3 Selain bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungan juga memberikan kepuasan kepada individu.
4 Memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Pencapaian keberhasilan pendidikan yang mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
ditopang oleh tiga komponen yang bersinergi, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Guru memegang peranan yang penting dalam memunculkan, memupuk, dan merangsang
pertumbuhan kemampuan berpikir kreatif siswa Munandar, 2004:109-116. Perkembangan optimal dari kemampuan berpikir kreatif berhubungan erat dengan cara
mengajar. Pada suasana non otoriter, ketika belajar atas prakarsa sendiri dapat berkembang, karena guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk
berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru dan ketika anak diberi kesempatan untuk bekerja sesuai dengan minat dan kebutuhannya, dalam suasana inilah kemampuan
kreatif dapat tumbuh dengan subur Munandar, 2004:12.
D. Kerangka Pikir
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang mempunyai situasi kondusif dan edukatif berperan penting dalam mencetak pribadi kreatifsebagai sumber daya manusia
yang unggul. Namun pada kenyataannya, kemampuan berpikir kreatif siswa masih rendah karena pembelajaran yang masih bersifat teacher centered. Pembelajaran seperti
ini kurang dapat mengakomodasi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif termasuk pada materi pokok Keanekaragaman Hayati. Materi ini melibatkan
konsep, fakta, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari mengenai tingkat, manfaat, dan
permasalahan keanekaragaman hayati yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan atau kehidupan nyata siswa.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yaitu dengan mengombinasikan media kartu bergambar dan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS. Media kartu bergambar adalah media berbasis visual dengan pesan disajikan dalam bentuk kartu yang berisi gambar dan tulisan untuk memfasilitasi siswa
dalam belajar. Gambar pada kartu dapat menumbuhkan minat siswa, memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata, dan menguatkan konsep siswa.
Siswa dapat melatih kemampuan berpikir kreatifnya dengan memberikan penafsiran terhadap gambar dari sudut pandang yang berbeda sesuai dengan tingkat berpikirnya.
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang memproses informasi dengan mengembangkan kemampuan berpikirdan komunikasi.TPS
dikembangkan dengan memberikan penekanan kepada siswa untuk lebih berpikir, mendiskusikan suatu permasalahan, dan berbagi. Model pembelajaran ini
mengedepankan aspek berpikir secara mandiri, tanggung jawab, kerjasama dengan kelompok kecil, dan dapat menghidupkan suasana kelas.Kemampuan berpikir kreatif
siswa dapat dilatih yaitu dengan memberi kesempatan kepada siswa untukberpikir thinking atas informasi yang diberikan guru berdasarkan potensi yang dimiliki,
berpasangan pairing dengan teman sebangku untuk berdiskusi,dan berbagi sharing dengan seluruh kelas atas hasil diskusinya.Dengan demikian, jika penggunaan media
kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS dilakukan dengan baik, maka kemampuan berpikir kreatif siswa dapat meningkat.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel
X dan variabel Y.Variabel X adalah variabel bebas yaitu media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan variabel Y adalah variabel terikat yaitu
kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pokok Keanekaragaman Hayati.Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram dibawah ini:
Keterangan: X= Media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS Y = Kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pokok Keanekaragaman
Hayati.
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
E. Hipotesis Penelitian