Strategi Positioning Bank Muamalat
membuktikan perbankan syariah nasional mampu mempertahankan eksistensi dan perkembangannya dalam menghadapi situasi perekonomian, walaupun
memiliki tantangan antara lain dari segi SDM, produk, jaringan dan permodalan jika dibandingkan perbankan konvensional maupun perbankan syariah global.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BI, kondisi perekonomian yang kondusif berdampak positif terhadap perkembangan syariah. Secara nasional,
volume usaha perbankan syariah yang terdiri atas bank umum syariah BUS, unit usaha syariah UUS dan bank pembiayaan rakyat syariah BPRS
meningkat 34 yoy dari posisi Rp 149 triliun pada tahun 2011, menjadi 199,7 triliun pada tahun 2012 Grafik 1.1.
39
Laju pertumbuhan volume usaha tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya 48,6 yoy dan terutama dialami
oleh kelompok BUS. Grafik 1.1
Perkembangan Asset Perbankan Syariah
39
LPPS 2013 Sumber: LPPS Bank Indonesia Tahun 2013
Sebagai sebuah bank persero, Bank Muamalat menyadari bahwa dengan strategi yang tepat dan selalu menjalankan prinsip syariah, Bank Muamalat akan
terus dapat bersaing dan memberikan yang terbaik dari segi kinerja dan layanan dimasa yang sekarang dan yang akan datang. Dalam mempersiapkan diri untuk
menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Bank Muamalat terus mengupayakan diri secara serius dan intensif dalam mengoptimalisasikan model
bisnis dan memfokuskan segmen bisnis untuk memperkuat penetrasi pasar. Bank Muamalat juga akan didorong untuk menjadi bank syariah pilihan melalui
pemeliharaan budaya kerja yang positif, didukung dengan produk baru dan inovatif, pemenuhan terhadap aspek syariah sebagai nilai lebih, platform
teknologi yang mendukung fokus bisnis dan optimal melayani kebutuhan nasabah.
Sebelum masuk ke dalam strategi positioning Bank Muamalat, penulis akan menjabarkan tentang segmentasi dan targeting pasar dari Bank Muamalat.
Karena tanpa keduanya, positioning tidak akan bisa ditentukan dengan mudah. 1.
Segmentation segmentasi Anne Moore presiden perusahaan konsultan bank berpendapat
“You‟re dead in the water if you aren‟t segmenting the market”.
40
artinya tanpa melakukan segmentasi market atau pasar, perusahaan akan masuk dunia yang entah berantah tanpa tahu kondisinya.
40
Fred R. David. Strategic Management: Concepts Cases
. Hlm.301
Bank Muamalat membangun segmentasi nasabahnya berdasarkan Behavioral
atau kebiasaannya. Yakni mereka yang Rasional dan Emosional.
41
Nasabah atau calon nasabah rasional biasanya lebih memikirkan tentang untung rugi. Mereka akan memikirkan benefit apa
yang akan mereka terima jika membuka rekening di Bank Muamalat, apakah lebih baik dari yang lain atau tidak. Sementara itu bagi nasabah
atau calon nasabah emosional, mereka terikat dengan keagamaan. Maksudnya adalah mereka mengetahui dan memahami hukumnya riba
serta mereka tahu bahwa bunga merupakan bagian dari riba yang haram. 2.
Targeting Langkah selanjutnya adalah targeting. Bank Muamalat menargetkan
kelompok masyarakat yang akan dijadikan prioritas. Dari hasil wawancara penulis, didapatkan bahwa Bank Muamalat menargetkan
kedua kelompok masyarakat yang disebutkan diatas.
42
Dengan jumlah prosentase sebesar 80 kepada nasabah rasional dan 20 nasabah
emosional. Hal ini karena untuk menarik minat nasabah rasional akan lebih membutuhkan penempatan sumber daya lebih besar ketimbang
nasabah rasional. Selain itu berdasarkan diferensiasi segmen, kebutuhan kedua segmentasi nasabah memiliki perbedaan.
41
Wawancara Dengan Bapak Yudi Susworo. General Manager Muamalat Institute tanggal 2 September 2014
42
Wawancara Dengan Bapak Yudi Susworo. General Manager Muamalat Institute tanggal 2 September 2014
3. Positioning
Langkah selanjutnya dan terakhir barulah penulis menentukan positioning dari Bank Muamalat. Dalam melakukan positioning, ada
beberapa tahapan yang dilakukan yaitu: a.
Mengidentifikasi Keunggulan Bersaing Yang Mungkin Sebagai pelopor dan menjadi Bank pertama yang berasaskan
Syariah, Bank muamalat secara historis memiliki deposito nasabah sebagai sumber pembiayaan terbesar dengan porsi 62
dari total pinjaman per juni 2013.
