Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

syariah yang berperan aktif dalam mempromosikan perbankan syariah. Bank syariah dituntut menjadi lebih kompetitif dalam memasarkan produknya, terutama dalam menciptakan brand image. Namun, kedepannya Indonesia akan dihadapi oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015, dimana wilayah regional ASEAN akan menjadi tempat free-trading dalam kegiatan ekonomi. Dimana inti dari MEA mengenai liberalisasi perdagangan pada regional ASEAN yang bebas dari segala bentuk hambatan bukan tarif non-tariff barriers 2 . Segala bentuk proteksi dan monopoli yang dapat menghambat liberalisasi harus dihapuskan. Meskipun dampak didalam negeri terlihat tidak terlalu mengkhawatirkan karena sulitnya perbankan syariah dalam menerbitkan produk, tetap harus diwaspadai. Karena melalui MEA 2015, ASEAN menjadi kawasan free- trading atau AFTA ASEAN Free Trading Area yang merupakan peluang dalam meningkatkan asset yang dimiliki perbankan syariah saat ini. Dengan adanya MEA peluang bagi perbankan syariah Indonesia untuk melakukan ekspansi pada pasar regional ASEAN menjadi semakin terbuka. Agar peluang tersebut dapat dimanfaatkan, maka bagi mereka yang berminat menaklukkan pasar ASEAN harus melakukan penyesuaian-penyesuaian, baik kebijakan maupun strategi bisnisnya. Tekanan pasar maupun tekanan liberalisasi perdagangan secara nasional maupun regional tersebut tentu saja memerlukan perhatian yang sangat serius dari berbagai pihak yang terkait, baik pemilik, pengurus dan pegawai-pegawai perbankan syariah maupun 2 Zainul Arifin. Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek. Alvabet. Jakarta: 2000 pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia. Semua pihak dituntut agar lebih progresif dan proaktif serta antipatif dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Oleh karena itu, brand image yang tepat serta strategi pengembangan pasar yang efektif dan efisien akan mampu meningkatkan pemahaman dan keinginan masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan syariah. Positioning membuka kunci stategi yang akan medobrak pasar. Bagaimanapun pasar adalah hakim yang paling berkuasa untuk menilai kinerja organisasi atau perusahaan. Seperti yang diketahui, dinamika pasar berlandaskan pada persepsi konsumen. Konsekuensinya akan tergantung kepada dinamika persepsi konsumen. Jika dalam strategi korporat ditekankan bagaimana membentuk dan menyampaikan keunggukan kompetitif, maka strategi merek menekankan kepada bagaimana positioning produk agar bersemayam di tempat yang tepat dalam persepsi konsumen. Untuk itulah, maka bagi suatu perusahaan jasa keuangan seperti Bank Muamalat Indonesia, hendaknya menyusun konsep pemasaran yang strategis sehingga dapat menyelaraskan turbulensi lingkungan yang ketat akan persaingan dengan sasaran, strategi dan program pemasaran yang sesuai dengan asas syariah. Semua dapat dilakukan oleh perusahaan dengan resegmentation, retargeting dan repositioning. Tujuan pokok dari strategi, segmentasi, targeting dan positioning adalah memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang menawarkan atribut-atribut yang determinan. Untuk itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah segmentasi pasar secara cermat. Segmentasi mengacu pada pengelompokan ulang pasar, retargeting yang berarti memperbaharui pembidikan pasar sasaran target market. Sedangkan repositioning berusaha membentuk citra baru yang jelas, beda dan unggul secara relatif dibanding dengan perusahaan yang lainnya. Pembentukan brand image ini merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap tumbuh dalam persaingan sehingga mampu menarik minat masyarakat bahkan dapat mempertahankan konsumen yang sudah member kepercayaannya terhadap Bank Muamalat Indonesia. Atas dasar uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti hal ini sehingga penulis memutuskan untuk mengangkat judul Strategi Positioning Bank Muamalat Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan nantinya tidak menjadi terlalu luas, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup pembahasan masalah pada seputar strategi positioning pemasaran produk-produk Bank Muamalat Indonesia dalam menghadapi MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan mulai berlaku pada tahun 2015. 2. Perumusan Masalah Setelah melihat pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa yang akan menjadi pokok perumusan masalah yang akan dibahas diantaranya sebagai berikut : a. Bagaimana strategi positioning yang dirumuskan oleh Bank Muamalat Indonesia? b. Bagaimana Posisi tawar Bank Muamalat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015? c. Bagaimanakah peluang Bank Muamalat Indonesia dalam mengimplementasikan posisi tawarnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui strategi positioning Bank Muamalat Indonesia. b. Untuk mengetahui posisi tawar Bank Muamalat Indonesia ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN diberlakukan. c. Untuk mengetahui peluang produk-produk Bank Muamalat Indonesia di pasar ASEAN. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini, baik manfaat secara praktis maupun secara teoritis. a. Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi studi atau kajian tentang manajemen. b. Bagi kajian kesusastraan, manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangsih maupun rujukan referensi bagi para peneliti bidang manajemen, khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta melihat lebih dekat kegiatan manajemen Bank Muamalat Indonesia. d. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi yang valid secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai kegiatan manajemen perbankan yang ada di Bank Muamalat Indonesia terutama tentang pengembangan pasar. e. Bagi Bank Muamalat Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi positioning.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Muhammad Nazir 3 , yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan 3 Muhammad Nazir. Metode Penelitian. Bandung : Remaja Rosdakarya. 1986. Hlm. 159