Pengertian Simbol Keislaman LANDASAN TEORI

Semiotika merupakan varian dari teori strukturalisme. Strukturalisme berasumsi bahwa teks adalah fungsi dari isi dan kode, sedangkan makna adalah produk dari sistem hubungan. Istilah semiotics dilafalkan demikian diperkenalkan oleh Hippocrates 460-337 SM, penemu ilmu media Barat, seperti ilmu gejala-gejala. Gejala, menurut Hippocrates merupakan semeion, bahasa Yunani untuk penunjuk mark atau tanda sign fisik. 5 Semiotika berasal dari kata Yunani yaitu semeion yang berarti tanda. Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika dan poetika. 6 Untuk menyederhanakan kemudian Umberto Eco dalam bukunya A Theory of Semiotic menjelaskan dan mempertimbangkan, bahwa semiotika berkaitan dengan segala hal yang dapat di maknai tanda-tanda. Suatu tanda adalah segala sesuatu yang dapat dilekati dimaknai sebagai penggantian yang signifikan untuk sesuatu lainnya. Segala sesuatu ini tidak terlalu mengharuskan perihal adanya atau mengaktualisasikan perihal di mana dan kapan suatu tanda memaknainya. Jadi, semiotika ada dalam semua kerangka prinsip, semua disiplin ilmu, termasuk dapat pula digunakan untuk menipu bila segala sesuatu tidak dapat dipakai untuk menceritakan mengatakan segala sesuatu semuanya. 7 Umberto Eco menyebut tanda tersebut sebagai “kebohongan”, dalam tanda ada sesuatu yang tersembunyi dibaliknya dan bukan merupakan tanda itu sendiri. 5 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan makna, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 7. 6 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2008, h. 11. 7 Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010, cet. 1, h. 4. Semiotika seperti yang kita kenal dapat dikatakan baru karena berkembang sejak awal abad ke-20. Memang pada abad ke-18 dan ke-19 banyak ahli teks khususnya Jerman berusaha mengurai berbagai masalah yang berkaitan dengan tanda, namun mereka tidak menggunakan pengertian semiotika. 8 Sementara Preminger 2001 menyebut semiotika sebagai ilmu yang menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. 9 Saussure mendefinisikan semiologi sebagai sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat dan dengan demikian menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana terbentuknya tanda-tanda beserta kaidah yang mengaturnya. 10 Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”. Dengan demikian, semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Sedangkan secara terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 11 Tanda adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dengan perantara tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Kajian semiotika dibedakan atas dua jenis, yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. 12 8 Tommy Christomy, Semiotika Budaya, Depok: UI, 2004, cet. Ke-1, h. 81. 9 Rachmat Kriyantono,Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2009, h. 263. 10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 12. 11 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h.95. 12 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. h. 15.