43
Berikut adalah beberapa keunggulan dari Bank Muamalat :
1 Institusi Perbankan Syariah terkemuka di Indonesia
2 Jaringan distribusi yang tersebar di seluruh provinsi dan
kota besar di Indonesia 3
Portofolio pembiayaan yang terdiversifikasi dengan rekam jejak yang kuat pada segmen korporasi dan
didukung oleh focus pertumbuhan pembiayaan pada segmen SME dan consumer
4 Kegiatan operasional yang didukung oleh manajemen
risiko dan Teknologi Informasi yang terus diperbaharui
43
PROSPEKTUS PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
5 Rekam jejak transformasi kegiatan usaha yang telah
terbukti dengan baik melalui kepemimpinan Tim manajemen berpengalaman
Dalam sebuah persaingan atau dalam perlombaan, Bank Muamalat dituntut agar dapat bertahan di segala kondisi. Dan
dalam mempertahankan serta meningkatkan keunggulan yang dimiliki, Bank Muamalat menerapkan strategi usaha sebagai
berikut : 1
Meningkatkan brand image atas produk dan layanan serta meningkatkan proses operasional dalam mendukung
perkembangan ke depan 2
Meningkatkan profitabilitas dengan focus pada pertumbuhan yang tinggi pada segmen retail banking dan
corporate banking 3
Meningkatkan jaringan distribusi untuk meningkatkan sumber dana dengan biaya rendah low cost funding dan
peningkatan penjualan produk 4
Fokus pada manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya insani
5 Peningkatan kualitas asset melalui budaya prudent risk
management.
b. Memilih keunggulan yang tepat
Bank Muamalat memiliki rencana strategis yang berjangka panjang dalam memanfaatkan keunggulannya.
44
Dan pada tahun 2013-2015 Bank Muamalat menerapkan strategi peningkatan
pangsa pasar yang mengoptimalisasikan model bisnis dan memfokuskan segmen bisnisnya. Pada tahapan ini Bank
Muamalat berkonsentrasi pada peningkatan kinerja dan layanan terhadap nasabah yang didukung dengan sumber daya yang
memelihara budaya kerja yang positif serta didukung dengan produk baru yang inovatif. Selain itu pemenuhan terhadap aspek
syariah sebagai nilai lebih serta platform teknologi yang terus mengalami peningkatan mendukung focus bisnis dan optimal
dalam melayani kebutuhan nasabah. c.
Mengkomunikasikan dan menyampaikan keunggulan kepada pasar
Dalam mengkomunikasikan keunggulan yang dimiliki, Bank Muamalat haruslah menentukan strategi yang tepat agar apa yang
ingin disampaikan tercapai sesuai dengan target yang diinginkan. Oleh karena itu, Bank Muamalat memiliki strategi-strategi dalam
mengkomunikasikan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya kepada segmen-segmen pasar yang telah dikelompokkan
44
Annual Report Bank Muamalat tahun 2013
sebelumnya yakni segmen nasabah rasional dan segmen nasabah emosional. Dengan berbagai alat bantu atau media-media tertentu,
Bank Muamalat berusaha untuk mengembangkan serta meningkatkan jumlah nasabahnya.
Dalam mengkomunikasikan
keunggulannya, Bank
Muamalat membagi strategi berdasarkan segmentasi pasar yang telah dilakukan berikut adalah strateginya :
1 Segmen nasabah rasional
Untuk mengkomunikasikan keunggulan pada nasabah rasional, Bank Muamalat melakukan berbagai assessment
yang bertujuan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh nasabah tersebut dan apa yang bisa diberikan oleh
Bank Muamalat kepada nasabah tersebut.
45
Hal ini dikarenakan nasabah rasional lebih mementingkan benefit
yang diterimanya ketimbang pertimbangan hukum agama. 2
Segmen nasabah emosional Sementara untuk segmen nasabah emosional Bank
Muamalat mengandalkan media-media dakwah seperti melalui masjid ataupun majelis taklim.
46
Hal ini dikarenakan nasabah emosional hanya membutuhkan
45
Wawancara Dengan Bapak Yudi Susworo. General Manager Muamalat Institute tanggal 2 September 2014
46
Wawancara Dengan Bapak Yudi Susworo
sedikit dorongan untuk membuka rekening di bank syariah, terutama Bank Muamalat. Hal ini dikarenakan
pada segmen nasabah emosional yang menjadi pertimbangan utama mereka adalah tentang riba yang di
dalam Al- Qur’an disebutkan haram dan bunga dari bank
konvensional merupakan bagian dari riba itu sendiri.