Peluang Bank Muamalat Dalam Menghadapi MEA 2015
Namun, berdasarkan laporan Bank Indonesia, total aset Bank Muamalat masih kalah dari pesaingnya yakni Per kuartal III-2013, Bank Syariah
Mandiri tercatat membukukan total aset sebesar Rp61,8 triliun, total pembiayaan Rp49,7 triliun, total dana pihak ketiga DPK Rp54,4 triliun,
dan return on equity ROE 15,06. Berdasarkan kinerja tersebut, BSM tetap menjadi perperbankan syariah terbesar di Indonesia. Meski dalam hal
kinerja atau profitability Bank Muamalat masih unggul, namun bisa dikatakan bahwa market leader dari industri perbankan syariah di Indonesia
adalah Bank Syariah Mandiri. Hal ini dapat dilihat dari jumlah DPK dan pembiayaan BSM yang lebih unggul tipis dari Bank Muamalat yang berarti
menggambarkan bahwa masyarakat di Indonesia lebih memilih BSM dibandingkan dengan Bank Muamalat.
Sedangkan pada tingkat ASEAN, bank-bank dari Malaysia tetap menjadi ancaman dan pesaing utama. Dari banking capital perbankan di
Sumber : Annual Report Bank Muamalat Tahun 2013 Grafik 3. Pertumbuhan Pembiayaan DPK Bank Muamalat
Selama 5 Tahun 2009-2013
Indonesia hanya 47 dari total GDP. Yang terbilang kecil dan tertinggal jauh dari perbankan syariah Malaysia dengan rasio banking capital yang
tinggi dari total DGP yang penetrasi bank sudah mencapai 110. Selain hal tersebut, Perbankan Syariah di Malaysia memang lebih dulu muncul, sejak
1983 dan secara pangsa pasar lebih besar di Malaysia. Sedangkan untuk kekuatan jaringan, Di Malaysia sendiri sudah terdapat 16 bank syariah yang
berope-rasi secara penuh 11 subsidiary dan 10 Islamic window bank. Dan bahkan beberapa Bank Syariah Malaysia sudah memiliki banyak kantor
perwakilan di Negara-negara tetangga.
52
Namun demikian jika dilihat dari data-data yang telah diperoleh dan dianalisa, peluang Bank Muamalat dalam menghadapi MEA 2015 cukup
besar mengingat pertumbuhan keuangan dan sebagainya menunjukkan grafik positif. Selain itu juga Bank Muamalat telah menginjakkan satu
kakinya pada ekspansi pasar ASEAN dengan telah membuka cabang di Kuala Lumpur, Malaysia yang membuat mereka selangkah di depan dari
para pesaingnya. Sebagai penantang dalam industri perbankan syariah di Indonesia dan ASEAN, tidak ada alasan untuk meragukan kemampuan
bersaing Bank Muamalat dalam bersaing di Industri perbankan syariah di Indonesia maupun ASEAN. Yang menjadi masalah dari Bank Muamalat
saat ini hanyalah Sumber daya Insani yang kualitas dan kuantitasnya akan dibutuhkan lebih baik lagi dari yang ada saat ini.
52
http:www.dakwatuna.com2014042650330daya-saing-perbankan-syariah-di-indonesia- dalam-menghadapi-mea
64