Film fiksi adalah film yang menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata, terkait oleh plot, dan memiliki konsep pengadegaan yang telah
dirancang sejak awal, struktur cerita film juga terikat hukum kausalitas. Cerita fiksi juga seringkali diangkat kejadian nyata dengan menggunakan beberapa cuplikan
rekaman gambar dari peristiwa aslinya fiksi-dokumenter. f.
Film Eksperimental Film eksperimental merupakan film yang berstruktur namun tidak
berplot. Film ini tidak bercerita tentang apapun anti-naratif dan semua adegannya menentang logika sebab-akibat anti-rasional.
34
E. Pesan Moral
Istilah pesan dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin yaitu message yang bersumber dari kata yang berarti perintah, nasehat, permintaan, kata-kata,
lambang, ide, amanat yang harus disampaikan atau dilakukan kepada oreang lain.
35
Akan tetapi pengertian pesan yang dipaparkan di atas bersifat mendasar, dalam arti kata bahwa pesan itu adalah suatu kata-kata itu menyediakan suatu alat
pengantar yang dapat menyampaikan ide-ide dan informasi, tapi juga persuasif yaitu pesan-pesan berjalan dengan struktur yang melalui komunikator dan diterima
oleh komunikan agar orang lain bersedia menerima suatu paham dan keyakinan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.
36
Dalam komunikasi, pesan menjadi salah satu unsur penentu efektifitas suatu tindakan komunikasi. Pesan menjadi unsur utama selain komunikator dan
34
Himawan Pratista, Memahami Film, Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008 cet. 1, h. 4.
35
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997, cet. Ke-9, h. 761.
36
James G. Robinson, Komunikasi Yang Efektif, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1986, cet. Ke-3, h. 35.
komunikan, terjadi komunikasi antar manusia. Tanpa adanya komunikasi pesan, maka tidak pernah terjadi komunikasi yang jelas antar manusia.
37
Menurut beberapa ahli, pesan mempunyai macam-macam arti.Pesan dapat diartikan sebagai lambang, ide, kata atau isi pernyataan. Menurut Hoeta Soehoet,
pesan adalah isi pernyataan yaitu hasil penggunaan akal budi yang disampaikan manusia kepada manusia lain. Artinya berfungsi untuk mewujudkan isi pernyataan
dari bentuknya yang abstrak menjadi konkret. Dari berbagai definisi yang telah disebutkan, meskipun terdapat perbedaan dalam perumusan dapat disimpulkan
bahwa pesan merupakan suatu isi pernyataan yang mendatangkan makna dan respon tertentu.
Sebenarnya suatu pesan tidak hanya sebatas menstimulasi emosi khalayak. Pesan dapat pula dikatakan persuasif manakala menyentuh rasio khalayak. Bahkan
pesan yang disampaikan tidak hanya menyentuh rasio khalayak tapi juga dapat mengajak khalayak untuk menjadi sesuatu yang lebih baik.
Dengan demikian pesan akan dapat menghasilkan respon tertentu seandainya dirancang dengan baik. Untuk itu pesan hendaknya mengoptimalkan
lambang komunikasi yang tersedia verbal, non-verbal dan paralinguistik yang disesuaikan dengan topik yang dikomunikasikan. Saluran komunikasi yang
digunakan dan khalayak yang dituju. Selain itu, pesan yang dirancang biasanya merupakan refleksi dari perilaku khalayak yang dituju, sehingga diharapkan
merupakan hasil pengkondisian dari sumber.
38
37
M. Jamaluddin Piktoringa, Tipologi Pesan Persuasif, Jakarta: PT Indeks, 2005, cet. Ke- 1, h. 1.
38
M. Jamaluddin Piktoringa, Tipologi Pesan Persuasif, Jakarta: PT Indeks, 2005, cet. Ke- 1, h. 4.
Dalam penelitian ini, pesan yang ingin disampaikan pada khalayak adalah pesan yang mengandung nilai-nilai moral. Pesan moral merupakan suatu materi
atau gagasan mengenai ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan yang ingin disampaikan oleh pembuat film kepada penontonnya.
Sebagaimana tema, pesan moral hanya dapat ditangkap melalui penafsiran cerita. Hal ini sekaligus merupakan petunjuk praktis mengenai berbagai hal yang
berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Sutradara atau pembuat film ini menyampaikan semua hal
tersebut di atas melalui penampilan tokoh-tokoh cerita. Sebenarnya yang dimaksud dengan moral adalah penentuan baik-buruk
terhadap perbuatan dan perilaku. Sedangkan menurut istilah moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai,
kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
39
Moralitas akan muncul dengan sendirinya manakala seseorang mulai berpikir tentang apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Seseorang
akan bertindak dengan alasan-alasan tertentu dan tidak dikendalikan oleh sebab- sebab yang lain. Tindakan moral harus rasional, alasannya pun harus operatif. Jadi,
tidak sekedar rasional semata. Pada intinya, setiap orang harus mampu bertindak sebagai makhluk yang bermoral.
40
Uraian ini menjadi suatu acuan khusus dalam seluruh penelitian ini. Berbagai pesan moral tersirat dan tersurat dalam film
“Mata Tertutup”. Dan
39
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, h. 93.
40
Cheppy Haricahyono, Dimensi Pendidikan Moral, Semarang: IKIP Semarang Pres, 1995, h. 67.