PENUTUP Strategi Positioning Bank Muamalat Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) 2015

sementara total DPK dana pihak ketiga atau pemilik account diperkirakan dikisaran Rp 209,6 triliun pesimis, Rp220,7 triliun moderat dan maksimal mencapai Rp 232,8 triliun. Sedangkan total pembiayaan akan mencapai minimal Rp 216,7 pesimis, Rp 228 triliun moderat dan maksimal Rp 239,5 triliun. Berdasarkan tiga skenario tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pangsa pasar perbankan syariah pada akhir tahun 2014 berada di antara 5,25-6,25. Di tengah terjadinya perlambatan perekonomian, asset perbankan syariah masih mengalami kenaikan jumlah rekening pembiayaan yang relatif cukup tinggi yakni sebesar 74 di tahun 2012 serta jumlah rekening Dana Pihak Ketiga yang mengalami peningkatan sebesar 31. Grafik 1 . Perkembangan asset perbankan syariah sampai dengan 2012 sumber : LPPS Bank Indonesia tahun 2013 Hal ini menunjukkan masih tumbuhnya minat dan permintaan terhadap produk perbankan syariah, serta masyarakat telah semakin mengenal dan merasakan kemanfaatan dari kehadiran bank syariah. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan sosialisasi dan edukasi Bank Indonesia bersama perbankan syariah yang berperan aktif dalam mempromosikan perbankan syariah. Bank syariah dituntut menjadi lebih kompetitif dalam memasarkan produknya, terutama dalam menciptakan brand image. Namun, kedepannya Indonesia akan dihadapi oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015, dimana wilayah regional ASEAN akan menjadi tempat free-trading dalam kegiatan ekonomi. Dimana inti dari MEA mengenai liberalisasi perdagangan pada regional ASEAN yang bebas dari segala bentuk hambatan bukan tarif non-tariff barriers 2 . Segala bentuk proteksi dan monopoli yang dapat menghambat liberalisasi harus dihapuskan. Meskipun dampak didalam negeri terlihat tidak terlalu mengkhawatirkan karena sulitnya perbankan syariah dalam menerbitkan produk, tetap harus diwaspadai. Karena melalui MEA 2015, ASEAN menjadi kawasan free- trading atau AFTA ASEAN Free Trading Area yang merupakan peluang dalam meningkatkan asset yang dimiliki perbankan syariah saat ini. Dengan adanya MEA peluang bagi perbankan syariah Indonesia untuk melakukan ekspansi pada pasar regional ASEAN menjadi semakin terbuka. Agar peluang tersebut dapat dimanfaatkan, maka bagi mereka yang berminat menaklukkan pasar ASEAN harus melakukan penyesuaian-penyesuaian, baik kebijakan maupun strategi bisnisnya. Tekanan pasar maupun tekanan liberalisasi perdagangan secara nasional maupun regional tersebut tentu saja memerlukan perhatian yang sangat serius dari berbagai pihak yang terkait, baik pemilik, pengurus dan pegawai-pegawai perbankan syariah maupun 2 Zainul Arifin. Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek. Alvabet. Jakarta: 2000