BAB IV ANALISA TRADISI PEMBAGIAN WARIS MASYARAKAT BETAWI
DITINJAU DARI HUKUM ISLAM
A. Pengetahuan Konsep Kewarisan Dalam Hukum islam
Tabel 13 Pengetahuan Responden Tentang Hukum Waris
49
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Pengetahuan responden tentang hukum waris, bahwa hampir 74 responden mengetahui tentang hukum waris, banyaknya responden yang mengetahui tentang
hukum waris ini merupakan hal yang wajar, sebab masalah kewarisan ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena masalah ini berkaitan dengan harta
kekayaan. Responden yang kurang tahu sebanyak 20, kekurangtahuan responden mengenai masalah hukum waris mungkin hanya dikarenakan kurangnya pemahaman
49
Observasi di Kelurahan Lebak Bulus Jakarta Selatan, 20 Mei-2 Juni 2009
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu
responden mengenai masalah kewarisan ini. Sedangkan responden tidak tahu hanya minoritas yakni 6.
Tabel 14 Sumber Informasi Responden Tentang Hukum Waris
50
Buku Media
Ustadzkyai Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Sumber informasi mengenai masalah hukum waris yang berasal dari ustadzkyai merupakan pengetahuan mayoritas yakni mencapai 41, hal ini
dikarenakan responden lebih memanfaatkan ustadzkyai sebagai media pembelajaran tidak hanya mengenai masalah hukum waris tetapi masalah yang lainnya. Responden
yang menjawab buku hampir seimbang dengan ustadz kyai yakni 36, ternyata responden masih memanfaatkan buku sebagai bahan pembelajaran. Sedangkan
responden yang menjawab media hanya 15. Responden yang menjawab tidak tahu 8.
50
Ibid.
Tabel 15 Arti Hukum Waris Menurut Responden
51
Pembagian harta kekayaan sebelum orang tua meninggal
Pembagian harta kekayaan setelah orang tua meninggal
Pembagian harta kekayaan setelah pewaris meninggal
Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Ketidaktahuan responden mengenai arti hukum waris mencapai 9. Sedangkan mengenai arti hukum waris lebih banyak memilih jawaban pembagian
harta kekayaan setelah pewaris meninggal yakni 41, pembagian harta kekayaan setelah orang tua meninggal sebanyak 30 dan 20 untuk jawaban pembagian harta
kekayaan sebelum orang tua meninggal. Pembagian harta kekayaan sebelum orang tua meninggal dapat dikatakan sebagai hibah. Cukup banyak responden yang
memilih jawaban ini hal ini disebabkan responden masih menyamakan antara waris dengan hibah.
Hibah adalah berasal dari bahasa Arab diambil dari kata-kata hubuubur riih artinya nuruuruha yang berarti perjalan angin, yang juga berarti kebaikan
atau keutamaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain berupa harta
51
Ibid.
atau bukan.
52
Dalam kompilasi hukum Islam dikatakan hibah adalah suatu pemberian benda secara suka rela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang
masih hidup untuk dimiliki.
Tabel 16 Tanggapan Responden Tentang Aturan Hukum Waris
Di dalam Islam
53
Ya Tidak
Tidak Tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Pada umumnya responden mengetahui tentang aturan hukum kewarisan yang terdapat di dalam ajaran agama Islam. Responden yang mengetahui aturan kewarisan
di dalam agama Islam sebanyak 74, sedangkan responden yang memilih jawaban tidak tahu 18 dan responden yang menjawab tidak hanya 8.
52
Asymuni A. Rahman DKK Ilmu Fiqh 3, Penerbit : Departemen Agama
53
Observasi, 20 Mei-2 Juni 2009
Tabel 17 Pengetahuan Responden Tentang
Dasar Hukum Waris
54
70 5
18 7
al-Q uran al-Hadi ts
Lainnya Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Dasar hukum sangatlah penting untuk mengetahui suatu aturan yang akan digunakan seperti dasar hukum dalam aturan hukum waris. Pengetahuan responden
mengenai dasar hukum dalam aturan kewarisan mencapai 70 yang mengetahui bahwa al-Qur’an merupakan dasar hukum dari kawarisan, responden yang
menggunakan hak suaranya untuk menjawab lainnya mencapai 18, yang termasuk dalam jawaban ini yaitu kebanyakan responden mengetahui kewarisan didasari pada
fiqih. Al-Hadits sebagai dasar hukum aturan kewarisan mencapai 5. Sedangkan responden yang tidah tahu aturan dasar hukum kewarisan yakni 7.
54
Ibid.
Tabel 18 Pengetahuan Responden Tentang
Ayat-ayat al-Qur’an yang Mengatur Hukum Waris
55
34
30 36
Tahu Kurang tahu
Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009 Seperti terlihat di tabel atas, bahwa persentase pengetahuan masyarakat
mengenai masalah aturan ayat al-Qur’an yang mengatur hukum waris memiliki persentase yang hampir sama. Mayoritas responden tahu tentang aturan hukum waris
yang terdapat di dalam ayat al-Qur’an yakni sebanyak 34, 36 responden menjawab tidak tahu tentang ayat al-Qur’an yang mengatur masalah kewarisan.
Sedangkan 30 responden menjawab kurang tahu. Tabel 19
Pengetahuan Responden Tentang Dasar Hukum Waris Selain al-Qur’an
56
76 10
5 9
al-Hadits Ijma
Ijtihad Tidak jawab
Sumber : Data lapangan tahun 2009
55
Ibid.
56
Ibid.
Dari data di atas, ternyata responden hampir menjawab al-Hadits sebagai dasar hukum waris selain al-Qur’an yakni 76, responden yang menjawab ijma 10
dan ijtihad 5. Responden pun juga ada yang tidak menjawab sebanyak 9.
Tabel 20 Tanggapan Responden Tentang Aturan
Kewajiban Membagikan Harta Waris yang Tercantum Dalam al-Qur’an
57
Ya Kurang tahu
Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Responden yang memilih jawaban bahwa ayat-ayat al-Qur’an memiliki kewajiban membagikan kewarisan sebanyak 75, kurang tahu 20 dan 5 untuk
jawaban responden yang tidak memberi jawabannya.
57
Ibid.
B. Pengetahuan Masyarakat Tentang Konsep hukum Kewarisan Islam dalam