Permasalahan Status Kewarisan Betawi Ditinjau dari Hukum Islam

Tentang Alasan Masyarakat Melaksanakan Hukum Waris Betawi 77 Tidak sulit pembagiannya Karena telah ada kesepakatan keluarga Karena telah dilakukan secara turun temurun Tidak tahu Tidak sulit pembagiannya Karena telah ada kesepakatan keluarga Karena telah dilakukan secara turun temurun Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Pengetahuan responden tentang alasan masyarakat lebih memilih hukum waris Betawi karena tidak sulit pembagiannya sebanyak 4, karena telah ada kesepakatan keluarga sebanyak 27 dan pernyataan yang mayoritas dengan alasan karena dilakukan secara turun temurun ykni sebanyak 59.

D. Permasalahan Status Kewarisan Betawi Ditinjau dari Hukum Islam

77 Ibid. Tabel 41 Pernyataan Responden Tentang Hukum Waris Betawi Merupakan Salah Satu Ajaran Agama Islam 78 Se tuju Ti dak Se tuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Tabel di atas menunjukkan bahwa 39 responden menyatakan setuju bahwa hukum waris Betawi merupakan salah satu ajaran agama Islam. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pemahaman masyakat mengenai hukum kewarisan Islam. 37 tidak setuju dan 24 responden menyatakan tidak tahu. Tabel 42 Pernyataan Responden 78 Ibid. Hukum Waris Betawi Merupakan Aturan yang Dibuat Oleh Manusia 79 S etuju Tidak S etuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Dari data di atas 57 responden menyatakan setuju bahwa hukum waris beatwi adalah aturan yang dibuat oleh manusia. Sedangkan 31 responden menyatakan tidak setuju dan 12 tidak tahu. Tabel 43 Pernyataan Responden Tentang Hukum Waris Betawi Merupakan Hukum Waris Adat Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 79 Ibid. 78 responden menyatakan setuju bahwa hukum waris Betawi termasuk ke dalam hukum waris adat. Sedangkan 8 menyatakan tidak setuju, 14 responden tidak tahu bahwa hukum waris Betawi merupakan hukum waris adat. Tabel 44 Pernyataan Responden Tentang Pelaksanaan Hukum Waris Betawi Dilakukan Secara Turun temurun 80 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Berdasarkan tabel di atas , ternyata 73 responden menyatakan bahwa setuju jika pelaksanaan hukum waris dilakukan secara turun temurun dan 17 menyatakan tiak setuju jika hukum waris dilaksanakan secara turun temurun. Sedangkan hampir 10 responden tidak tahu. 80 Ibid. Tabel 45 Pernyataan Responden Tentang Pelaksanaan Hukum Waris Atas Dasar Kesepakatan Keluarga 81 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Tabel di atas menunjukkan lebih dari separoh yakni 78 responden menyatakan setuju dan 17 responden menyatakan tidak setuju bila pelaksanaan hukum waris atas dasar kesepakatan keluarga. Tabel 46 Pernyataan Responden Tentang Pembagian Hukum Waris Betawi Dilaksanakan Setelah Pewaris Meninggal Dunia 82 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 81 Ibid. 82 Ibid. Tabel di atas menunjukkan bahwa 61 responden menyatakan setuju bahwa pembagian hukum waris Betawi dilaksanakan setelah pewaris meninggal. Hal ini menunjukkan bahwa hukum waris Betawi dengan hukum waris Islam tidak ada perbedaan dalam hal waktu pembagian yakni setelah pewaris meninggal. Akan tetapi 35 responden menyatakan tidak setuju bila pembagian waris dilaksanakan setelah pewaris meninggal dunia. Tabel 47 Pernyataan Responden Tentang Bagian Anak Laki-laki dan Perempuan Mendapat Bagian yang Seimbang 83 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Responden hampir lebih dari setengah yakni 62 menyatakan bahwa tidak setuju bila pembagian waris anak laki-laki dan perempuan mendapatkan bagian yang sama rata. Hanya 17 responden yang menyatakan setuju bila pembagiannya 83 Ibid. harus sama rata, alasannya agar timbul keadilan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Jumlah yang cukup banyak pula responden menyatakan tidak tahu yakni 21. Tabel 48 Pernyataan Responden Tentang Bagian Anak Laki-laki Mendapat Hak Waris Yang Lebih Besar 84 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Dari data di atas dapat diketahui, ternyata hampir 79 responden menyatakan setuju jika anak laki-laki mendapatkan hak waris yang lebih besar dibanding anak perempuan. Hal ini sebanding dengan pernyataan tabel sebelumnya bahwa anak laki- laki tidak mendapatkan bagian yang sama rata dengan anak perempuan. Sedangkan yang tidak setuju hanya 9. Selebihnya responden menyatakan tidak tahu. 84 Ibid. Tabel 49 Pernyataan Responden Tentang Bagian Anak Pertama Mendapatkan Hak Waris yang Lebih Besar 85 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Responden menyatakan bahwa hampir 47 tidak setuju bila anak pertama mendapatkan hak waris yang lebih besar, hanya 34 responden yang setuju bila anak pertama mendapatkan hak waris yang paling besar. Tabel 50 Pernyataan Responden Tentang Bagian Anak Terakhir Mendapat Hak Waris yang Paling Besar 86 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 85 Ibid. 86 Ibid. Dapat dilihat dari tabel di atas ternyata responden tidak setuju bila anak terakhir mendapatkan hak yang paling besar yakni sebanyak 51, sedangkan 19 responden menyatakan setuju apabila anak terakhir mendapatkan hak waris yang paling besar. Jumlah yang cukup besar juga hampir 30 responden tidak tahu. Tabel 51 Pernyataan Responden Tentang Mekanisme Pembagian Waris Betawi Sesuai Kesepakatan Keluarga 87 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Responden menyatakan setuju bila mekanisme pembagian waris Betawi dilaksanakan sesuai kesepakatan keluarga yakni hampir 75, sedangkan 17 tidak setuju tentang jika mekanisme pembagian waris sesuai kesepakatan keluarga. 87 Ibid. Tabel 52 Pernyataan Responden Tentang Pembagian Waris Betawi Menimbulkan Masalah Antara Para ahli waris 88 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 Mayoritas responden menyatakan bahwa pembagian waris Betawi menimbulkan masalah antara para ahli waris yakni hampir 58, sedangkan responden yang tidak setuju 31 dan responden yang menyatakan tidak tahu 11 Tabel 53 Pernyataan Responden Tentang Hukum Waris Betawi Tidak Disyariatkan Dalam Islam 89 Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Setuju Tidak Setuju Tidak tahu Sumber : Data lapangan tahun 2009 88 Ibid. 89 Ibid. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, ternyata hampir 33 responden menyatakan tidak setuju bila hukum waris Betawi tidak disyariatkan dalam Islam. Sedangkan hampir 36 tidak tahu dan 31 responden menyatakan setuju hukum waris Betawi tidak disyariatkan dalam Islam.

E. Analisa Atas Pembagian Waris Masyarakat Betawi