkan dengan alum. Selain itu pada alum semakin banyak ikatan molekul
hidratnya maka semakin banyak ion lawan yang nantinya akan di tangkap akan tetapi umumnya tidak stabil.
Dari pengujian data statistika yang telah di lakukan di dapat hasil bahwa koagulan PAC dan Tawas Untuk hasil uji variasi mengandung
signifikan variasi kedua sampel adalah sama tidak bermakna. Uji independent
test didapat signifikan 0,00 yang menunjukkan bahwa kedua variasi memberikan perbedaan yang bermakna dilihat dari mean yaitu pada PAC meannya adalah 0,09
dengan SD 0,0237 sedangkan pada Tawas meannya 0,12 dengan SD 0,00575. Sehingga dari data di atas dapat disimpulkan bahwa koagulan PAC efektif dalam
penurunan logam mangan di bandingkan koagulan Tawas. Kekurangan mangan pada manusia dapat menyebabkan penurunan berat
badan, iritasi kulit, mual muntah, perubahan warna rambut , pertumbuhan rambut yang lambat Sugiarto, 2007.
Kelebihan kadar mangan mampu menimbulkan keracunan kronis pada manusia hingga berdampak menimbulkan lemah pada kaki, otot muka kusam, dan
dampak lanjutan bagi manusia yang keracunan logam mangan, bicaranya lambat dan hyper reflex Sugiarto, 2007.