Langkah Penelitian METODE PENELITIAN

27 3 Guru membagikan LKK kepada kelompok siswa dengan data se- cukupnya, setiap masing-masing kelompok menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data yang diberikan guru, menyusun konjektur prakiraan dari hasil analisis yang telah dilakukan. Guru memeriksa konjektur yang telah dibuat oleh tiap kelompok, kemudian menyerahkan kembali konjektur kepada kelompok. Setelah kelompok mampu menemukan masalahnya, membagi kepada anggota yang lain untuk menguasai secara tuntas materipermasalahan tersebut. Guru perlu memberi penekanan kepada siswa bahwa mereka tidak boleh mengakhiri kegiatan belajar sebelum seluruh anggota pada masing- masing kelompok menguasai materi dan selesai mengerjakan tugas mengerjakan LKK. Kemudian siswa mendiskusikan hasil analisis dari permasalahan yang ada dalam LKK. Dalam hal ini, guru meng- gunakan pendekatan discovery pada saat diskusi berlangsung obser- ver memantau aktivitas siswa. 4 Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan masing-masing kelompok memberikan tanggapan, sedangkan gu- ru memberikan bantuan dan bimbingan agar validasi dapat menghasil- kan kesimpulan yang benar. Guru juga perlu memberikan pujian ke- pada kelompok yang bekerja dengan bagus. 5 Guru memandu jalannya diskusi dan menyempurnakan hasil diskusi. 3 Kegiatan Penutup 1 Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 28 2 Guru memberikan PR dan menginformasikan materi yang akan di- bahas pada pertemuan berikutnya. 3. Analisis Data 4. Penyusunan Laporan

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan bebe- rapa tekhnik pengumpulan data antara lain:

1. Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dengan melakukan obsservasi. Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran, dengan proses pembelajaran tipe STAD dengan pendekatan discovery ber- langsung menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Ketentuan teknis pengisian lembar observasi aktivitas siswa ini adalah sebagai berikut.  Siswa mendapat tanda check list skor 1 jika melakukan aktivitas yang re- levan terhadap pembelajaran.  Siswa tidak mendapat tanda check list skor 0 jika tidak melakukan akti- vitas yang relevan terhadap pembelajaran. 2. Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dengan melakukan tes. Tes tersebut merupakan suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang 29 menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas yang lain dimana per- soalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan itu telah dipilih dengan seksama dan telah distandisasikan Bimo Walgito, 1987:87. Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes pada akhir pembelajaran berlangsung. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembela- jaran tipe STAD dengan pendekatan discovery.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan. Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi hasil belajar siswa dan aktivitas siswa tentang variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes, dan lembar observasi aktivitas siswa.

1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Arikunto,2002:144 Validitas adalah “su- atu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, jadi alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak di ukur secara tepat sehingga sesuai kriteria tujuan belajar”. Instrumen alat ukur dapat dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Blambangan Umpu Way Kanan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 61

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 2 49

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 42

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Purbolinggo Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 57

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 5 35