Aktivitas Belajar Hipotesis Tindakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Aktivitas Belajar

Aktivitas berasal dari Bahasa Inggris ” activity”, yang artinya kegiatan. Aktivitas belajar berarti suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan. Aktivitas belajar menurut Slamento 2003: 3, adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional 2001: 23, aktivitas belajar diartikan sebagai kegiatan atau kesibukan. Ada beberapa aktivitas belajar dalam pembelajaran menurut Hamalik 2001:62, yaitu: mendengarkan, memandang, menulis atau mencatat, membaca, berpikir, mengingat, praktek atau latihan. Belajar yang berhasil harus diikuti berbagai jenis aktivitas, baik aktivitas jasmani maupun psikis. Dengan dasar beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang melibatkan kerja badan dan pikiran, khususnya dalam hal pembelajaran , untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa diharapkan semakin banyak pengalaman yang didapat untuk memahami dan menguasai materi yang disampaikan guru.

B. Hasil Belajar

1. Belajar

Belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Seperti dalam teori belajar persepsi yang dikembangkan oleh Comb dalam Sutanto, dkk 1999:44 yang menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh cara-cara individu dalam menerima dirinya sendiri dengan lingkunganya. Sedangkan pengertian belajar menurut Bigge yang dikutip oleh Darsono, dkk 2003:3, bahwa pada dasarnya belajar adalah perubahan yang menetap pada seseorang yang tidak diwariskan secara genetis. Piaget berpendapat bahwa belajar adalah pengetahuan yang dibentuk oleh individu yang dibangun dalam pikiran. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang dan terbangunlah pengetahuan itu. Dimyati dan Mudjiono, 2009 : 13. Pengertian belajar menurut Teori Behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuanya untuk bertingkah laku yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon Budiningsih, 2003: 20. Selain itu, belajar menurut Dimyati dan Mudjiono 2009 : 9 menyatakan bahwa belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh anak sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Kalau kita lihat pengertian belajar dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional 2001:17, belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar di atas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu, baik pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap dan tingkah laku, yang diperoleh dari pengalamannya dalam kegiatan berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 18, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dari pada saat sebelum belajar. Sedangkan menurut Hamalik 2001: 33, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada seseorang, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari kurang baik menjadi baik. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional 2001: 18, hasil belajar adalah suatu hasil penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang ulang. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah prestasi yang dicapai oleh siswa dalam pengalaman belajarnya untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi pembelajaran.

C. Pembelajaran Bahasa Inggris SD

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya untuk mendidik dan membelajarkan siswa. Dalam hal ini secara implisit pada pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Menurut Hamzah 2006 : 02, pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan desain sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional 2001 : 17, pembelajaran adalah sebagai proses, cara, perbuatan untuk menjadikan makhluk hidup untuk belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan perencanaan untuk membelajarkan siswa sehingga dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran.

2. Pembelajaran Bahasa Inggris SD

Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pikiran, pendapat, dan perasaan. Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang disepakati bangsa-bangsa sebagai Bahasa Internasional, yang digunakan untuk alat komunikasi antara bangsa-bangsa sedunia. Menurut Amrichwan 2008 : 3, Bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional yang digunakan sebagai bahasa komunikasi antar bangsa-bangsa di dunia, bahasa pengantar teknologi, dan bahasa transformasi ilmu pengetahuan. Pembelajaran Bahasa Inggris SD merupakan mata pelajaran muatan lokal tidak wajib di Sekolah Dasar. Depdikbud Kanwil Prov. Lampung 1994. Menurut Surayin 1994 : 2, pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar adalah untuk membantu siswa memahami dasar-dasar berbahasa Inggris, mengembangkan ketrampilan menggunakan bahasa Inggris sederhana serta membangkitkan kesadaran akan pentingnya menguasai bahasa Inggris agar sanggup menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya, terutama dalam hal informasi. Jadi pembelajaran Bahasa Inggris di SD adalah salah satu mata pelajara muatan lokal yang diberikan dengan tujuan untuk memotivasi siswa akan pentingnya menguasai Bahasa Inggris dan menyiapkan diri mereka menyambut arus transformasi teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga mampu bersaing di era globalisasi. Penguasaan Bahasa Inggris menjadi sangat penting dan strategis dalam upaya meningkatkan SDM yang berkualitas untuk membangun bangsa.

D. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang memberikan motivasi kepada siswa agar bangkit pemikiranya untuk bertanya selama mendengarkan penjelasan, atau siswa menjawab ketika guru mengajukan petanyaan. Tujuan guru menyampaikan pertanyaan adalah agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang materi yang dipelajari. Menurut Soetomo 1993:150, metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya kepada guru dan guru menjawab pertanyaan. Sedangkan menurut Sudjana 2004 : 78, metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat ”two way traffic ” sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa manjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam hal ini terjadi hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa. www.scribd.comdoc , 4 Okt.2010 Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan atau pertanyaan lebih luas yang terkait dengan pelajaran pada saat itu. http:www.scribd.comdoc13065635 Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa metode tanya jawab adalah metode yang digunakan untuk menyajikan pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung dua arah yang datang dari guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjawab.

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Tanya Jawab

Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, maka metode tanya jawab harus memperhatikan langkah langkah sebagai berikut: a. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku siswa. b. Mencari alasan mengapa menggunakan metode tanya jawab. c. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan. d. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan. e. Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.

2. Prosedur Pemakaian Metode Tanya Jawab

Dimyati dan Moedjiono 1992 membagi prosedur pemakaian metode tanya jawab dalam empat tahap, yaitu ; a. Tahap persiapan tanya jawab, diharapkan guru membuat daftar pertanyaan yang akan di ajukan kepada siswa. b. Tahap awal tanya jawab, diharapkan guru dapat memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan. c. Tahap pengembangan, diharapkan guru dapat mengembangkan tanya jawab dengan variasi dalam mengajukan pertanyaan secara kreatif. d. Tahap akhir, dalam tahap akhir ini guru bersama siswa membuat ringkasan isi pelajaran yang telah disajikan selama tanya jawab.

3. Tujuan Penggunaan Metode Tanya Jawab

Hyman dalam Dimyati dan Moedjiono 1993: 41, membagi tujuan penggunaan metode tanya jawab sebagai berikut: a. Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses belajar mengajar. b. Membimbing para siswa untuk memperoleh suatu pengetahuan kognitif, ketrampilan psikomotorik, dan sikap afektif. c. Memberi rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan yang dipastikan dapat dijawabnya.

4. Teknik-teknik Mengajukan Pertanyaan

Ada beberapa cara mengajukan pertanyaan yang baik yaitu: a. Menggunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup. b. Menggunakan bahasa yang baik dan benar serta pilihan kata-kata secara cermat. c. Dengarkan baik-baik jawaban anak-anak. d. Bersikap mengatakan dengan kata-kata lain pertanyaan-pertanyaan anak dan mengarahkan kembali. e. Jagalah pertanyaan supaya pendek dan sederhana. f. Mulailah pertanyaan dari apa yang sudah diketahui anak-anak. g. Akuilah bila anda sendiri tidak tahu jawabannya, tetapi kemudian usahakan mendapatkan jawabannya. h. Angkatlah tangan tiap kali mendapat jawaban. i. Berikan setiap orang kesempatan untuk menjawab pada waktu tertentu. j. Waspadalah pada pengalihan perhatian pada jawaban dan usahakan untuk meredamnya. k. Gunakanlah kata-kata sederhana yang mudah dimengerti anak. l. Jagalah pertanyaan tetap singkat, www.scribd.comdoc13065635

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai ber ikut: ” Apabila dalam pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode tanya jawab dengan memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan secara tepat dan benar, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI-B SD Xaverius Metro Tahun Pelajaran 2011-2012.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research, yang difokuskan pada situasi kelas Metode ini dipilih atas pertimbangan bahwa: 1. Analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan siklus atau prinsip ” daur ulang ” 2. Menuntut kajian dan tindakan secara refleksi, kolaborasi, dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pelaksanaan.

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa siswi dan guru kelas VI-B SD Xaverius Metro pada pelajaran bahasa Inggris, tahun pelajaran 2011-2012. Jumlah siswa 36 orang, terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki. Karakter kelas ini antara lain, sebagian besar kurang semangat belajar, nilai hasil belajar rendah, rasa egois diantara siswa tinggi, aktivitas siswa tidak terarah, kurang motivasi belajar, guru kurang dapat menciptakan situasi yang memotivasi siswa untuk belajar, guru cenderung mengajar dengan buku paket dengan metode ceramah dan penugasan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru kelas VI-B SD Xaverius Metro

B. Setting Penelitian

Dokumen yang terkait

Penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan

8 110 81

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV B SEKOLAH DASAR NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 9 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 1 BHAKTI NEGARA WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIKSISWA KELAS I C SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 54

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VB SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 39

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 NEGERISAKTI TAHUN AJARAN 2011/2012

0 12 84

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PERMAINAN BAHASA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I B SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 82

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN TEMA LINGKUNGAN MELALUI METODE BERMAIN KARTU SISWA KELAS I A SD XAVERIUS I TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 48