Pada umumnya air ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan
sebagainya. Beberapa pengotoran ini, untuk masing-masing air permukaan akan berbeda-beda, tergantung pada daerah pengaliran air tersebut. Jenis
pengotorannya adalah merupakan kotoran fisik, kimia dan bakteriologi Sutrisno, 1996.
Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat air sungai ini akan mengalami suatu proses pembersihan sendiri sebagai berikut:
Udara yang mengandung Oksigen atau O
2
akan membantu mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air permuakaan yang telah mengalami pengotoran,
karena selama dalam perjalanan, O
2
akan meresap ke dalam air sungai. Panjangnya daerah perusakan ini tergantung pada:
− Sifat dan banyak pengotoran. • Aliran sungai cepat atau lambat
• Suhu temperatur − Kadar Oksigen yang terlarut Sutrisno, 1996.
2.2 Mangan Mn
Logam Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25, berwarna silver metalik, keras dan sangat rapuh.
Logam Mangan memiliki energi ionisasi 7,21 gcm3, titik leburnya sekitar 1 1246 717, 3KJmol, 21509 KJmol, 3 3248 KJmol. Logam Mangan memiliki
jari-jari atom 1,35 Ao, logam ini bersifat paramagnetik Sugiarto, 2007.
2.2.1 Fungsi Mangan.
Fungsi utama dalam tubuh adalah sebagai komponen enzim Sugiarto, 2007.
2.2.2 Absorbsi dan Metabolisme
Pengambilan mangan oleh manusia terutama terjadi melalui makanan, seperti bayam, teh dan rempah-rempah. Bahan makanan yang mengandung
konsentrasi tertinggi adalah biji-bijian dan beras, kacang kedelai, telur, kacang- kacangan, minyak zaitun, kacang hijau dan tiram. Setelah penyerapan dalam
tubuh manusia Mangan akan diangkut melalui darah ke hati, ginjal, pankreas dan kelenjar endokrin Sugiarto, 2007.
2.2.3 Akibat Defisiensi Mangan
Kekurangan Mangan pada manusia dapat menyebabkan Penurunan berat badan, iritasi kulit, mual muntah, perubahan warna rambut , pertumbuhan
rambut yang lambat Sugiarto, 2007.
2.2.4 Akibat Kelebihan Mangan
Mangan Mn mampu menimbulkan keracunan kronis pada manusia hingga berdampak menimbulkan lemah pada kaki, otot muka kusam, dan dampak