B. Pengetahuan Masyarakat Tentang Konsep hukum Kewarisan Islam dalam
Aturan Kewarisan di Indonesia
Tabel 21 Pengetahuan Responden
Tentang Aturan Hukum Waris di Indonesia
58
Tahu Kurang tahu
Tidak tahu Tahu
Kurang tahu Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Data di atas menunjukan bahwa 45 responden menyatakan mengetahui aturan hukum waris yang berlaku di Indonesia, 27 responden menyatakan kurang
tahu mengenai aturan hukum waris ini. Hal ini menggambarkan bahwa cukup banyak responden yang mengetahui aturan hukum kewarisan ini. Dapat dikatakan
ternyata sosialisasi hukum tersebut cukup baik ke masyarakat. Akan tatapi ketidaktahuan responden tentang aturan hukum waris ini juga cukup tinggi yakni
mencapai 28.
58
Ibid.
Tabel 22 Pengetahuan Responden
Tentang Sumber Hukum yang Mengatur Tentang Hukum Waris
59
UU No.1 Tahun 1974
KHI Kompilasi Hukum Islam
Tidak tahu
UU No.1 Tahun 1974 KHI Kompi lasi
Hukum Isl am
Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Ketidaktahuan responden tentang aturan sumber hukum nasional yang ada di Indonesia mencapai 55. Sedangkan responden yang menjawab UU No. 1 Tahun
1974 yakni 13. Sedangkan responden yang menjawab KHI kompilasi hukum Islam sebagai sumber hukum nasional yang mengatur hukum waris yakni 19.
Ternyata responden cukup mengetahui aturan yang ada di dalam KHI mengenai hukum waris.
59
Ibid.
Tabel 23 Sumber Informasi Responden
Tentang Aturan Hukum Waris yang Berlaku
60
Buku Medi a
O rang l ai n Ti dak tahu
Buku Medi a
O rang l ai n Ti dak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Pengetahuan responden terhadap sumber hukum yang mengatur hukum waris lebih banyak didapat dari buku yakni 45, dibandingkan yang didapat dari media 8
atau mengetahui dari orang lain 19. Ini menunjukkan bahwa buku mempunyai peran penting dalam penyebaran pengetahuan kepada masyarakat.
Tabel 24 Pengetahuan Responden
Tentang Syarat-syarat Mendapatkan Warisan
61
Tahu Kurang tahu
Tidak tahu
Tahu Kurang
tahu Ti dak tahu
60
Ibid.
61
Ibid.
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Data di atas menunjukkan bahwa hampir 65 responden mengetahui syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh seorang yang ingin mendapatkan warisan, 15
responden menyatakan kurang tahu. Ternyata responden yang menyatakan tidak tahu tentang syarat-syarat mendapatkan warisan mencapai 20.
Kenyataan demikian ditujukkan juga dengan jawaban responden tentang syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi, perinciannya sebagai berikut :
Tabel 25 Pengetahuan Responden
Tentang Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi
62
Karena adanya persetujuan dari ahli
waris Karena
nasabketurunan Karena perkawinan
Tidak tahu Karena adanya persetujuan dari ahli
waris
Karena nasabketurunan Karena perkawinan
Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Responden menyatakan syarat yang harus dipenuhi yaitu karena adanya persetujuan dari ahli waris sebanyak 55, sedangkan untuk jawaban karena
62
Ibid.
nasabketurunan responden yang memberi jawaban hampir 25 dan responden yang memilih syarat mendapatkan waris itu haru berdasar karena perkawinan hanya 3.
Selain itu, ada pula responden yang tidak memberi jawaban atau tidak tahu sebanyak 17.
Tabel 26 Tanggapan Responden
Tentang Aturan Islam Mengenai Bagian Ahli Waris
63
Ya Tidak
Tidak tahu Ya
Tidak Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Data di atas menggambarkan bahwa responden yang mengetahui tentang Islam mengatur bagian-bagian ahli waris sebanyak 85, responden menyatakan
bahwa Islam tidak mengatur bagian-bagian ahli waris yakni 3. Sedangkan responden yang tidak mengetahui 12.
63
Ibid.
Tabel 27 Tanggapan Responden
Tentang Perbedaan Pembagian Antara Anak laki-laki dan Perempuan
64
Ada Ti dak ada
Tidak tahu Ada
Ti dak ada Ti dak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Data di atas menunjukkan ternyata responden yang menyatakan bahawa ada perbedaan pembagian antara anak laki-laki dan anak perempuan hampir 90, dan
responden yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pembagian antara anak laki- laki dan anak perempuan yakni 3. Hal ini menyatakan ternyata responden cukup
mengetahui bahwa dalam ajaran Islam terdapat perbedaan pembagian waris antara laki-laki dengan perempuan. Sedangkan 7 responden menjawab tidak tahu
mengenai perbedaan pembagian tersebut.
64
Ibid.
Tabel 28 Pengetahuan Responden
Tentang Bagian Satu Anak Laki-laki Tanpa Anak Perempuan
65
Satu pe r dua Ashobah
Satu pe r ti ga Tidak tahu
Satu pe r dua Ashobah
Satu pe r ti ga Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Data di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan bahwa bagian anak laki-laki jika tidak ada anak perempuan mendapatkan ½ bagian sebanyak 55,
sedangkan yang menyatakan mendapat bagian ashobah 20 dan 8 responden menyatakan 13 bagian. Sedangkan 17 responden menyatakan tidak tahu
65
Ibid.
Tabel 29 Pengetahuan Responden
Tentang Bagian Satu Perempuan Tanpa Anak Laki-laki
66
Satu pe r dua Dua pe r tiga
Satu pe r ti ga Tidak tahu
Satu pe r dua Dua pe r ti ga
Satu pe r tiga Ti dak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Bagian dari satu anak perempuan tanpa anak laki-laki, responden yang menyatakan mendapat bagian 13 yakni 39, 26 untuk responden yang
menyatakan bahwa mendapatkan ½ bagian. Sedangkan responden yang manyatakan mendapat bagian 23 sebanyak 20.
66
Ibid.
Tabel 30 Pengetahuan Responden
Tentang Bagian Anak Perempuan Lebih Dari Satu Orang
67
Satu per dua Dua per tiga
Satu per tiga Tidak tahu
Satu per dua Dua per tiga
Satu per tiga Tidak tahu
Sumber : Data lapangan tahun 2009
Pengetahuan responden mengenai bagian anak perempuan lebih dari satu orang, hampir 47 responden menyatakan mendapatkan 23. hal ini menunjukkan
bahwa responden memiliki pengetahuan mengenai pembagian ini. Sebanyak 31 responden menyatakan bahwa mendapatkan bagian 13. 5 responden menyatakan
bahwa mendapat bagian ½ .
67
Ibid.
C. Pengetahuan dan Pandangan Masyarakat terhadap Hukum Waris Betawi