Kurikulum Pendidikan Islam Pembaharuan Metode Pendidikan Islam Menurut K.H. Ahmad Dahlan

28 B. Ibn Sina 1. Ilmu nadari atau ilmu teoritis, yang meliputi ilmu alam, ilmu matematika dan sebagainya. 2. Ilmu-ilmu amali praktis yang terdiri dari beberapa ilmu pengetahuan yang prinsip-prinsipnya berdasarkan atas sasaran-sasaran analisisnya. C. Ibn Khaldun 1. Ilmu lisan yang meliputi lughah, nahwu, saraf, balaghah, dan lain sebagainya. 2. Ilmu naqli yaitu ilmu-ilmu yag dinukil dari kitab suci al- Qur’an dan Sunnah Nabi. 3. Ilmu aqli ialah ilmu yang dapat menunjukan manusia melalui daya kemampuan berpikirnya kepada filsafat dan semua jenis ilmu mantiq, ilmu alam, ilmu teknik dan lain-lain. 40 Dari uraian di atas tentang bahan kurikulum yang dikemukakan para ahli dapat penulis tarik satu kesimpulan bahwa dalam penyusunan kurikulum pendidikan Islam tidak ada pemisahan antara ilmu yang bernuansa keagamaan dan umum keduniawian. Dengan hal ini diharapkan pendidikan Islam yang bertujuan untuk mengaktualisasikan secara penuh dan seimbang antara aspek jasmani dan rohani bisa dicapai dan mampu menjadi khalifah fil ardhi. 40 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Op. Cit, h. I70 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN BIOGRAFI DAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT K.H. AHMAD DAHLAN

A. Riwayat Hidup Singkat KH. Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan yang pada waktu kecilnya bernama Muhammad Darwis. Beliau dilahirkan di Kauman Yogyakarta dari pernikahan Kyai Haji Abu Bakar dengan Siti Aminah yang lahir pada tahun 1285 H 1868 M dan meninggal pada tanggal 25 Februari 1923. Ayah nya yang bernama Kyai Haji Abu Bakar adalah Khatib di Masjid Agung Kesultanan Yogyakarta. Sementara ibunya bernama Siti Aminah, putri K.H.Ibrahim yang pernah menjabat sebagai penghulu di Kraton Yogyakarta. 1 Dalam silsilah, Darwis termasuk keturunan ke-12 dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali terkemuka di antara Wali Songo yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa. Adapun silsilahnya ialah Muhammad Darwis Ahmad Dahlan bin K.H. Abu Bakar bin K.H. Muhammad Sulaiman bin Kiai Murtadla bin Kiai Ilsyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig Djatinom bin Maulana Muhammad Fadlulah Prapen bin Maulana „Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim. 2 Silsilah diatas ditegaskan kembali oleh Hery Sucipto dalam bukunya, yakni K.H. Ahmad Dahlan termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim. Jika diruntut silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana „Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah Sunan Prapen, Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribing Djatinom, Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadlo, K.H. 1 H. Syamsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 100 2 Adi Nugroho, K.H. Ahmad Dahlan : Biografi Singkat 1868-1923 Jogjakarta: Garasi House of Book, 2001, h. 19-20 29