Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS

2 Media visual diam Gambar yang ditampilkan bukan gambar yang bisa bergerak melainkan gambar yang diam tanpa animasi. 3 Bahan ajar cetak Kartu bergambar ini merupakan bahan ajar cetak yang pembuatannya melalui proses pencetakan atau printing. 4 Menekankan pada persepsi indera penglihatan Kartu bergambar ini lebih ditekankan pada indera penglihatan. Oleh karena itu, kartu bergambar ini termasuk ke dalam media grafis. Susilana dan Riyana dalam Nasrudin, 2011:16-17 menyatakan beberapa kelebihan media kartu bergambar adalah: 1 Mudah dibawa yaitu dengan ukuran yang kecil media ini dapat disimpan di tas atau saku sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas. 2 Praktis yaitu cara pembuatan dan penggunaannya. Media ini tidak menggunakan listrik dan guru tidak perlu memerlukan keahlian khusus. 3 Mudah diingat yaitu pokok-pokok pembicaraannya mudah diingat karena disajikan dalam bentuk gambar. 4 Menyenangkan yaitu proses pembelajaran dengan media ini dapat dilakukan melalui permainan. Siswa berlomba-lomba mencari informasi tertentu dari kartu bergambar sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kognitif, media ini juga melatih ketangkasan.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS

Think Pair Share TPS merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah- masalah yang kompleksTrianto, 2010:56. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan model pembelajaran lainnya. Arends dalam Trianto, 2010:65 menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memilikiciri-cirisebagai berikut: 1 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar. 2 Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3 Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam. 4 Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu. Lima unsur penting dalam belajar kooperatif menurut Johnson Johnson dalam Trianto, 2010:60 adalah sebagai berikut: 1 Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. 2 Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. 3 Tanggung jawab individual. 4 Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. 5 Proses kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe TPSberkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends 1997, menyatakan bahwa TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam TPS dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon, dan saling membantu Komalasari, 2010:64. Think Pair Share merupakan metode sederhana tetapi sangat bermanfaat.Ketika guru menyampaikan pelajaran kepada kelas, para siswa duduk berpasangan dengan timnya masing-masing.Guru memberikan pertanyaan kepada kelas. Siswa diminta utuk memikirkan sebuah jawaban dari mereka sendiri, lalu berpasangan dengan pasangannya untuk mencapai sebuah kesepakatan terhadap jawaban. Akhirnya, guru meminta para siswa untuk berbagi jawaban yang mereka sepakati kepada seluruh kelas Slavin, 2008:257. Proses pelaksanaan pembelajaran TPS menurut Trianto2010:81 dapat dijabarkan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1 Berpikir thinking Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir. 2 Berpasangan pairing Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh.Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang didentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. 3 Berbagi sharing Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menurut Lie 2005:46 adalah: Kelebihan: 1 Meningkatkan kemandirian siswa. 2 Meningkatkan partisipasi siswa untuk menyumbangkan pemikiran karena merasa leluasa dalam mengungkapkan pendapatnya. 3 Membentuk kelompoknya lebih mudah dan lebih cepat. 4 Melatih kecepatan berpikir siswa. Kelemahan: 1 Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor. 2 Lebih sedikit ide yang muncul. 3 Tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok.

C. Kemampuan Berpikir Kreatif

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Assalam Lampung Selatan Se

2 27 65

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA YP Unila

2 22 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seputih Raman Tahun Ajaran 2011/

0 6 70

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah Semester Genap

0 7 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri

1 14 63

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Neg

0 19 70

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X MA Nurul Ulum Kotagajah Semes

1 10 64

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampu

3 9 54

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampu

0 5 54

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 49